Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Saya adalah pendidik, peneliti, dan motivator yang berdedikasi mencetak generasi unggul melalui inovasi pendidikan berbasis nilai. Sebagai guru senior di MAN 5 Agam dan kini Pengawas Madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Agam, saya aktif dalam penelitian, pengembangan kurikulum, dan publikasi ilmiah. Komitmen saya adalah mendorong transformasi pendidikan berbasis teknologi dan kearifan lokal serta mendukung profesionalisme guru untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perjalanan Kehidupan: Seni Berhenti Sejenak (The Art of Pause)

14 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 14 Januari 2025   12:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam kehidupan yang serba cepat ini, kita sering terjebak dalam rutinitas yang seolah tak berujung. Hari demi hari berlalu tanpa kita sadari, hanya diisi dengan mengejar tenggat waktu, ambisi, dan tuntutan yang seakan tak pernah surut. Namun, di tengah hiruk-pikuk tersebut, pernahkah kita berpikir untuk berhenti sejenak?

Berhenti sejenak bukanlah bentuk kemunduran, melainkan seni. Sebuah seni untuk mengisi ulang energi, merenungkan langkah, dan menikmati keindahan hidup yang sering terabaikan.

Berhenti Sejenak untuk Merenung

Ada sebuah kisah tentang seorang pelari maraton yang sangat ambisius. Ia selalu fokus pada garis finis dan tidak pernah peduli pada apa yang ada di sekitarnya. Suatu hari, ia terjatuh karena terlalu memaksakan diri. Saat terbaring di rumah sakit, ia baru menyadari betapa indahnya pemandangan di sepanjang lintasan yang dulu ia abaikan. Ia berkata, "Aku terlalu sibuk berlari sampai lupa menikmati perjalanan."

Kisah ini mengingatkan kita bahwa hidup bukan sekadar tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang menikmati proses. Saat kita berhenti sejenak, kita memberi ruang bagi diri kita untuk merenung. Apa yang sudah kita capai? Apa yang sebenarnya kita cari?

Berhenti untuk Menghargai Hal-hal Kecil

Seringkali, kebahagiaan sejati tersembunyi dalam hal-hal sederhana yang luput dari perhatian kita. Seorang sahabat pernah bercerita bahwa momen terbaik dalam hidupnya bukanlah ketika ia membeli rumah baru atau mendapat promosi besar, tetapi ketika ia duduk di teras rumahnya, meminum teh hangat sambil mendengarkan hujan.

Berhenti sejenak membantu kita menghargai momen-momen kecil ini. Saat kita melambat, kita bisa melihat betapa banyak hal yang patut kita syukuri: tawa anak-anak, hangatnya pelukan keluarga, atau bahkan aroma kopi di pagi hari.

Berhenti untuk Mengambil Napas dalam Hidup

Berhenti sejenak juga berarti memberikan tubuh dan pikiran kita kesempatan untuk beristirahat. Cobalah mengambil beberapa menit setiap hari untuk hanya duduk diam, menutup mata, dan bernapas dalam-dalam.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meditasi sederhana dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki suasana hati. Ini adalah cara tubuh kita untuk berkata, "Aku butuh istirahat."

Berhenti untuk Menata Ulang Prioritas

Berhenti sejenak bukan hanya untuk istirahat, tetapi juga untuk meninjau kembali apa yang benar-benar penting dalam hidup kita. Seorang tokoh inspiratif pernah berkata, "Jika Anda terus bergerak tanpa arah, Anda akan tersesat."

Berhenti memberi kita kesempatan untuk bertanya:

  • Apakah saya mengejar sesuatu yang benar-benar bermakna?
  • Apakah saya mengabaikan orang-orang yang saya cintai?
  • Apakah saya masih menjadi diri saya yang seharusnya?

Contoh Sederhana untuk Berhenti Sejenak

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun