Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, teknologi digital telah menjadi sahabat karib kita. Generasi muda, dengan gadget di tangan, menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya daripada di dunia nyata. TikTok, Instagram, game online, dan streaming video telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Namun, pernahkah kita berpikir, ke mana arah teknologi ini membawa mereka? Apakah masjid masih menjadi ruang yang relevan di era digital ini?
Mari kita mulai dari sebuah kenyataan pahit. Data menunjukkan bahwa jumlah generasi muda yang aktif ke masjid semakin menurun. Masjid, yang seharusnya menjadi pusat peradaban Islam, perlahan-lahan kehilangan pesonanya di mata mereka. Apakah ini salah generasi muda? Tidak. Ini adalah tanggung jawab kita bersama.
Menyambut Generasi Digital di Rumah Allah
Bayangkan masjid yang tidak hanya menyediakan ruang untuk beribadah, tetapi juga menjadi pusat kreativitas dan inovasi. Wi-Fi gratis tersedia, ruang diskusi interaktif berbasis teknologi hadir, dan ada sudut kreatif untuk mereka belajar coding, desain grafis, atau bahkan membuat konten Islami. Masjid menjadi tempat yang mereka rindukan, bukan hanya karena kajian, tetapi juga karena atmosfernya yang ramah teknologi.
Langkah ini bukan berarti "menggadgetkan" masjid. Sebaliknya, ini adalah cara untuk menggunakan teknologi sebagai jembatan menuju masjid. Bukankah Rasulullah SAW pernah berkata bahwa Allah mencintai sesuatu yang dilakukan dengan bijaksana? Maka, teknologi pun dapat menjadi alat yang bijaksana jika diarahkan ke jalan yang benar.
Langkah Nyata: Digital Hijrah Movement
Kami menyebut gerakan ini Digital Hijrah Movement: Dari Gadget ke Masjid. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk membawa generasi muda kembali ke masjid tanpa memisahkan mereka dari dunia yang mereka kenal.
Bagaimana caranya?
Masjid Modern untuk Generasi Z
Masjid harus bertransformasi menjadi tempat yang relevan. Modernisasi fasilitas, seperti menyediakan Wi-Fi gratis, ruang belajar digital, atau layar interaktif untuk menampilkan pengumuman kegiatan, adalah langkah pertama.Kegiatan Kreatif dan Interaktif
Buat program-program yang menyenangkan, seperti lomba vlog Islami, podcast dari masjid, atau workshop teknologi Islami. Dengan demikian, mereka merasa masjid adalah bagian dari dunia mereka, bukan sesuatu yang asing.Media Sosial sebagai Dakwah
Masjid harus aktif di media sosial, tidak hanya untuk mengumumkan waktu shalat, tetapi juga untuk berbagi konten inspiratif. Bayangkan kajian singkat dalam format video TikTok atau Instagram Reels yang viral.Komunitas Pemuda Masjid
Berikan peran kepada generasi muda untuk mengelola kegiatan mereka sendiri. Biarkan mereka menjadi motor penggerak perubahan.Kolaborasi dengan Influencer Islami
Libatkan influencer Islami yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk menarik perhatian generasi muda.Kegiatan Sosial Berbasis Masjid
Jadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial, seperti bazar amal, aksi lingkungan, atau bantuan kemanusiaan. Generasi muda suka terlibat dalam kegiatan yang berdampak langsung.
Tantangan dan Provokasi
Mungkin ada yang bertanya, "Apa gunanya semua ini? Bukankah masjid seharusnya fokus pada ibadah, bukan teknologi?" Pertanyaan ini valid, namun mari kita renungkan. Bukankah Rasulullah SAW adalah pemimpin yang visioner? Beliau tidak hanya berbicara soal ibadah, tetapi juga strategi, ilmu pengetahuan, dan perkembangan masyarakat. Jika beliau hidup di era digital ini, apakah beliau akan menolak teknologi? Atau justru akan menggunakannya untuk memperkuat umat?
Masjid tidak akan kehilangan kesuciannya hanya karena modernisasi. Sebaliknya, masjid akan semakin relevan dan menjadi solusi di tengah tantangan zaman. Kita tidak sedang mengganti sajadah dengan gadget, tetapi mengundang anak muda untuk membawa sajadah mereka sambil membawa gadget, sehingga teknologi menjadi sarana, bukan tujuan.
Mengubah Masa Depan
Gerakan Digital Hijrah Movement adalah panggilan kepada kita semua untuk berpikir ulang. Apa yang bisa kita lakukan untuk generasi muda? Apa yang bisa kita lakukan untuk masjid?
Jika kita tidak memulai hari ini, kapan lagi? Jika bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Mari jadikan masjid sebagai rumah yang hangat bagi generasi muda, tempat di mana mereka merasa diterima, dihargai, dan didengar. Sebab, di tengah gempuran teknologi, masjid tetap memiliki tempat istimewa di hati mereka---jika kita mau berusaha.
Apakah Anda siap menjadi bagian dari perubahan ini? Mari bergabung dalam Digital Hijrah Movement: Dari Gadget ke Masjid, dan bersama-sama kita wujudkan generasi muda yang kuat iman dan cerdas teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H