Kita sering kali menunggu "waktu yang tepat" untuk melakukan amal baik, tetapi sering lupa bahwa waktu terbaik adalah sekarang. Rasulullah SAW mengingatkan kita agar bersegera:
"Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita." (HR. Muslim).
Kematian tidak mengenal usia, status sosial, atau kondisi kesehatan. Siapa pun bisa dipanggil kapan saja. Maka, alangkah bijaknya jika kita selalu menyiapkan bekal untuk perjalanan panjang ke akhirat.
Hidup dengan Kesadaran Akan Kematian
Hidup dengan kesadaran akan kematian bukan berarti hidup dalam ketakutan. Sebaliknya, ini adalah cara untuk mengisi hidup dengan makna dan tujuan. Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk hidup lebih bermakna:
- Prioritaskan Ibadah: Perbaiki kualitas sholat, perbanyak dzikir, dan jangan tinggalkan sedekah.
- Bangun Hubungan Harmonis: Maafkan kesalahan orang lain, jalin silaturahmi, dan bantu mereka yang membutuhkan.
- Jangan Tunda Kebaikan: Jika bisa membantu hari ini, jangan tunggu besok.
- Tinggalkan Warisan Positif: Apa pun peran kita, pastikan untuk meninggalkan kebaikan yang akan dikenang dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.
Kematian: Sebuah Awal Baru
Kematian bukan akhir, melainkan awal dari kehidupan yang lebih kekal. Teman-teman saya yang telah meninggal dunia kini telah memulai perjalanan mereka menuju keabadian. Apa yang mereka tinggalkan adalah inspirasi bagi kita yang masih diberi kesempatan untuk melanjutkan amal sholeh.
Maka, mari manfaatkan waktu dengan bijak. Jangan tunggu hari esok untuk berubah, karena mungkin esok tidak akan pernah datang. Isi hari ini dengan amal terbaik yang bisa kita lakukan. Semoga ketika tiba giliran kita, kita pun bisa meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah dan membawa bekal amal yang cukup untuk bertemu dengan-Nya.
Penutup
Hikmah kematian adalah pengingat bahwa hidup adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Kematian teman-teman saya menjadi panggilan bagi kita semua untuk lebih giat berbuat baik. Mari jadikan setiap detik hidup kita berarti, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Sebab, pada akhirnya, hanya amal sholeh yang akan menemani kita di sisi-Nya.
Semoga kita semua diberi kekuatan untuk memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H