Apa itu caring? Caring bisa diartikan secara sederhana yaitu sebagai sikap peduli terhadap klien. Caring merupakan pusat untuk praktik keperawatan, karena caring adalah cara pendekatan yang dinamis. Di mana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Rasa peduli kepada klien dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Apakah kalian pernah menemukan perawat yang galak, atau bahkan judes? Ini adalah contoh perawat yang kurang menerapkan caring.Â
Caring harus dimiliki oleh setiap perawat profesional. Caring yang dimaksud di sini tidak hanya sebatas peduli terhadap klien. Namun, caring di sini perlu dibarengi dengan pengetahuin biofisikal dan pengetahuan mengenai perilaku manusia. Sehingga setiap tindakan perawat yang dilakukan, klien dapat merasakan kenyamanan, dan keamanan dari tindakan tersebut.
Lantas mengapa caring dapat membantu proses penyembuhan klien di rumah sakit? Â Caring bukan semata-mata perilaku tetapi cara yang memiliki makna dan motivasi tindakan (Aini, 2018). Caring mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang memiiki hubungan signifikan dengan kepuasan klien. Kepuasan klien dalam proses perawatan mampu mendorong rasa ingin sembuh lebih cepat dalam diri klien. Di mana klien merasa sudah diberikan pelayanan yang optimal.
Dan perawat pun sudah memberikan pelayanan dan tindakan sesuai standar perawat profesional. Sehingga hal ini bisa memberikan kepercayaan dan harapan kepada klien, dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan. Serta dalam berintraksi perawat harus memiliki standar dan kompetensi, sehingga mampu menerapkan asuhan keperawatan menggunakan caring.
Caring memiliki banyak manfaat dalam proses perawatan klien. Sudah seharusnya seorang perawat profesional mampu menerapkan caring. Caring yang mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan juga seharusnya menjadi standar bagi perawat di setiap instansi kesehatan. Caring juga mampu memabantu menghilangkan tindakkan penyelewengan dalam kesehatan. Di mana perawat yang memiliki caring dalam dirinya dan menerapkanya, ia tidak akan mungkin bisa melakukan tindakan kejahatan dalam merawat klien.Â
Karena mereka akan merasa mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada klien. Serta membantu klien kembali dari sakitnya kepada kesehatan. Dan membantu klien menjaga kesehatannya sehingga mampu mencapai kesehatan yang optimal.
Maka sudah seharusnya seorang perawat memiliki keterampilan caring. Penerapan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna jasa pelayanan kesehatan. Selain sarana dan prasarana yang baik profesionalisme tenaga kesehatan juga merupakan kunci sukses sebuah pelayanan kesehatan. Perawat memiliki peran holistik dalam pemenuhan kebutuhan manusia.Â
Perawat adalah salah satu profesi yang selalu berhadapan dengan klien maupun tenaga kesehatan lainnya. Sehingga sangat penting sekali seorang perawat meningkatkan profesionalismenya. Salah satu cara seorang perawat meningkatkan profesionalisme yaitu dengan meningkatkan perilaku caring. Penerapan caring pada seorang perawat akan menunjukkan nilai moral dari seorang perawat tersebut.
Caring menjadi hal yang utama dalam memberikan pelayanan kesehatan. Perilaku caring yang diberikan perawat akan membuat klien merasa puas, tak hanya akan sembuh dari masalah kesehatannya tetapi juga klien akan merasakan nyaman dan senang ketika diberikan asuhan keperawatan (Amali., 2019).Â
Sehingga melalui caring akan membuat rasa empati seorang perawat lebih kuat lagi kepada klien. Perawat juga diharapkan memiliki komuniaksi yang lebih baik lagi kepada klien secara sadar, sehingga dapat memahami dan merasakan perasaan klien tersebut dengan menerapkan caring. Perilaku setiap perawat berbeda-beda kepada klien, hal ini terkait dengan kemampuan empati. Sehingga hal tersebut bisa ditingkatkan dengan menerapkan caring.
Terus bagaimana caranya seorang perawat bisa meningkatkan caring? Seperti apa yang sudah disebutkan di atas, bahwa seorang perawat bisa meningkatkan caring dengan berbagai cara. Diantaranya yaitu: Perhatian kepada klien, memperhatikan, kepedulian, dan menganggap pasien seperti keluarganya sendiri. Menganggap klien seperti keluarga sendiri akan meningkatkan kualitas caring seorang perawat. Karena ia akan benar-benar memberikan pelayanan yang sangat berkualitas kepada klien. Perawat akan menganggap bahwa ia sedang merawat anggota keluarganya sendiri.
Hal-hal tersebut akan mempengaruhi psikososial seorang klien. Di mana seseorang yang mengalami sakit di tubuhnya maka akan berpengaruh pada psikisnya. Hal ini tentu saling berkaitan, dikarenakan manusia adalah makhluk holistik. Seorang perawat tidak mengeluarkan obat untuk seseorang yang dirawatnya. Namun, seorang perawat membantu memenuhi kebutuhan klien, serta memandirikannya. Tidak hanya sebatas itu, seorang perawat dituntut untuk mengerti perasaan klien karena ini merupakan aspek penting dari proses terapeutik.
Proses terapeutik sendiri adalah suatu komunikasi yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh seorang perawat dengan tujuan terapi. Komunikasi ini akan terjadi dengan sangat baik apabila dibantu dengan seorang perawat yang mengerti tentang kondisi emosional seorang klien. Hal ini akan membantu hubungan perawat dan klien, sehingga mampu beradaptasi dengan stress. Dengan tindakan tersebut seorang perawat juga mampu mengatasi gangguan psikologis klien yang sedang sakit. Di mana mereka berpikir tentang kondisinya yang mungkin tidak akan seperti kemarin lagi.
Dengan komunikasi terapieutik ini seorang perawat bisa memberikan motivasi kepada klien. Motivasi tersebut akan memicu semangat ingin sembuh kepada klien, atau bahkan kita bisa mendengarkan keluhan dari klien. Keluhan yang kita dengarkan tidak hanya tentang apa yang sedang ia rasakan, bahkan bisa untuk hal-hal yang ingin seorang klien ceritakan. Seorang perawat harus mampu menyesesuaikan dengan kondisi emosional klien dan tidak menghakimi klien.
Gangguan psikologis pada klien yang sedang mengalami sakit akan teratasi dengan caring. Mengerti perasaan klien merupakan dasar utama dalam mengatasi hal ini. Jika seorang perawat mengerti konsep ini, maka akan membantunya dalam merawat klien. Tentu, seperti apa yang sudah disampaikan di atas, bahwa caring harus dibarengi dengan keahlian lainnya. Keahlian yang sudah dipelajari di akademik keperawatan diakumulasikan dengan rasa peduli kita terhadap makhluk hidup yang membutuhkan perawatan. Tentu, hal seperti ini akan menumbuhkan rasa empati yang tinggi dalam diri kita.
Manusia sebagai makhluk holistik merupakan suatu yang kompleks. Di mana manusia terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual. Hal-hal ini juga yang mendasari seorang perawat tidak hanya memberikan obat sesuai resep kepada klien. Namun, seorang perawat juga harus bisa mengerti tentang kebutuhan lain dari kliennya. Bahwa pada saat pemberian asuhan keperawatan kepada klien, seorang perawat harus mengkaji tidak hanya dari rekam medis saja.Â
Namun, dari aspek lainnya seperti apa yang sudah disampaikan di atas yaitu manusia sebagai makhluk holistik. Maka, caring dalam proses perawatan seorang klien memiliki pengaruh yang besar terhadap proses penyembuhan seorang klien. Pemberian asuhan keperawatan yang tepat, serta diterapkannya caring maka akan memberikan layanan kesehatan yang sangat berkualitas. Yang pada akhrinya mempercepat proses keperawatan klien.
Terus, kamu bagaimana? Tetap mau jadi perawat yang cuek? Judes, atau sama sekali tidak memperdulikan klien? Menjadi seorang perawat yang profesional menjadi tanggung jawabmu guys! Yuk, mulai sekarang kita jadi perawat yang caring!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H