Edda berhasil menyelinap keluar dari Italia dengan membawa buku harian masa perang yang banyak dimanfaatkan para ahli sejarah sebagai sumber utama penulisannya. Sejak itu, dikabarkan Edda tidak pernah berhubungan lagi dengan ayahnya.
4. Gudrun Burwitz, putri Heinrich Himmler (Jerman)
Heinrich Himmler, sosok yang sangat bertanggungjawab atas kamp konsentrasi Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, memiliki putri bernama Gudrun Burwitz. Gudrun melanjutkan ideologi Nazi peninggalan ayahnya. Saat ini, ia merupakan tokoh terkemuka di lingkaran Neo-Nazi dan telah mendedikasikan hidupnya untuk memperdulikan nasib para mantan anggota Nazi.
5. Mao Ze Dong dengan anak-anaknya (Cina)
Ketua Mao memiliki sepuluh anak, tetapi beberapa dari mereka meninggal semasa bayi. Mao memiliki tiga putra dari istri keduanya, Yang Kai Hui, yang terbunuh dijalanan saat berusia 29 tahun. Kemudian anak-anaknya dipindahkan ke Shanghai dalam suasana memperihatinkan. Yang, anak bungsunya, meninggal di usia empat tahun akibat terkena disentri. Sedangkan yang lainnya, menyambung hidup dengan cara berjualan koran.
Anak tertua, Anying. Saat usia 23 tahun bergabung kembali dengan ayahnya. Namun  Mao mengirimnya ke kamp kerja paksa untuk dijadikan 'seorang pria proletar tulen’.
Mao sangat dekat dengan dua putrinya, Li Na dan Li Min. Li Na, seperti ayahnya, sosok komunis fanatik yang bisa berlaku kejam terhadap siapa pun, termasuk kepada teman-teman terdekatnya.
Li Min, di sisi lain, mencoba menjalani 'kehidupan paling normal’, namun sang ayah menampiknya. Sehingga selama bertahun ia terkena depresi berat.Â
6. Carmen Franco y Polo, putri Francisco Franco (Spanyol)