Mohon tunggu...
Dedi Darmawan
Dedi Darmawan Mohon Tunggu... Editor - Creator

Jadilah dirimu sendiri dan pilih jalanmu sendiri. Akalmu akan menuntunmu ke "Kiblat" sesuai dengan nutrisi yang selalu engkau berikan setiap detik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prospografi

21 Oktober 2019   15:57 Diperbarui: 21 Oktober 2019   16:06 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehubungan dengan bahaya-bahaya tersebut di atas, perlu diperhatikan bahwa: 

1) Konsentrasi dalam studi orang-orang elit memiliki bagian penyebab dan akibat dari tendensi untuk melihat sejarah yang eksklusif sebagaimana sebuah cerita tentang kelas yang teratur.

2) Kelemahan intelektual besar dari prosopografi adalah keengganan relatif mereka untuk membangun sejarah dalam perspektif mereka dalam peranannya terhadap ide-ide, prasangka-prasangka, nafsu-nafsu, ideologi-ideologi, cita-cita, atau prinsip-prinsip. 

7. Prestasi-Prestasi

Cara yang terbaik untuk menggambarkan studi penunjang yang dibuat prosopografi bagi pemahaman kesejarahan pada-tahun-tahun akhir ini adalah terfokuskan dalam bebarapa waktu dan tempat yang panting, misalnya sejarah religi, Sosial dan politik negara Inggris antara tahun 1500 dan 1600.

Studi prosopografi kaum elit lokal, di samping Parlemen negara dan kota, adalah dimulai dengan peristiwa yang barmanfaat dalam penjelasan faktor ekonomi dan sosiai di antara dan di dalam Perang Saudara.

Kesimpulan

Prosopografi dapat diartikan menjalin bersama sejarah konstitusional dan sejarah institusional dalam satu pihak dan biografi personal di pihak lain. Ia pun dapat mengkombinasi ketrampilan manusiawi dalan rekonstruksi sejarah dengan keasyikan sarjana-sarjana sosial yang statistikal dan tedritika Ia dapat membantu mendamaikan sejarah bagi sosiologi dan psikologi, dan ia dapat membentuk benang pengikat bagi perkembangan sejarah intelektual dan kultural hingga dasaf sosial, ekonomi, dan politik.

Mks, Senin 21 Oktober 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun