Mohon tunggu...
Dedi Hardianto Putra
Dedi Hardianto Putra Mohon Tunggu... wiraswasta -

"Menggapai impian di Tanah Jawa"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Harianku

16 September 2013   09:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:50 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dulu adikku pernah iri melihat aku abangnya kuliah di luar pulau, sementara kini dia kuliah di daerah saja,
Jika dulu adikku iri melihat aku abangnya tentang hal-hal yang aku rasakan,
Sebenarnya tidak ada yang perlu di irikan terhadapku,
Sesungguhnya dia tidak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya,
Sesungguhnya dia melihat itu semua hanya sekilas mata,
Dia tidak benar-benar melihat dari mata hati dan perasaannya,
Jika dia benar-benar mengerti arti sebuah perjuangan dan makna kehidupan, pastilah dia mengerti dan merasakan apa yang sedang dan pernah aku alami selama hidup jauh dari siapapun,
Mungkin dia tidak pernah benar-benar kelaparan,
Mungkin dia tidak pernah benar-benar kehabisan uang,
Mungkin dia tidak pernah benar-benar susah belanja,
Dan mungkin dia tidak pernah benar-benar merasakan kesepian yang teramat,
Atau mungkin dia tidak pernah merasakan tangisan dalam sebuah kerinduan yang mendalam terhadap orang-orang yang di sayanginya,
Singkatnya meskipun hidup sederhana, tapi dia tidak pernah merasakan kekurangan secuil apapun,
Hangatnya keluarga,
Kenyangnya perut ketika semua masakan tersedia dan tinggal makan saja,
Senangnya hati ketika kemanapun tak pernah berjalan kaki,
Semua di rasakan olehnya,
Terus apa yang dahulu perlu di irikan terhadapku?
Aku diam tak banyak kata, tapi aku berfikir dalam diamku, tentang hidup, tentang sebuah perjuangan, tentang semangat dan tentang cinta kasih,
Apa yang perlu di irikan terhadapku?
Hidupku senang dalam pandangannya?
Hmm bertahun-tahun aku memendam kerinduan pada keluarga, pada teman, pada siapapun,
Bertahun-tahun pula aku BERJALAN KAKI kemanapun aku pergi,
Berjalan kaki ketika semua orang menggunakan kendaraan motor dan mobil,

Berjalan kaki di antara gemerlapnya ibu kota,

Berjalan kaki bertahun-tahun di antara gedung yang berbaris,

Aku tidak malu, sekali lagi aku hanya berdiam diri, tidak pernah menuntut apapun,
Cukup dengan kuliah saja aku telah sangat beruntung
Dia tidak pernah kelaparan seperti yang dulu pernah aku rasakan,
Dia tidak pernah menangis rindu seperti yang pernah aku rasakan,
Dan dia tidak pernah 'kehilangan' hangatnya berada di dekat orang-orang yang di sayangi seperti yang aku rasakan,
Seandainya dia mengerti itu betapa hidup di rantau orang itu tidaklah mudah,
Tidak punya keluarga, tidak punya teman, hanya berteman sepi,
Seandainya dia mengerti uang receh begitu berharga ketika hidup jauh dari keluarga,
Seandainya dia mengerti sehelai baju baru sangat berarti ketika jauh dari keluarga,
Seandainya dia mengerti bahwa bertahun-tahun aku berjalan kaki di antara kendaraan anak muda yang lewat, dia tidak pernah merasakan itu,

Seandainya dia mengerti betapa susahnya hidupku di rantau orang,

Seandainya dia mengerti betapa abangnya pernah tidak makan,

Aku tidak membutuhkan jawaban, yang aku butuhkan sebuah kesadaran untuk menjadi lebiih dewasa dalam berfikir,

Aku menyayangi kedua adikku,

Aku mencintai kedua adikku,

Sebagai abang, aku berdoa agar mereka tidak merasakan apa yang pernah aku rasakan,
Begitu banyak hal yang ingin aku tulis, mungkin tidak cukup untuk satu malam saja,
Cukup sepenggal luahan hati untuk malam ini,
Dan terakhir aku kembali di peluk sepi dan rindu,
Tak ada keluarga, tak ada teman.......
Aku bertahan dalam kesedihan,
Aku berjuang dalam tangis,
Semua demi menggapai mimpi,,,,,,,,,
Semarang,16 September 2013


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun