Ada enam jenis vaksin yang disetujui yaitu Sinovac, Astra Zeneca, Plizer, Moderna, Novovak dan Merah putih.
Yang sudah positif baru Sinovak dari China. Sudah sepakat sebanyak 185 juta dosis. Sekarang sudah masuk 38 juta dosis. Sisanya direncanakan akan selesai akhir Maret 2021.Â
Untuk selebihnya, kini sedang dilakukan negoisasi dengan Astra Zeneca dan Novavac, masing-masing 50 juta dosis. Sisanya masih akan diusahakan mendapat Pfizer dari Jerman atau Inggris.Â
Ternyata mendapatkan vaksin itu tidak bisa tokcer. Sebab ada 215 negara yang sama sama terpapar covid berebut mendapat kesempatan membeli vaksin itu. Jadi tidak cukup punya duit.
Satu hal yang patut diketahui dan mendapat apresiasi adalah upaya para akhli epidemic kita membuat vaksin.
Masih ingat Terawan Agus Putranto? Mantan Menkes itu secara kelakar setelah dicopot dari Menkes ia beralih kerja jadi "mantri suntik". Ternyata ia penggagas pembuatan vaksin  dalam negeri.Â
Vaksin itu diberi nama Merah Putih atau juga disebut Nusantara. Itu  merupakan kerja sama antara Lembaga Biologi Melekul Eijgkman dengan PT Bio Farma.Â
Eijgkman menyiapkan bibitnya dan Bio Farma melakukan uji klinis. Terawan menjanjikan vaksin buatanya bisa dijual dengan harga Rp.72.000 ,- per dosis dan bisa imun seumur hidup. Bandingkan  dengan Sinovac, katanya, yang dibandrol Rp. 200.000 per dosis dan tidak ada jaminan masa imunnya.
Kapan seluruh masyarakat akan selesai divaksin ? Presiden Jokowi ingin selesai dalam waktu satu tahun. Tapi menurut mantan wapres Yusuf Kala itu tidak mungkin bisa dilakukan.Â
Jika mau selesai setahun, maka dalam satu hari harus bisa jos 1 juta orang. Â Yang sudah terbukti selama 42 hari (Dari 13 Januari sampai 2 Maret), baru bisa nyuntik 1.935.478 orang pase ke 1 dan 1.047.288 orang pase ke 2. Baru sampai sekitar 2 % saja.
Jusuf Kalla memprediksi program itu baru akan selesai dalam 4 tahun. Kelambatan ini tentu saja berpengaruh kepada percepatan selesainya penanggulangan covid secara menyeluruh.Â