Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2) atau familiar dikenal dengan sebutan zat asam arang ialah  sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.
Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2) berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan terdapat pada atmosfer bumi. Karbon Dioksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat terbakar.
Manfaat dari Karbon Dioksida dapat dilihat pada kehidupan sehari – hari, diantaranya :
- Pada bidang pertanian, Karbon Dioksida diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, tanaman mengambil Karbon Dioksida selama fotosintesis untuk membantu tumbuhan untuk bertumbuh dan produktif.
- Dibidang industri dalam pembuatan bahan kebutuhan rumah tangga seperti pembuatan detergen, sabun dan cat dimana karbon dioksida digunakan sebagai bahan pembuatan asam karboksilat yang digunakan untuk membuat sabun, detergen, dan cat.
- Pada bidang industri, karbon dioksida digunakan sebagai bahan bakar alternatif atau sebagai bahan untuk menyimpan energi. Karbon dioksida yang dibekukan dapat digunakan sebagai bahan pendingin yang ramah lingkungan. Karbon Dioksida juga digunakan dalam proses pemadatan minyak bumi dan gas alam untuk meningkatkan efisiensi produksi. Sedangkan dalam wujud cair, karbon dioksida digunakan sebagai bahan untuk mengisi alat pemadam api dan untuk membuat air berkarbonasi dalam minuman bersoda
- Dibidang kesehatan, Korbon dioksida digunakan sebagai strelisasi alat medis dan proses pembuatan obat- obatan.
Carbon Dioxide dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi (jamur) dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis (memasak makanannya pada daun) disamping itu Carbon Dioxide dihasilkan dari proses pembakaran (aktivitas Industri, aktivitas gunung berapi bahkan 40% gas yang dimuntahkan oleh aktivitas gunung berapi adalah karbon dioksida, hasil dari proses Geothermal seperti : panas bumi, mata air panas, dan lain-lain), hasil gas buang kendaraan (mesin, motor, mobil, kereta, pesawat, kapal dan sebagainya) serta efek gas rumah kaca (Sinar matahari ke bumi sebagian diserap dan sebagian lagi dipantulkan dalam bentuk radiasi inframerah yang terperangkap di atmosfer bumi yang menyebabkan bumi kian panas).
Menurut data Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), tingkat konsentrasi karbon dioksida pada Mei 2022 secara global sudah mencapat rata – rata 417.6 ppm (part per million). Angka tersebut sudah naik 6.2% dibandingkan dengan tahun 2011. Bahkan apabila dilihat ke belakang, peningkatan karbon dioksida ini meningkat sekitar 50% dari jaman era industri pada tahun 1750.
Karbon Dioksida dapat menyebabkan Dampak kesehatan diantaranya sakit kepala, pusing, gelisah, kelelahan, perasaan kesemuatan, kesulitan bernafas, berkeringat, peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, koma, asfiksia, dan kejang.
Batas Kadar Karbon Dioksida di udara dan dampak kesehatanya :
- 400 ppm : tingkat rata-rata udara luar ruangan
- 400 – 1.000 ppm : tingkat umum ditemukan di ruangan berpenghuni dengan pertukaran udara yang baik
- 1.000 – 2.000 ppm : tingkat kadar yang buruk dengan keluhan kantuk dan udara buruk
- 2.000 – 5.000 ppm : tingkat kadar yang berhubungan dengan sakit kepala, kantuk, udara stagnan, pengap, konsentrasi yang buruk, kehilangan focus perhatian, peningkatan detak jantung dan biasanya terjadi mual
- 5.000 ppm: tingkat kadar maksimal batasan paparan karbon dioksida di tempat kegiatan sehari –hari dan tidak baik bagi kesehatan
- 40.000 ppm: tingkat kadar yang dapat menyebabkan kematian karena kekurangan oksigen
- Lebih dari 50.000 ppm: tingkat kadar karbon dioksida yang dapat mengancam keberlangsungan hidup hewan.
Pesatnya kenaikan jumlah penduduk yang signifikan di segala penjuru dunia terutama pada negara-negara berpenduduk terpadat seperti : India, China, Amerika, Indonesia, dan lain-lain terlihat pada gambar dibawah ini :
Berdampak pada meningkatnya konsumsi kebutuhan penduduk dunia yang dihasilkan dari proses pembakaran sehingga hal ini menyebabkan kenaikan jumlah carbon dioxide yang dihasilkan. Dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya perubahan iklim bumi yang drastis (kenaikan suhu bumi, mencairnya es dikutub utara maupun selatan, periode musim panas dan hujan yang tidak dapat diprediksi/perubahan iklim, menipisnya lapisan atmosfer bumi yang berfungsi menangkal bahaya radiasi sinar infrared bersumber dari matahari). Hal ini menimbulkan permasalahan serius bagi penduduk bumi dan dibutuhkan penanganan yang tepat sasaran dalam menanggulanginya.