Mohon tunggu...
Dedi Setiansah
Dedi Setiansah Mohon Tunggu... Advisory Hukum -

Bercita-cita menjadi ghostwriter. Follow me: @bebekstruxxx

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lebih Dalam Memaknai "Sumpah Pemuda" dalam Era Globalisasi

3 November 2013   02:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:40 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Social Control Value
Sehubungan dengan paparan diatas jika sebuah nilai integritas telah menjadi bagian anak muda, maka perlu adanya sebuah komitmen yang hanya tidak bersifat personal, namun bersifat sistemik, struktural, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sebuah kontrol sosial dianggap ampuh untuk mengawal perwujudan tersebut.

Jika kita menyepakati sebuah nilai integritas dimasukan ke dalam kategori tata nilai "Sumpah Pemuda", serta dijadikan sebuah kesadaran norma bagi anak muda, maka tidak seorang pun menolak bahwa kontrol sosial tersebut sudah tertanam pada pembentukan kepribadian anak muda yang secara implisit dihasilkan oleh dialektika kognisi bermasyarakat.

Dengan kata lain, hal inilah yang menjadi patokan setiap individu anak muda untuk menerapkan tata nilai-nilai dalam berkegiatan sehari-hari, secara eksplisit akan terasa diawasi oleh individu-individu lainnya dalam ruang lingkup sosialnya. Inilah perkembangan kepribadian yang selaras dengan prinsip alami yang genetik.

Dalam lingkungan sosial politik, sebuah negara sebagai perwujudan dari masyarakat. Dalam konteks ini anak muda sebagai cikal bakal suatu bangsa, dengan kata lain perangkat-perangkat negara dari tingkat yang paling rendah sampai tertinggi akan menjadi tanggung jawab anak muda.

Bila melihat kecenderungan anak muda dilihat dari beberapa persentase diatas, dirasa sangat nihil harapan kita sebagai penerus bangsa yang menilai perubahan hanya sebatas angan-angan, namun mengapa integritas dan sosial kontrol dalam anak muda perlu di bina, hal ini agar adanya keselarasan antara berpikir dan bertindak dapat saling berkesinambungan.

Kontrol sosial tidak lepas dari tiga elemen dasar penyusunannya, yaitu: Complience (Tindakan yang sesuai), Coercion (Paksaan), Commitment (Kepercayaan Pada Nilai Sosial).

Maka dari itu suasana era globalisasi dewasa ini, permasalahan "sumpah pemuda" haruslah diartikan secara konkret dalam pemaknaannya. Tidaklah harus anak muda yang terlibat secara langsung dalam gema sosial politik, tetapi juga secara menyeluruh.

Kontrol sosial terbina karena jelas adanya kepercayaan (Trust) dari individu-individu anak muda, apabila anak muda Indonesia sudah mengartikan pentingnya sebuah integritas kedalam ruang lingkup moral dan etika dan sebuah prinsip yang akan di patuhi, maka perdebatan semangat akan "Sumpah Pemuda" serta resistensi terhadap asumsi yang buruk pada anak muda secara organic akan berangsur-angsur pudar dan lamban laun menghilang.

Sumber: http://ddisetiansah.tumblr.com/post/65810957041/lebih-dalam-memaknai-sumpah-pemuda-dalam-era

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun