Bismilllah
Saudaraku Fillah
Masih dalam kajian Kitab Tanbihul Ghafilin yang di tulis oleh Al Faqih Imam Abu alaits as-Marqondi dalam Bab : Fadhilah Puasa Ramadhan beliau menjelaskan sbb :
Setiap tahun pada malam Ramadhan, Allah SWT berseru tiga kali: “Sia pakah yang minta akan Aku berikan permintaannya. Siapakah yang tobat akan Aku terima tobatnya dan siapakah yang meminta ampun akan Aku ampunkan.”
Lalu diserukan: “Siapakah yang akan menabung pada yang kaya yang tak pernah tak punya dan yang selalu menepati yang tidak zhalim dan pada tiap hari bulan Ramadhan Allah memerdekakan sejuta ahli neraka yang semuanya layak disiksa, kemudian pada hari atau malam Jumat pada tiap jam dimerdekakan sejuta orang dari api neraka dan pada akhir Ramadhan Allah SWT memerdekakan pada hari itu sebanyak orang yang dimerdekakan dari pertama hingga akhir Ramadhan.”
Abul-Laits as-Marqondi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: Umatku diberi oleh Allah SWT tiap bulan Ramadhan lima macam yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.
Saudaraku Fillah, Pertama, mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT dari bau misik (kesturi). Kedua, malaikat memintakan ampun untuk orang yang berpuasa hingga berbuka. Ketiga, penjahat-penjahat setan dibe-lenggu sehingga mereka tidak leluasa sebagaimana biasanya. Empat, Allah SWT menghiasi surga setiap hari dan berfirman: Hampir para hamba-Ku yang saleh bebas dari keberatan dan gangguan serta kembali kepadamu. Kelima, Allah SWT mengampunkan mereka pada akhir Ramadhan.
Ditanya, ya Rasulullah, apakah itu lailatul qadr? Jawab Rasul: Bukan, tetapi seorang buruh dibayar upahnya bila telah selesai pekerjaannya. Abu Hurairah ra berkata, Nabi SAW bersabda: Semua amal anak Adam dilipatgandakan dari sepuluh sampai tujuh ratus lipat ganda kecuali puasa. Maka puasa itu melulu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Ia meninggalkan syahwat, makan dan minum karena-Ku, dan puasa itu sebagai perisai. Dan untuk orang yang puasa dua kegembiraan; gembira ketika menghadapi saat berbuka puasa dan gembira kelak bila bertemu Tuhannya pada hari kiamat.
Demikian penjelasan berkaitan dengan Puasa di bulan suci Ramadhan.
Wallahu A'lam
Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H