Kuliner nusantara memang tidak ada habisnya, ribuan jenis makanan bisa kita jumpai di indonesia, mulai dari kuliner yang menasional maupun tradisional, salah satunya bika ambon. Mendengar namanya, banyak orang yang mengira bahwa kue ini berasal dari indonesia timur, tapatnya daerah ambon. Namun sebenarnya bika ambon ini berasal dari daerah indonesia barat yaitu medan.
Kue dengan ciri khas memiliki rongga - rongga di bagian dalam, dengan tekstur kenyal dan berwarna kuning ini, adalah salah satu jenis kue basah yang sudah ada dan popular sejak puluhan tahun lalu di kota medan.
Lantas bagaimana sejarah pemakaian nama "Ambon" pada kue bika ambon? simak uraiannya sebagai berikut.
1.Asal usul nama "ambon" pada bika ambon
Dikutip dari situs resmi Dinas Pariwisata Kota Medan yaitu pariwisata.pemkomedan.go.id , Kata "Bika" terispirasi dari kue khas melayu, yaitu bika atau bingka, namun yang membedakan adalah ditambahkannya pengembang dari bahan nira atau tuak enau agar menjadi berbeda dari kue khas melayu tersebut.
Selanjutnya adalah penggunaan kata "Ambon" dalam penamaan makanan khas Sumatra Utara tersebut. Banyak versi yang menjelaskan asal usul penggunaan kata "Ambon" tersebut, yaitu :
Versi pertama, dalam buku "bunga angin portugis di nusantara, jejak jejak kebudayaan portugis di nusantara" (2008), menjelaskan bahwa salah satu peninggalan Portugis Maluku adalah tradisi kuliner dan kue bika adalah salah satu peninggalan tersebut. Namun tak ada yang menjelaskan bagaimana kue tersebut sampai dan diperkenalkan di Sumatra Utara.
Versi kedua mengatakan bahwa bika ambon bisa dinamai "Ambon" karena pertama kali dijual di simpang Jl. Ambon sei kera medan, kemudian masyarakat menyebutnya bika ambon mengikuti tempat pertama kali dijual.
Versi ketiga, nama bika ambon berasal dari seorang warga ambon yang merantau ke Malaysia dengan membawa kue bika. Setelah merasakan enaknya kue tersebut, ia tidak balik ke ambon melainkan menetap di medan.
Versi keempat mengatakan bahwa nama "Ambon" merupakan akronim dari "Amplas -- kebon". Amplas kebon sendiri merupakan nama daerah dahulu yang jaraknya hampir 2 jam dari medan. Dikisahkan ada buruh yang berjualan bika dari daerah amplas kebon, dikarenakan rasanya yang enak maka prajurit belanda sangat menyukainya. Melihat hal tersebut, seorang pedagang tiongkok berinisiaf untuk membantu pemasaran kue bika tersebut ke medan. Akhirnya kue tersebut terkenal dengan nama bika ambon (amplas-kebon).
Versi kelima menjelaskan bahwa kata "ambon' merupakan bahasa medan yang mempunyai arti "Lembut"
Versi keenam menceritakan bahwa seorang Tiongkok melakukan eksperimen membuat kue dan hasilnya dicoba oleh pembantunya yang orang ambon dan orang ambon tersebut memakan lahap kue itu sehingga dinamai bika ambon.
2.Oleh -- oleh Khas medan
Hingga saat ini, bika ambon masih menjadi oleh - oleh yang wajib dibeli para wisatawan yang berkunjung ke medan. Bika ambon juga merupakan makanan yang terbilang cukup awet untuk ukuran kue basah yaitu bisa bertahan hingga 3-4 hari. Jadi aman jika bika ambon dibawa pulang oleh wisatawan.
Selain lumayan awet, bika ambon juga saat ini telah mengalami banyak modifikasi warna dan rasa, bukan hanya berwarna kuning saja. Saat ini bisa kita jumpai berbagai macam warna sesuai rasa nya, seperti durian, keju, cokelat dan pandan.
3.Bahan -- bahan dan cara membuat
BAHAN
-300 gram tepung sagu
-100 gram tepung terigu
-200 ml air kelapa segar
-10 gram ragi
-600 ml santan
-15 butir telur
-1 sdt. Vanili
-1 sdt garam
-450 gram gula pasir
CARA MEMBUAT
-Masukan tepung terigu dan ragi kedalam wadah, lalu aduk hingga rata.
-Masukan sedikit demi sedikit air kelapa sambil aduk pelan hingga tercampur rata.
-Diamkan 15 menit.
-Masukan gula pasir, garam dan vanili kedalam adonan, lalu aduk.
-Tambahkan tepung sagu sedikit demi sedikit dan aduk hingga rata.
-Campurkan santan secara perlahan sambil diaduk hingga rata.
-Diamkan selama dua jam sampai adonan mengembang.
-Panaskan oven, selanjutnya masukan adonan kedalam oven. Gunakan api sedang dan biarkan pintu oven sedikit terbuka.
-Tunggu 15 menit.
-Angkat dan sajikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H