Penggemar makanan pasti sudah tidak asing lagi dengan Batagor. Makanan khas dari kota bandung yang bisa dibilang menjadi salah satu ikon kota kembang ini sudah bisa ditemukan hampir di seluruh Indonesia. Batagor merupakan akronim dari Baso Tahu Goreng, disebut demikian karena bahan utama pembuatannya adalah adonan baso dan tahu yang digoreng.
Dengan penyajian sederhana, hanya bas tahu yang digoreng namun rasa yang dihadirkan  akan sangat menggugah selera. Semakin terasa nikmat karena disajikan dengan guyuran bumbu kacang yang menyelimutinya, bahkan rasa nya kini sudah sangat bervariasi, mulai dari rasa original, batagor pizza, batagor keju dan lain sebagainya.
Namun dibalik kelezatan cita rasa nya ada kisah menarik sekaligus mengispirasi dari sang penemu batagor tersebut. Dilansir dari pegipegi, Berawal dari seorang perantau dari jawa tengah bernama Isan yang mengadu nasib di kota Bandung pada tahun 1790. Awal kedatangannya tidak berjalan mulus, selama 3 Â bulan menjadi penganguran karena ia hanya seorang remaja yang tidak mempunyai pengalaman.
Akhirnya untuk bertahan hidup, ia memutuskan untuk berjualan baso tahu keliling di daerah tempat tingganya yakni di Kopo. Sayangnya tidak setiap hari dagangannya laku terjual, bahkan sering terjadi dimana dagangannya masih banyak tersisa namun tidak bisa disimpan untuk keesokan hari nya karena mudah basi.
Untuk menyiasati agar tidak mubazir, Isan berinisiatif membagikan sisa dagangannya kepada tetangga. Agar tidak basi, ia menggoreng sisa baso tahunya terlebih dahulu,setelah itu ia mendatangi setiap rumah tetangga dan membagikannya secara gratis.
Hingga suatu hari para tetangga mulai ketagihan baso tahu gorengnya, namun Isan tidak memiliki baso tahu sisa untuk digoreng. Pada saat itulah para tetangga sengaja membeli baso tahu untuk  digoreng oleh isan .semenjak kejadian tersebut Isan mulai produksi dan memasarkan baso tahu goreng atau yang kita kenal dengan batagor. Ia bahkan kebanjiran pesanan hingga ia memutuskan untuk membuka kedai batagor sendiri dan nama batagor menjadi menu wajib jika kita pergi ke bandung saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H