Mohon tunggu...
Dewi Rieka
Dewi Rieka Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Buku, Blogger www.dewirieka.com dan Founder Ruang Aksara

Penulis 39 buku tinggal di Ungaran, Kabupaten Semarang, membuka kelas menulis online www.ruangaksaraku.com. Buku baruku Sukses Jadi Travel Blogger! (Grasindo, 2020), Petualangan Rumi (BIP, 2019).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kisah Paket Cinta dari Abah dan Oma, Menyambangi Appo Via JNE

31 Desember 2020   20:52 Diperbarui: 31 Desember 2020   20:57 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket cinta dari Abah dan Oma, Tiba tepat di hari Ulang Tahun (Gambar dokumentasi pribadi)

Dear Temans,

Akhir tahun 2019 lalu, memang cukup berat untuk keluarga kami karena ibu mertuaku mendadak terkena stroke dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Itulah mengapa, liburan akhir tahun 2019 aku tidak pulang ke rumah orang tuaku di Bogor seperti tradisi kami. Hanya Ibuku yang menjemput kedua anakku ke Ungaran naik kereta api agar keduanya tetap bisa berlibur di Bogor walaupun aku tak ikut. Sedih banget tapi situasi tak memungkinkan.

Tak disangka, Tahun 2020 baru saja menginjak bulan ketiga, Ketika badai Covid menghantam Indonesia. Tahun 2020 aku hanya sempat bepergian ke Surabaya pada Bulan Maret mengantar anakku Nailah mengikuti Olimpiade Bahasa Inggris tingkat nasional. Sampai di rumah, anak-anak tak sempat lagi masuk sekolah dan harus belajar daring di rumah karena Corona.

Hingga kini, akhir tahun 2020 aku tak juga bisa memeluk kedua orang tuaku di Bogor. Tak bisa terlukiskan renjana ini. Rindu memang berat ya, Dilan. Kamu benar sekali.

Alhamdulillah, saat ini ada teknologi bernama video call yang mampu mengobati renjana walau sedikit. Kami bisa melakukan video call dan bertukar cerita kapan pun via WA. Tak hanya aku dan orang tua serta adik bungsuku di Bogor tapi juga adikku sekeluarga di Jambi.

Tapi, memang sangat terasa berbeda. Biasanya setiap dua bulan aku mudik ke Bogor tapi kini setahun berlalu situasi tetap tak memungkinkan untuk bepergian ke luar kota. Terkadang, aku menangis diam-diam sekadar meluapkan kesedihan. Apalagi, ketika anak-anakku berkali-kali bilang merindukan Oma dan Abahnya, pengen ke Bogor. Tapi, apa daya?

Tak berbeda dengan kedua orang tuaku. Mereka hanya memiliki tiga cucu. Dua dariku, Aldebaran dan Nailah tinggal di Ungaran, satu lagi Syaqilla yang ceriwis di Jambi. Jadi, rasa rindu lebih terasa berat bagi mereka yang tinggal di Bogor bertiga dengan adikku yang masih lajang.

Biasanya, Bulan Juni dan Desember adalah waktu paling bahagia bagi keduanya karena ketiga cucunya datang dan tinggal bersama mereka satu bulan. Mereka akan memanjakan anak-anak dengan masakan kesukaan mereka, membelikan hadiah dan mengajak cucu-cucu piknik ke berbagai tempat termasuk staycation di hotel.

Saat Idul Fitri, Abahku terpaksa membatalkan pemesanan kamar di resort karena kami tak bisa pulang. Masih terbayang senyuman mamaku dengan mata berkaca-kaca karena kami tak jadi datang. Betapa sedih dan kecewanya mereka.

Sejak beberapa bulan lalu, Oma dan Abah punya kebiasaan baru. Setiap bulan, mereka mengirimkan paket-paket cinta untuk ketiga cucunya melalui ekspedisi JNE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun