Mohon tunggu...
Dede Taufik
Dede Taufik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Kesadaran Diri untuk Menghemat Energi dari Rumah

5 November 2023   15:18 Diperbarui: 5 November 2023   15:20 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di rumah, banyak sekali peralatan rumah tangga yang digunakan dengan menggunakan energi listrik. Misalnya saja magic com untuk memasak nasi, kulkas untuk menyimpan makanan agar awet, mesin cuci untuk mencuci pakaian, lampu untuk penerangan, dan masih banyak lagi. Semua itu ada, karena untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dan seiring dengan banyaknya pekerjaan manusia yang dipermudah pada masa ini dengan menggunakan energi. Tentunya akan berdampak terhadap ketersediaan sumber energi tersebut. Untuk itu diperlukan kesadaran diri untuk menghemat energi dari rumah.

Mengutip Modul 2.2 Pendidikan Guru Penggerak, kesadaran diri adalah kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. Selain itu, menurut Listyowati (2008), kesadaran diri adalah keadaan dimana individu dapat memahami diri sendiri dengan setepat-tepatnya, yaitu kesadaran mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri.

Lalu, bagaimana kesadaran diri itu dapat digunakan untuk menghemat energi? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghemat energi dari rumah di dalam kehidupan sehari-hari melalui kesadaran diri.

1. Menggunakan lampu sesuai kebutuhan

Kita pasti menginginkan penerangan di rumah baik. Dari mulai depan rumah, dalam rumah, bahkan di pinggir dan belakang rumah. Hal itu tidaklah salah, apalagi seperti kondisi rumah Pade yang di pinggirnya kolam dan kebun, serta di belakang rumah juga kebun. Tentunya dengan penerangan yang baik, bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anggota keluarga di rumah. Apalagi, anak dan istri Pade baru mulai beradaptasi di kampung.

Jika ada suara di luar rumah pada malam hari, mereka suka takut. Dan bahkan katanya ketika baru pindah, pernah ada yang berjalan di pinggir rumah sambil mengetuk tembok dan menjatuhkan tangga yang tersimpan di pinggir karena belum sempat dipindahkan ke gudang. Bahkan bukan hanya itu saja, ketika istri sedang mencuci piring. Pintu belakang pernah ada seperti yang menendang atau memukul, sampai kagetnya minta ampun katanya. Pade pun ketika berada di depan memang mendengar suara tersebut, dan berlari menemui istri karena menjerit kaget. Berawal dari kejadian tersebut, Pade pun segera memasang lampu di sekiling rumah agar terang dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, serta menjadikan semua anggota keluarga nyaman dan aman.

Meskipun situasinya seperti itu, sebagai upaya dalam menghemat energi maka penggunaan lampu tetap sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, kesadaran diri saat menjelang tidur sebagian lampu yang ada di dalam rumah dimatikan. Kemudian, mematikan lampu lainnya pada pagi hari. Intinya, gunakan lampu sesuai dengan kebutuhan. Jangan pernah menggunakannya secara berlebihan, meskipun keinginan kita ingin selalu berada dalam penerangan yang baik.

2. Menggunakan lampu hemat energi

Kesadaran diri yang kedua dalam menghemat energi dari rumah adalah menggunakan lampu hemat energi. Misalnya saja dengan menggunakan lampu LED. Dimana, lampu LED ini dapat menghemat energi sekitar 80-90 persen dibandingkan dengan lampu lainnya. Dengan begitu, sebuah keharusan bagi kita semua agar dapat menggunakan lampu hemat energi tersebut.

3. Menghemat penggunaan air

Apa hubungannya menghemat air dengan menghemat energi? Hubungannya sangat erat sekali, dimana untuk mengisi air ke dalam penampungan diperlukan energi listrik. Tanpa adanya energi listrik, maka air tersebut tidak bisa mengalir. Kecuali jika seperti zaman dulu, pengambilan air dengan cara ditimba menggunakan ember, tali, dan kantrol. Selain itu pergi ke sumur untuk mandi dan mencuci, sepulangnya membawa air untuk keperluan di rumah.

Apalagi jika pada musim kemarau, ketersediaan air yang mulai menipis. Membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengisi tandon air dibandingkan dengan musim biasa. Hal itu karena air yang keluar dari selangnya sedikit. Seperti yang dialami oleh Pade pada saat ini. Dengan begitu diperlukan kesadaran diri untuk menghemat penggunaan air yakni menggunakan air untuk mandi secukupnya, mencuci piring dan pakaian secukupnya, dan penggunaan air untuk kebutuhan lainnya secara bijak.

4. Mematikan televisi saat tidak ditonton

Menonton televisi bersama keluarga memang menyenangkan. Bukan hanya sekedar menikmati hiburan yang ditayangkannya. Melainkan lebih dari itu, menonton televisi bersama keluarga sebagai bentuk mempertahankan keharmonisan antarsesama anggota keluarga. 

Kesadaran diri juga diperlukan disini, yakni setelah selesai menonton televisi maka langsung dimatikan. Jangan sampai kita tertidur, namun televisi masih dalam kondisi menyala. Tentunya hal tersebut tidak diharapkan. 

Sebenarnya masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghemat energi dari rumah melalui kesadaran diri ini. Misalnya kesadaran diri untuk mematikan komputer atau laptop jika sudah selesai mengerjakan tugas, kesadaran diri untuk menyalakan dispenser jika membutuhkan air panas, kesadaran diri untuk mencuci pakaian secara terjadwal, dan cara lainnya sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing.

Dengan menghemat energi di rumah, tentunya akan bermanfaat bagi pelakunya. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh adalah dapat menghemat biaya untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah. Sehingga, kita dapat mengalokasikan selisih dari biaya tersebut untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Semoga...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun