Mohon tunggu...
Dede Taufik
Dede Taufik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bocil di Musim Kemarau

3 November 2023   19:33 Diperbarui: 3 November 2023   19:36 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim kemarau masih menyelimuti kampung kami. Tanah kekeringan, ketersediaan air mulai menipis, dan kolam pun semakin surut. Pada Jum'at sore ini (03/11/2023), Bocil menemani Pade di belakang rumah. Seperti biasa, kegiatan Pade di sore hari tidak ada yang istimewa. Hanya memandangi beberapa tanaman di halaman rumah yang mulai berbuah dan sebagian sudah dinikmati hasilnya. 

Bocil yang sedang menemani Pade. Perlahan-lahan menghampiri kolam kecil yang dijadikan penampungan ikan. Karena air di kolam tanah sudah surut sekali. Genangan airnya hanya ada di tengah saja. Sementara di pinggirnya, tanah kolam mulai terbelah. 

Tak lama kemudian, Bocil pun pergi ke gudang. Mengambil serokan milik kakeknya yang sengaja disimpan disana. Kemudian turun ke kolam tanah.

"Ayah, tolong ambilkan ember!" Terdengar suara Bocil dari kolam tanah.

"Emang buat apa ember?" Tanya Pade yang masih asyik memandangi buah tomat yang sudah merah.

"Ini Aa dapat ikan"

"Dapat ikan? Emang Aa mau makan ikan?" Tanya Pade penasaran.

"Enggak dong yah, nanti buat emak ikannya" Panggilan emak yang terkadang dipakai buat memanggil bundanya. Biasanya panggilnya adalah bunda. Kayaknya ikutan Pade bilang emak, ya panggilan candaan "emak" dan "abah".

Saat Bocil sedang asyik mencari-cari ikan, datang Om nya yang baru pulang kampung. Sambil membawa kresek yang berisi oleh-oleh. 

"Hai Om, sini maen sama Aa disini!" Ajak Bocil sama Omnya.

"Enggak ah, Aa saja yang main. Om lihatin saja dari atas"

"Tuh lihat Om, aku sudah dapat banyak nih ikannya" Bocil sambil membawa ember yang penuh dengan lumpur menuju ke Omnya.

"Oh iya, banyak juga ya! Kayaknya seru dan bakal dapat banyak jika ngambil ikannya sambil loncat" Omnya mencoba manas-manasin Bocil.

Bocil pun langsung melompat. Pas lompat, dia langsung dapat ikannya. Meskipun hanya pakai tangan, karena serokannya dipakai untuk menutupi ember supaya ikannya tidak loncat lagi dan kabur katanya.

"Iya Om, nih aku dapat ikan lagi. Hebat kan aku ya Om? Sambil bergaya yang kayaknya ingin dipuji lagi.

"Tuh kan kalau sambil lompat, mudah dapat ikannya" Kata Omnya kembai.

Bocil pun terus asyik melompat dan mengambil ikan. Badannya penuh dengan lumpur. Karena sudah sore, bundanya ke belakang dan mengajak Bocil mandi. Pas lihat, bundanya kaget.

"Aa, kenapa main lumpur disana? Ini air sumurnya sudah sedikit. Nanti mandinya sama ayah saja ya!" Bundanya mengomel sambil masuk lagi ke rumah.

Hemmm, jadi Pade nih yang kebagian jatah mandiin Bocil. Karena air di kamar mandi sudah mulai kosong, mesinnya pun dinyalakan. Tapi, sudah lama ditunggu. Airnya belum juga terdengar mengalir. Ternyata harus dipancing dulu, baru airnya mau keluar. Mungkin karena air di sumurnya sudah mulai menipis. Maklum, sumur ini dipakai oleh tiga keluarga yaitu keluarga Pade, Keluarga emang (adiknya ibu), dan keluarga uwa (kakaknya ibu). 

Begitulah kegiatan Bocil di musim kemarau kali ini. Memanfaatkan kolam untuk bermain lumpur sambil mencari-cari ikan sebagai alasan untuk bermainnya. Soalnya jika hanya cari ikan tujuannya, Bocil sendiri belum suka makan ikan sampai sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun