Mohon tunggu...
Dede Taufik
Dede Taufik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan PGP: Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Budaya Positif

9 Oktober 2023   21:06 Diperbarui: 9 Oktober 2023   21:13 3339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam dan Bahagia! Alhamdulillah pembelajaran di alur Ruang kolaborasi untuk Modul 1.4 Budaya Positif telah diselesaikan dengan lancar. Dimana, pada alur Ruang kolaborasi ini dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama diskusi kelompok untuk menganalisis terhadap beberapa kasus yang disajikan. Kemudian dilanjutkan pada sesi kedua dengan menyajikan hasil diskusi kelompoknya. 

Berikut ini adalah catatan pembelajaran Pade pada alur Ruang Kolaborasi Modul 1.4 tentang Budaya Positif sebagai pengingat diri dan mempermudah melakukan pencarian jika suatu saat membutuhkannya kembali.

Kasus 1

Hasil Diskusi:

Analisis Studi Kasus 1

1. Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?

Jawaban:

  • Menstabilkan Identitas

"Tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf."

  • Validasi Tindakan yang Salah

Apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada?

Apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi?

  • Menanyakan Keyakinan

Apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah?

Catatan: Analisis studi kasus yang digunakan untuk menjawab pertanyaan pertama adalah menggunakan segitiga restitusi.

2. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah

langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?

Jawaban:

  • Langkah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai.
  • Mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya.
  • Mengirim email kepada Ibu Eni.
  • Memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.

3. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.

Jawaban:

  • Posisi yang diambil Ibu Eni adalah teman.
  • Nada suara: ramah, akrab, dan bercanda. Bahasa tubuh: merapat pada murid, mata dan senyum jenaka.

    Kalimatnya yaitu:
    "Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?"

4. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?

Jawaban:

  • Saya akan mendukung keputusan Bu Santi karena posisi kontrolnya adalah sebagai menajer.
  • Posisi di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri.

Refleksi Kasus 1:

Jika di sekolah menemukan kasus seperti Fifi dan Natali, maka yang akan dilakukan adalah seperti Ibu Santi yang memposisikan diri sebagai manajer. Kemudian, dalam menanamkan kedisiplinannya dengan menerapkan segitiga restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan.

Kasus 2

Dokpri
Dokpri

Hasil Diskusi:

Analisis Studi Kasus 2

1. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?

Jawaban:

Posisi kontrol Pak Lukman adalah penghukum karena menyuruh Sabrina untuk membuka sepatunya dan belajar tanpa memakai sepatu seharian.

Indikatornya:

  • Menggunakan hukuman fisik maupun verbal.
  • Nada suara tinggi, jari menunjuk-nunjuk menghardik.

2. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.

Jawaban:

Contoh pertanyaan yang dapat diajukan ke Sabrina.

  • Bapak tahu memakai sepatu warna cokelat itu menarik, tapi sepatu warna apa yang sesuai aturan? (Mestabilkan identitas)
  • Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini? (Validasi tindakan yang salah)
  • Apa yang kamu yakini dalam keyakinan kelas? (Menanyakan keyakinan)

3. Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut

Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam?

Jawaban:

Disiplin dan Tanggung Jawab.

Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut?

Jawaban:

Tidak setuju dengan apa yang dilakukan Pak Lukman karena dengan pemberian hukuman itu dapat menimbulkan rasa benci atau dendam, bisa mengganggu psikis anak karena malu.

Refleksi Kasus 2:

Hukuman yang diberikan Pak Lukman kepada Sabrina dapat mengganggu psikisnya karena malu dan bahkan bisa menimbulkan rasa benci atau dendam pada dirinya.

Kasus 3

Dokpri
Dokpri

Hasil Diskusi:

Analisis Studi Kasus 3

  • Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?

Jawaban:

Pembuat rasa bersalah

  • Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar?

Jawaban:

Kasih sayang dan rasa diterima

  • Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.

Jawaban:

1. Apa yang kamu lakukan ketika ibu sedang memberikan materi?

2. Apakah kamu tahu konsekuensinya terhadap apa yang kamu lakukan?

  • Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?

Jawaban:

Saya akan berkoordinasi dengan Ibu Dani dan memberikan masukan untuk menggunakan tahapan restitusi yang benar. Sebaiknya Bu Dani memposisikan diri sebagai manager.

Refleksi Kasus 3:

Posisi kontrol pembuat merasa bersalah akan menjadikan murid tidak nyaman dan merasa bersalah.

"...Tidak kasihan sama Ibu?" dan Fajar pun diam membisu."

Kasus 4

Dokpri
Dokpri

Hasil Diskusi:

Analisis Studi Kasus 4

1. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?

Jawaban:

  • Posisi kontrol: manajer
  • Hal-hal yang dilakukannya: Bersama dengan siswa untuk menyelesaikan masalah, Ibu mengajarkan bagaimana sikap bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh Dino, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri.

2. Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti?

Jawaban:

Dino dikuatkan oleh Ibu Suti: "Membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting."

Anto dikuatkan oleh Ibu Suti: "Hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, "Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini."

3. Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan!

Jawaban:

  • Nilai Kebajikan:

Tanggung jawab, saling menghormati, dan saling menghargai.

Tanggung jawab, karena  Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto.

Saling menghormati dan menghargai antarsesama manusia.

Refleksi Kasus 4:

Posisi kontrol untuk kasus keempat adalah manajer, yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan kedisiplinan kepada siswa.

Demikian catatan Pade di kegiatan PGP alur Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Budaya Positif.

Salam dan Bahagia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun