Salah satu program Merdeka Belajar yang menjadi favorit di kalangan guru saat ini adalah Guru Penggerak. Program Guru Penggerak memiliki tujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Semarak Merdeka Belajar dalam program Guru Penggerak terlihat berdasarkan data dari hasil pengumuman seleksi tahap 1 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 7, 8, dan 9, bahwa jumlah pendaftar CGP angkatan 7 sebanyak 235.411 orang, angkatan 8 sebanyak 211.409 orang, dan angkatan 9 sebanyak 189.263 orang. Terjadi penurunan jumlah pendaftar CGP dari angkatan 7 ke angkatan 8, dikarenakan sebanyak 21 ribu orang lebih sudah lulus ke tahap 2 di angkatan 7. Sementara dari angkatan 8 ke angkatan 9, mengalami penurunan karena sebanyak 22 ribu orang lebih sudah lulus ke tahap 2 di angkatan 8.
Melihat data jumlah pendaftar CGP dari 3 angkatan saja, yakni 7, 8, dan 9. Kita sudah yakin bahwa para guru sangat antusias untuk dapat bergerak bersama meningkatkan mutu pendidikan dengan mencoba mengikuti program Guru Penggerak. Meskipun para guru sempat gagal seleksi di angkatan sebelumnya, tetapi mereka semua tidak menyerah dan terus berusaha dan daftar kembali di angkatan berikutnya dengan persiapan lebih matang tentunya. Berbekal pengalaman dari kegagalan tersebut, berharap bisa lolos di angkatan selanjutnya.
Pengalaman Gagal Seleksi CGP
Pada kesempatan seleksi CGP angkatan 7, penulis mengalami kegagalan. Gagalnya masih di proses seleksi awal tahap 1 yakni penilaian CV, Unggahan Dokumen, dan Esai. Sehingga, tak bisa melanjutkan ke proses seleksi tahap 2 yakni simulasi mengajar dan wawancara.
Berdasarkan analisis pribadi, kemungkinan besar gagalnya seleksi pada tahap 1 itu adalah dalam pembuatan esai. Pasalnya, esai merupakan karya tulis yang harus original (bukan plagiat), unik, dan sesuai dengan topik pertanyaannya. Selain itu, nampaknya dalam pembuatan esai harus ada keterkaitan antara pertanyaan untuk topik yang satu dengan yang lainnya. Sehingga, dari hasil analisis faktor yang menjadi kegagalan itu terus dipelajari. Kemudian, diperbaiki di kesempatan seleksi berikutnya.
Lulus Seleksi CGP Angkatan 8
Berbekal pengalaman gagal di seleksi CGP angkatan 7. Dan, dengan proses seleksi yang ketat dari tahap 1 hingga tahap 2. Alhamdulillah, di kesempatan seleksi CGP angkatan 8 dapat lulus dan berhak mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Meskipun, tak bisa lanjut mengikuti pendidikannya saat ini di angkatan 8. Hal itu dikarenakan keterbatasan kuota peserta. Sehingga, harus menunggu di kesempatan pendidikan yang akan datang. Namun, tetap bersyukur karena bisa lebih mempersiapkan diri nantinya jika terpanggil sebagai peserta PGP di masa mendatang.
Dukungan Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat
Dalam rangka bergerak bersama semarakkan merdeka belajar melalui program Guru Penggerak tentunya diperlukan adanya kolaborasi yang baik dari berbagai pihak. Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat misalnya, keduanya sangat penting.
Penulis merasakan dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat itu sangat berarti. Sehingga, menjadikan penulis terus berusaha agar tidak mengecewakannya dan membuktikan bahwa kita mampu. Ketika gagal, mereka memberikan semangat agar jangan pernah menyerah dan cobalah untuk mendaftar kembali di kesempatan berikutnya. Berkat dukungan mereka, alhamdulillah di pengumuman yang menggembirakan pada hasil seleksi tahap 2 CGP angkatan 8 tersebut nama pun tercantum di dalamnya.
Keuntungan mengikuti program Guru Penggerak
Motivasi yang menjadikan penulis untuk mengikuti program Guru Penggerak adalah melihat banyaknya keuntungan yang bisa diperoleh oleh peserta.
Pertama, bertambahnya wawasan. Dalam hal ini, sekitar kurang lebih sembilan bulan para peserta akan mengikuti pendidikan guru penggerak. Tentunya wawasan tentang kependidikannya akan bertambah. Dari mulai bagaimana cara menggali potensi diri sebagai guru maupun menggali potensi peserta didik secara tepat. Sehingga, kualitas hasil dari proses pendidikan akan menjadi lebih baik sesuai dengan zamannya.
Kedua, meluasnya jaringan. Seperti yang diketahui, bahwa dalam mengikuti pendidikan guru penggerak terdiri dari banyak peserta. Tentunya, hal itu dapat memperluas jaringan pertemanan antarsesama guru. Semakin banyak teman, maka akan semakin mudah untuk saling berbagi pengalaman antara yang satu dengan yang lainnya.
Ketiga, jenjang karier. Bagi setiap orang, termasuk juga guru pastinya menginginkan karier yang bagus dalam pekerjaannya. Dua hal karier yang paling dekat dengan profesi guru yakni menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah. Selain jenjang karier lainnya yang sesuai dengan kapasitasnya sebagai guru. Melalui program Guru Penggerak, tiket untuk melaju pada jenjang karier berikutnya sudah ada di tangan. Pasalnya, seorang guru penggerak menjadi prioritas dibandingkan dengan yang lain.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari program Guru Penggerak di atas hanyalah sebagian kecil yang menjadikannya sebagai Program Merdeka Belajar Favorit. Tentunya, ada beberapa keuntungan lainnya sesuai dengan perolehan individu masing-masing yang menggerakkan hati dan pikirannya untuk bersedia bergerak bersama semarakkan Merdeka Belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H