Mohon tunggu...
Dede Taufik
Dede Taufik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gara-gara Kurikulum Merdeka Jadi Turun Kelas

10 Maret 2023   23:27 Diperbarui: 10 Maret 2023   23:40 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

"Untuk tahun depan, Pak Dede mengajar di kelas 4 ya!" tegas Ibu Kepala Sekolah.

"Siap bu, saya akan laksanakan sesuai tugas yang diberikan" jawab saya untuk memberikan persetujuan terhadap tugas yang akan diberikan oleh pemimpin satuan pendidikan.

***

Tahun ajaran 2023/2024, sekolah kami sepakat untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Opsi yang dipilih dalam penerapan Kurikulum Merdeka yaitu mandiri berubah. Hal ini sebagai kelanjutan dari tahun ajaran sebelumnya. Di mana, sekolah kami sudah menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri belajar.

Menurut Anindito Aditomo selaku Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, perbedaan antara mandiri belajar dengan mandiri berubah yaitu, jika pada mandiri belajar - ingin mempelajari dulu tentang prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka tanpa mengubah struktur kurikulumnya. Sementara pada mandiri berubah - dapat mengubah struktur kurikulum dengan Kurikulum Merdeka.

Saat ini, saya mengajar di kelas 6. Dengan adanya perubahan dari penerapan Kurikulum Merdeka mandiri belajar ke mandiri berubah. Rencananya, tugas mengajar saya akan diturunkan ke kelas 4.

Bagi saya, perubahan tugas mengajar di setiap tahunnya itu memiliki manfaat bagi pengembangan diri selaku guru SD. Kita dapat lebih memahami karakter dari tiap masing-masing tingkatan. Selain dari pemahaman terhadap materi ajar itu sendiri. Dan, tugas mengajar di kelas 4 pun pernah diemban pada tahun ajaran 2020/2021. Sehingga, jika tahun depan di tahun ajaran 2023/2024 ditugaskan kembali untuk mengajar di kelas 4. Maka, akan dengan senang hati untuk menerimanya.

Meskipun sebelumnya pernah mengajar di kelas 4. Namun, untuk tahun ajaran berikutnya ada perbedaan dalam hal penerapan kurikulum. Dalam hal ini, perubahan penerapan kurikulum dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka. Tentunya, butuh waktu untuk beradaptasi kembali dalam memulainya. Untuk mempercepat adaptasi dan sebagai persiapan lebih awal, hal yang dilakukan adalah dengan belajar mandiri melalui pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar.

Dalam Platform Merdeka Mengajar, banyak topik yang dapat dipelajari. Kita bisa mempelajari secara bertahap, tidak terburu-buru karena waktunya lama. Seperti halnya pada Topik Kurikulum Merdeka yang direkomendasikan waktu penyelesaiannya selama 15 sampai 22 hari.

Merdeka Belajar, merupakan topik pertama yang saya pelajari. Pada topik Merdeka Belajar terdiri dari 5 modul, yaitu Modul 1: Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik; Modul 2: Mendidik dan Mengajar; Modul 3: Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh; Modul 4: Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti; dan Modul 5: Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan.

Sebagai aksi nyata untuk menyebarkan pemahaman Merdeka Belajar yaitu dengan membuat poster.

Gambar poster Dok. Pribadi
Gambar poster Dok. Pribadi

Poster ini didesain dengan menggunakan aplikasi canva. Setelah poster selesai dibuat kemudian dibagikan melalui grup whatsapp, baik grup khusus di sekolah. Maupun grup komunitas guru seperti grup khusus untuk satu angkatan CPNS. Senang rasanya bisa berbagi dan saling memberikan masukan antara yang satu dengan yang lainnya.

Selain pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar sebagai upaya mempersiapkan diri dalam rangka menuju Kurikulum Merdeka. Saya pun mencoba mengunduh buku-buku sumber yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka di alamat: buku.kemdikbud.go.id dalam bentuk pdf.

Tampilan situs buku.kemdikbud.go.id. Dokpri
Tampilan situs buku.kemdikbud.go.id. Dokpri

Sebenarnya bukan hanya bentuk pdf yang disediakan. Melainkan, buku digital itu bisa diakses dan dibaca secara online. Alasan mengunduh dalam bentuk pdf adalah agar buku digital itu bisa dipelajari meskipun sedang tidak ada jaringan internet.

Mengapa sudah dipersiapkan dari sekarang? Kan tahun ajarannya juga masih lama, apalagi tugas mengajarnya juga belum ada! Ya, memang masih lama. Namun, tak ada salahnya jika perlahan memulainya dari sekarang. Mempelajari Kurikulum Merdeka sebagai ilmu baru dari sekarang tak ada ruginya. Ilmu tak akan pernah berat untuk dibawa, apalagi dengan diamalkan kembali. 

Terkait masalah benar apa tidaknya akan turun kelas gara-gara Kurikulum Merdeka kepastiannya jika sudah tiba ke tahun ajaran 2023/2024. Dan itu merupakan sebuah kepercayaan dan amanat yang meski dijaga serta dijalankan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun