Mohon tunggu...
Dede Susilo HSBW
Dede Susilo HSBW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Produk Digital dan Faktor Psikologis terhadap Meningkatnya Perilaku Konsumtif Masyarakat

26 Juli 2023   07:03 Diperbarui: 26 Juli 2023   17:55 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital yang semakin berkembang pesat, semua kalangan bisa menjangkau atau terlibat dalam kegiatan digital di kehidupan sehari hari. Dengan adanya kemudahan untuk di jangkau oleh semua kalangan masyarakat, pemasaran digital kini menjadi populer untuk di jadikan strategi promosi atau pemasaran suatu produk yang sangat berpotensi tinggi dalam menciptakan daya tarik konsumen (masyarakat) terhadap produk digital. Kedua hal ini saling berkaitan terhadap perubahan perilaku masyarakat khususnya pengguna digital seperti sosial media dan e-commerce. Selain itu, efek Psikologis juga menjadi faktor yang menambah pengaruh dalam hal ini.  Salah satu pengaruh (negatif) dari produk & pemasaran digital ini sangat berpotensi untuk semakin menaikkan tingkat perilaku konsumtif di masyarakat.

Perubahan perilaku konsumen (online) era digital terjadi sejak volume konsumsi terhadap produk digital meningkat. Bukannya tanpa alasan, seperti harga smartphone yang semakin terjangkau serta akses internet yang semakin luas telah berkontribusi besar terhadap perubahan perilaku konsumen digital. Kita sebagai bagian dari pengguna pun sudah merasakannya. Hampir semua hal bisa di lakukan dengan ketikan jari pada layar ponsel. Mulai dari urusan berbelanja, administratif, dan semua kebutuhan tersedia di ponsel. Ketika kecepatan internet dan harga internet mulai cepat dan mudah di jangkau, dari situ lah konsumsi produk digital mulai terjadi. 

Saat konsumen online mulai mengenal sosial media, konsumsi terhadap produk digital semakin tinggi. Puncaknya adalah ketika teknologi smartphone menjadi barang yang terjangkau. Begitu pula dengan akses internet yang semakin cepat dan luas. Masyarakat makin tidak bisa lepas akan hal yang berkaiat dengan digital. Pada akhirnya, timbul beberapa dampak revolusi digital terhadap perilaku konsumen seperti konsumen memiliki kekuatan lebih dari sebelumnya sehingga mereka dapat mengakses informasi lebih cepat dan luas di tambah pertukaran antara pemasar dan pelanggan meningkatkan interaksi langsung yang menyebabkan perubahan perilaku konsumen (masyarakat) menjadi lebih “konsumtif”.

Berikut beberapa variabel yang berpengaruh terhadap perilaku konsumtif masyarakat di era digital.

  • Kemudahan Diakses Dan Peran Media Sosial & E-Commerce

Jika berbicara mengenai perilaku konsumtif era digital ini, kemudahan untuk di jangkau menjadi faktor pertama yang mempengaruhi masyarakat menjadi cenderung cepat beradaptasi dan terpengaruh semua hal yang terjadi di media digital khususnya media sosial. Media sosial saat ini sudah menjadi bagian bahkan kebutuhan yang tidak bisa di lepaskan dari masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Di media sosial, tren menjadi semakin cepat perpindahannya dari satu kalangan ke kalangan lainnya sehingga perilaku konsumtif terhadap ketertarikan membeli dan mengggunakan suatu produk menjadi semakin cepat dan meningkat, dalam hal ini tentu e-commerce menjadi pelarian dan alat masyarakat untuk mendapatkan produk yang dia inginkan dan dengan mudah mendapatkannya, terlepas di butuhkan atau tidaknya.

Seiring semakin meluasnya penggunaan sosial media di semua negara, semakin banyak juga platform e-commerce menyediakan dan menciptakan produk. Di barengi dengan pemasaran digital yang semakin gencar dilakukan. Dengan strategi pemasaran dan menciptakan daya tarik bagi konsumen (masyarakat) untuk semakin tertarik dengan produk yang di pasarkan. Ini semakin meningkatkan masyarakat untuk membeli atau menggunakan suatu produk karena pengaruh dari pemasaran produk digital.

Adapun peran influencer yang berposisi sebagai pihak yang seolah sudah merasakan bagaimana suatu produk dan memberikan penilaian (positif) terhadap produk tersebut sehingga membangun kepercayaan juga menjadi semakin mempengaruhi masyarakat untuk tertarik dengan suatu produk yang di tawarkan.

  • Pengaruh Psikologis

Pemasaran digital sering kali menampilkan produk dengan konten yang menggoda dan menarik perhatian, secara psikologis ini memicu rasa takut ketinggalan dan mempengaruhi konsumen (masyarakat) untuk membeli produk tersebut agar merasa termasuk dan tidak tertinggal. Dampak Dopamin Pembelian impulsif yang didorong oleh produk dan pemasaran digital dapat meningkatkan produksi dopamin di otak. Konsumen merasa senang setelah melakukan pembelian, tapi tentunya hal ini mempunyai dampak jangka panjang yang bisa menyebabkan kecanduan untuk “berbelanja” dan terus mengikuti “tren” seperti meningkatnya perilaku konsumtif dan hedonisme. Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap psikologis seseorang mempunyai perilaku konsumtif, ketika lingkungannya menggunakan suatu produk akan mempengaruhi seseorang untuk kemungkinan menginginkan hal yang sama.

Dengan semua pengaruh di atas, tentu manusia sebagai mahkluk sosial yang sangat adaptif akan secara otomatis terdorong untuk masuk dan terlibat ke dalam hal ini tanpa memperhitungkan dampaknya dan hanya memikirkan kepuasan. Secara tidak sadar masyarakat mudah terbawa arus yang membawa ke perilaku konsumtif, dan tentu hal ini sulit di hindari kebanyakan masyarakat karena selain ketiga hal tadi masih banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku konsumtif seperti usia, pendidikan, dan keuangan.

Kemampuan keuangan juga menjadi pengaruh lebih seseorang membeli atau menggunakan sesuatu bukan berdasarkan kebutuhan tetapi lebih ke kepuasan dan gaya hidup. Perilaku konsumtif memang sering kali tidak di sadari, kebutuhan & gaya hidup jadi alasan yang kuat. Selama kita mampu untuk membeli sesuatu yang kita inginkan, itu tidak jadi masalah. Namun tak jarang banyak orang yang memaksakan untuk memiliki sesuatu yang sebenarnya belum mampu untuk membeli sesuatu yang di inginkan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun