Mohon tunggu...
Dede Sulastri
Dede Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tertarik dalam dunia pendidikan dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Dedikasi sesuai Tugas dan Peran Guru

11 April 2023   13:59 Diperbarui: 11 April 2023   14:38 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan game based learning. Sumber: Dokumentasi pribadi

Artikel ini akan membahas kiat membangun dedikasi sesuai tugas dan peran guru. Materi ini diambil dari kuliah umum microteaching yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru pada 16 Desember 2022 melalui platform zoom meeting. Simak penjelasannya di bawah ini.

baca juga : Menjawab Tantangan Abad-21 Melalui Platform Merdeka Mengajar

Tentunya, menjadi guru bukanlah hal yang mudah. Guru sebagai ujung tombak pendidikan, memiliki peran dan tugas yang diemban dalam memberikan pengajaran terbaik di kelas. Yani Heryani, S.Pd. sebagai salah satu guru di SDN Percobaan Bandung, menyampaikan setidaknya terdapat 4 tugas pokok dan peran guru antara lain guru sebagai pengajar, guru sebagai pendidik, guru sebagai pembimbing dan pengarah, serta guru sebagai motivator bagi peserta didik. 

Guna menunjang hal tersebut, guru perlu merancang beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain sebagai berikut.

1. Menetapkan Tujuan Belajar Yang Jelas 

Karakter guru yang ideal tahu bagaimana menetapkan tujuan yang jelas untuk keberhasilan belajar masing-masing murid, seluruh kelas, termasuk dirinya sendiri. Menetapkan tujuan belajar menjadi acuan dalam mengukur kinerja akademis, sekaligus memberi murid arahan yang jelas tentang cara meningkatkan kapasitas diri mereka.

2. Jiwai / Menguasai Kurikulum, Materi & Multi Metode Pembelajaran 

Karakter guru yang ideal hendaknya menguasai dan menjalankan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya kurikulum di Indonesia, guru dapat mengetahui cara mengajar yang baik sesuai dengan perkembangan pola pikir murid. Selain itu, seorang guru yang ideal juga harus menguasai materi yang diajarkan karena materi belajar sangat berperan penting bagi peserta didik dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan. Materi pelajaran tidak akan membosankan jika guru juga terampil menggunakan metode pembelajaran yang beragam tidak hanya berbentuk ceramah. Kini dengan adanya teknologi, aktivitas belajar mengajar semakin kreatif dan inovatif. Metode pengajaran yang tepat dan beragam dapat mendorong semangat murid untuk menjadi lebih giat dalam belajar.

3. Komunikasi Yang Jelas 

Guru harus memiliki kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan murid serta mengetahui kapan harus mendengarkan dan berbicara, sementara komunikasi non verbal diterapkan dengan cara tertulis. Selain pada murid, guru juga harus bisa berkomunikasi dengan jelas kepada orang tua murid, sesama guru, maupun masyarakat setempat. Hal ini berguna untuk turut serta memberikan arahan bagi para murid bahwa proses pelajaran tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja, namun juga dalam hidup bermasyarakat. Untuk berkomunikasi yang baik, maka gunakanlah keterampilan mendengarkan secara aktif dengan cara menanggapi kebutuhan lawan bicara baik kepada murid, sesama guru, atau orang tua murid. 

4. Hidup Menjadi Panutan dalam Bertindak 

Semua yang dilakukan oleh guru akan begitu membekas dalam ingatan murid sehingga sebagai guru sebaiknya bisa memberikan contoh atau teladan yang baik bagi mereka. Segala komponen pengetahuan dan keterampilan akan bermuara pada keberhasilan karakter. Guru tidak hanya diukur dari segi akademis, namun juga non akademis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional. Caranya kita perlu mewaspadai perilaku diri sendiri dimanapun dan kapanpun murid mengamati dan belajar cara bagaimana berbicara, bertindak memperlakukan orang lain dan perilaku perkembangan lainnya dari guru di sekolah. Kita juga dapat menciptakan lingkungan kejujuran di kelas atau sekolah. Dorong murid untuk jujur satu sama lain melalui percakapan terbuka. Memberi contoh yang baik dapat mendorong siswa untuk meneladani dan menerapkan contoh yang baik tersebut dalam kehidupannya.

5. Berkarya dan Pembelajar Seumur Hidup 

Guru memang bertugas memberikan ilmu dan mendorong murid untuk belajar demi masa depan. Namun, bukan berarti guru dapat berhenti belajar karena sejatinya selain memberi ajaran guru juga harus menjadi pembelajar seumur hidup. Maka dari itu, guru juga dituntut untuk mengembangkan kompetensi dirinya caranya dengan menyelesaikan kursus pendidikan berkelanjutan dan mengejar peluang pengembangan profesi di luar kelas seperti yang mengikuti kelas online tentang teknologi pendidikan, workshop mengenai penerapan kelas yang interaktif dan lain sebagainya.

6. Nikmati dengan Mudah Menerima Perbedaan 

Sifat dan kemampuan mudah menerima perbedaan harus terus dibina semua guru. Sifat ini juga mengacu pada kemampuan memahami pendapat orang lain, rendah hati, memiliki belas kasih kepada sesama, kooperatif, dapat menerima keluhan, mudah memaafkan dan bisa dipercaya. Karakter guru yang seperti ini juga bisa menerima murid apa adanya, termasuk memahami murid dengan berbagai problematika dan keistimewaan yang dimilikinya. Sikap menerima ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap murid memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki hak yang sama. 

Selain kiat dalam membangun dedikasi sesuai tugas dan peran guru, pada sesi diskusi dan tanya jawab juga disampaikan bahwasannya terdapat beberapa tantangan yang seringkali dilupakan guru sebagai pendidik. Seorang guru perlu memiliki kesiapan berfikir yang matang agar proses perencanaan hingga evaluasi pembelajaran dapat dilakukan. Selain itu, investasi waktu, tenaga, dan kesehatan juga perlu diperhatikan pendidik mengingat tugas dan peran guru yang begitu kompleks. Menentukan target yang menjadi prioritas juga menjadi bagian tantangan. Pasalnya, seringkali di lapangan seorang guru menemukan kondisi tidak ideal yang membuat guru perlu menerapkan strategi agar seluruh elemen dalam proses pembelajaran dapat tercapai. Sejalan dengan hal tersebut, melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan ataupun pemecahan masalah sangatlah membantu. Komunikasi dengan sesama guru, kepala sekolah, hingga orang tua murid perlu dijalin secara baik dan berkelanjutan agar terciptanya lingkungan belajar yang ideal. Hal terakhir yang tak kalah penting yakni terus belajar. Seorang pendidik perlu terus berinovasi agar tugas dan perannya dapat dijalankan secara optimal. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun