Penulis : Dede Sulastri
Problematika kesehatan dan kekurangan gizi di Indonesia merupakan satu hal yang perlu menjadi perhatian saat ini. Fakta empiris menunjukan masih banyak masyarakat yang belum memiliki tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Terlebih lagi, pemulihan pasca pandemi yang terjadi masa kini menjadi PR baik dalam sektor kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali peran mahasiswa salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI 2022.
Salah satu upaya mendukung pemerintah dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia ikut berpartisipasi dalam upaya mencapai SDGS’s Desa. Kegiatan melibatkan sekitar 7 ribu mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Sesuai dengan tema yang diusung, kegiatan ini ditujukan untuk menciptakan skema berkelanjutan serta mengusulkan 18 tema pokok yang merujuk pada kearifan lokal salah satunya menciptakan “Desa Tanpa Kelaparan”. Sebelum terjun ke lapangan, pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UPI memberikan pembekalan dan pengarahan kepada mahasiwa terkait program kerja yang akan dilaksanakan selama kegiatan berlangsung.
Program yang dilaksanakan oleh Dede Sulastri (20) dan Alfina Sahbudi (21) pada Selasa, 26 Juli 2022 ini mengusung tema “GERAKAN MEMBAWA BEKAL” ke sekolah sebagai salah satu program yang dilaksanakan oleh peserta KKN Tematik UPI 2022 Kelompok 151 dibawah bimbingan Bpk. Kuswanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan sebagai upaya peningkatan gizi seimbang dan mencegah jajanan tidak sehat yang marak terjadi khususnya di satuan pendidikan.
Dibawah koordinasi kepala SDN Sriwidari 1 Kota Sukabumi, kegiatan ini diisi dengan edukasi gizi seimbang dan jajanan tidak sehat melalui pengembangan website yang dirancang mandiri. Sasaran kegiatan ditujukan baik ke kelas rendah mapun kelas tinggi. Dalam pelaksanaannya, penggunaan media website ini cukup menarik perhatian peserta didik karena mengintegrasikan teknologi didalamnya.
Materi yang disampaikan mencakup 4 pilar gizi seimbang, pesan khusus gizi seimbang, jajanan sehat dan tidak sehat, serta cara memilih jajanan sehat dan didukung beberapa gambar. Konsep dasar gizi seimbang ini menekankan pada pola hidup serta peningkatan kualitas hidup. Gizi seimbang yang dibutuhkan oleh anak diantaranya : karbohidrat, protein, vitamin, mineral, lemak dengan jumlah yang cukup.
Selain itu, tersedianya permainan berupa teka teki silang dan beberapa kuis dinilai berhasil menciptakan antusias serta meningkatnya kesadaran siswa-siswi di sekolah dasar terkait pentingnya gizi seimbang. Upaya ini diharapkan akan menurunkan rendahnya angka kurang gizi dan kekurangan vitamin serta mineral khususnya pada waktu pertumbuhan anak usia sekolah dasar.
Melalui gerakan ini, diharapkan anak terbiasa membawa bekal sehat yang bermuara pada terciptanya Desa Tanpa Kelaparan dan peningkatan kualitas hidup di masyarakat. Aksi ini telah menerapkan unsur kesehatan, pendidikan, hingga upaya integrasi teknologi secara terpadu. Tak hanya itu, pelaksanaan Gerakan Membawa Bekal ke Sekolah ini mempunyai manfaat menambah gizi bagi anak, menghemat uang jajan dan sikap antisipasi anak terhadap jajan sembarangan.
Salah satu siswa, Fadhil (11) menyatakan dengan adanya gerakan ini ia dan teman-temannya menjadi lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang dan memilih jajanan sehat. Hal serupa disampaikan Ayu (11) bahwa dengan hadirnya kakak-kakak KKN Tematik UPI 2022 ia menjadi lebih bersemangat karena penyampaian bahan ajar atau materi yang dinilai sangat menarik. Para Guru dan orang tua berharap gerakan ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif secara nyata. Salam Sehat untuk Anak Indonesia!
