Kembali lagi kepada kaum muda Palestina dan Israel: bersatulah, hentikan perselisihan, damailah dengan masa lalu, tinggalkanlah ide-ide yang hanya akan menghancurkan satu sama lain. Melalui kerja sama dan pemahaman akan dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Meninggalkan paham/konsep masa lalu untuk membina masa depan yang penuh harap dan perdamaian.
Melupakan pengkhianatan memang hal yang sulit, melupakan pembunuhan, teror, dan perang pun bukan hal yang mudah. Akan tetapi, jika terus memelihara ide/gagasan seperti ini, gagasan bahwa "Hamas adalah teroris dan Israel adalah penjajah" maka sampai kapan pun tanah suci yang dijanjikan Tuhan akan terus menumpahkan darah.
Meskipun konflik ini menyisakan duka mendalam, ada harapan bahwa kaum muda Palestina dan Israel sebagai generasi baru bisa menjadi pionir bagi tumbuh kembangnya toleransi di kawasan mereka. Sejarah panjang konflik mereka pun akhirnya memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya mencari solusi damai dan hidup berdampingan.
Masyarakat internasional perlu mendukung upaya-upaya yang mendorong dialog, saling pengertian, dan kerja sama untuk membawa perdamaian yang berkelanjutan.
Palestina dan Israel memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi negara-negara lain. Bahwa meskipun berbeda, kehidupan bersama dalam harmoni adalah pilihan yang lebih baik dan lebih bijak daripada konflik berkepanjangan.***
Penyusun: Dede Rudiansah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H