Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Gadis Kretek: Ketika Cinta, Rokok, & Partai Merah Perlahan Membunuhmu

15 November 2023   20:26 Diperbarui: 17 November 2023   23:01 4354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis Kretek, jadi film serial yang tengah ramai diperbincangkan saat ini. Sebuah film besutan sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Film adaptasi novel dengan judul yang sama karya Ratih Kumala. Gadis Kretek rilis di awal November 2023, di platform siaran daring, Netflix.

Gadis Kretek pada dasarnya bercerita tentang sejarah kretek di salah satu kota di Indonesia. Dibalut drama persaingan para pengusaha kretek, hingga irisannya dengan tragedi kemanusiaan yang menimpa Indonesia di tahun 1965, Gestok dan pemburuan partai merah.

Diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Jeng Yah atau Dasiyah; Ario Bayu sebagai Raya atau Soraya; Arya Saloka sebagai Lebas Abimanyu Soraya; Putri Marino sebagai Arum; kemudian Tissa Biani sebagai Rukayah; dan Sheila Dara Aisha sebagai Purwati.

Surat Cinta Para Penikmat Kretek

Sebagaimana judulnya, film serial ini mengangkat kretek atau rokok sebagai tema ceritanya. Dikisahkan bagaimana sejarah para pengusaha kretek memulai bisnisnya, di masa awal kemerdekaan Indonesia. Penuh dengan persaingan, intrik, dan perjuangan berdarah-darah.

Selain itu, dikisahkan pula melalui tokoh utamanya bagaimana mereka berusaha meracik formula saus kretek dengan penuh cinta dan dedikasih yang tinggi. Ibarat Filosofi Kopi (2015), yang membawa para pecinta kopi respect terhadap sajian kopi yang dinikmatinya. Begitu juga dengan Gadis Kretek, membawa para penikmat bako akhirnya respect terhadap apa yang mereka isap selama ini.

Mungkin banyak di luar sana--yang bukan penikmat bako--akhirnya heran, ini film atau iklan rokok terselubung? Karena banyaknya adegan merokok. Sedikit-sedikit merokok, ngobrol sedikit lalu merokok, sebat, asap rokok di mana-mana, ngebul. Padahal di iklan rokok saja tidak diperbolehkan adanya adegan orang merokok, tapi ini kok bisa.

Entahlah, mungkin karena beda platform beda regulasi. Karena ini adalah film, bukan iklan, maka mungkin sah-sah saja menampilkan adegan tersebut. Jika kita cek di situs Lembaga Sensor Film (lsf.go.id) sendiri Gadis Kretek ini tidak ada di deretan film yang lulus sensor. Entah karena tidak diajukan atau memang tidak lulus sensor.

Akan tetapi, intinya karena film ini tayang di platform siaran daring, Netflix, maka Gadis Kretek secara media penayangan adalah tontonan/konten khusus orang dewasa (18+) dan/atau atas bimbingan orang tua. Jadi ya harusnya aman-aman saja.

marketeers.com
marketeers.com
Akan tetapi, Anda pun tidak perlu risau, karena di film ini juga dihadirkan sosok atau karakter yang tidak suka ngebako, yaitu dokter Arum. Melalui karakter Arum ini, kita diberikan perspektif bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan. Bahkan ada beberapa adegan dari karakter Arum yang juga menyoroti penolakannya terhadap rokok.

Walau tidak begitu kentara atau signifikan, tetapi lewat karakter Arum inilah perspektif di film Gadis Kretek akhirnya lengkap. Tidak melulu kisah mereka para pro rokok saja, tapi juga kisah mereka yang kontra terhadap rokok.

Berasa Film Serial Dark

Jika Anda pernah menonton film serial Dark (Netflix, 2017) Anda pasti akan merasa, ada beberapa nuansa yang sama di film Gadis Kretek ini. Ya, di setiap opening/intro episodenya dan juga di salah satu layer penceritaannya, yaitu misteri tentang silsilah keluarga si tokoh utama.

Walau hanya di bagian sekundernya saja, tapi menurut saya itu salah satu hal yang menarik. Dalam serial Dark setiap episode dibuka dengan intro musik bernuansa misteri, dengan visual miroring beberapa adegan yang ada di film. Jika di serial Gadis Kretek setiap episode pun dibuka dengan intro musik bernuansa misteri, tapi dengan visual ilustrasi atau lukisan poin-poin penting di dalam film, seperti ilustrasi mawar, cengkih, asap, dll.

Lagu di opening Gadis Kretek itu sendiri berjudul Kala Surya Tenggelam ditembangkan oleh Nadin Amizah. Sebuah tembang yang pernah dipopulerkan Chrisye pada tahun 1978. Di versi originalnya, Kala Surya Tenggelam mengalun dalam nuansa sendu. Akan tetapi, di versi Nadin ini dapat kita rasakan nuansanya begitu mistis, magis, dan misterius. Nuansanya mirip sekali seperti lagu Goodbye-nya Appart di opening Dark. Coba Anda bandingkan.

Kemudian layer/bagian cerita yang menggambarkan keruwetan silsilah si tokoh utama. Dalam film Dark keruwetan inilah yang jadi ciri khas ceritanya, tentu selain konsep time traveling-nya itu sendiri. Dalam Gadis Kretek keruwetan silsilah keluarga ini juga ada. Walaupun tidak se-njelimet Dark.

Dalam Gadis Kretek misteri silsilah keluarga si tokoh utama hadir menjadi rentetan plot twist dalam cerita. Di mana setiap kepingan-kepingan misteri keluarga yang terkuak akhirnya memberi keseruan tersendiri bagi para penonton. Rahasia Ayah yang punya kesalahan di masa lalu, rahasia Ibu yang ternyata bukan Ibu kandungnya, dsb.

Istimewa karena Menyinggung Tragedi 65

Seperti dijelaskan di atas, film ini bercerita tentang drama persaingan bisnis kretek di awal kemerdekaan Indonesia. Percayalah, jika film ini sebatas cerita persaingan bisnis rokok tok, maka tidak akan begitu istimewa. Bahkan, jika tanpa kisah tragedi 65 tampaknya akan lebih mirip ke propaganda iklan rokok saja. 

Akan tetapi, karena film ini memasukan unsur/kisah tragedi di tahun tersebut, inilah yang membuat cerita makin kompleks dan istimewa. Tentu hal itu disajikan tidak sekadar tambal sulam saja, asal ada. Tapi bagian ini berhasil dikemas dan dijahit dengan sedemikian rupa. Hingga akhirnya tersaji satu rangkaian cerita yang utuh dan rapi. Keren.

Jika diminta menilai dalam bentuk angka maka saya akan memberikannya nilai 7,8/10 untuk Gadis Kretek.***

Penulis: Dede Rudiansah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun