- Definisi Experiential Learning
Experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada murid sebagai bentuk pembelajaran yang efektif.Â
Dalam experiental learning, peserta didik akan mempelajari konsep-konsep dan teori-teori melalui pengalaman langsung yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini membawa pembelajaran pada kegiatan refleksi, abstraksi, dan penerapan konsep, sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Tahapan atau siklus experiental learning sendiri terdiri dari empat tahap yaitu pengalaman nyata (concrete experience), observasi refleksi (reflective observation), konseptualisasi (abstract conceptualization), dan implementasi atau eksperimen (active experimentation). Tahapan pertama adalah pengalaman nyata di mana murid memperoleh pengalaman langsung melalui kegiatan atau simulasi.Â
Tahap kedua adalah observasi refleksi di mana murid merefleksikan pengalaman yang telah mereka alami. Tahap ketiga adalah konseptualisasi di mana murid mengembangkan konsep dan teori berkaitan dengan pengalaman yang telah mereka alami.Â
Terakhir, tahap keempat adalah implementasi atau eksperimen di mana murid menerapkan konsep dan teori yang telah mereka kembangkan dalam kegiatan atau situasi yang berbeda.
- Manfaat Experiential Learning
Manfaat experiential learning sangat banyak bagi murid. Pertama, pembelajaran experiential membantu peserta didik untuk mengejar sesuatu dari mereka sendiri.Â
Kedua, pembelajaran experiential menciptakan relevansi antara dunia konsep dengan dunia nyata, sehingga memudahkan murid dalam memahami konsep dan teori. Ketiga, pembelajaran experiential adalah tentang kolaborasi di mana para murid dapat belajar dari pengalaman satu sama lain dan membangun keterampilan sosial.
Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung implementasi experiential learning. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk mendukung implementasi experiential learning.Â
Pertama, sekolah bisa memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan yang melibatkan pengalaman langsung. Kedua, sekolah dapat memberikan pelatihan bagi guru untuk mengembangkan keterampilan dalam penerapan metode experiential learning. Kemudian ketiga, sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung metode experiential learning.
- Tantangan Implementasi Experiential Learning
Adapun, jika ditinjau secara general maka masih ada berbagai tantangan bagi sekolah, khususnya di Indonesia dalam pengimplementasian experiential learning. Pertama, masih sedikitnya guru yang memiliki keterampilan untuk menerapkan metode experiential learning.Â
Sekolah perlu menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi guru. Kedua, sarana-prasarana untuk menunjang penerapan metode experiential learning juga menjadi tantangan karena dalam menghadirkan pembelajaran berbasis pengalaman membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terkait di dunia pendidikan untuk terus berupaya dan berkolaborasi dalam memperkuat implementasi experiental learning. Dengan demikian, maka peserta didik pun akan merasakan manfaat dari pembelajaran yang telah ia lakukan. Pembelajaran pada akhirnya akan mempunyai makna, aplikatif, karena relevan dengan dunia kerja atau kehidupan sehari-hari.***
Penulis: Dede Rudiansah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H