Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Sabar yang Pas, Resensi Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi

8 November 2023   01:22 Diperbarui: 8 November 2023   03:11 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alif selaku anak paling tua merasa semua tugas dan tanggung jawab sang Ayah kini berpindah ke pundaknya. Dalam masa inilah ia kemudian dihadapakan kepada pilihan yang sangat dilematis, melanjutkan studi demi menggapai cita-cita atau kembali ke Maninjau demi keluarga. Dengan tegar ia kemudian membisikan kata-kata lembut ke dalam hatinya, jika bisa keduanya kenapa harus memilih?

Di Bandung, akhirnya Alif berjuang demi kedua hal tersebut. Menjadi guru les, menjadi sales barang-barang kecantikan, dan menjual kain adat. Segalanya ia ikhtiarkan demi keluarga di kampung halaman, demi studinya, dan memutus kebangkrutan yang selalu membayanginya. 

Segala daya upaya telah dilakukannya, namun tetap tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Semua usaha yang dilakukannya kini hanya berujung pada kekecewaan. Semakin ia berusaha semakin ia jatuh ke dalam jurang yang penuh dengan kesakitan. 

Seakan nasib buruk telah nyaman melekat pada Alif, saat sedang berkeliling mendagangkan barang secara dor to dor, Alif di rampok oleh 2 orang preman. Alangkah sempurnanya penderitaan, setelah di rampok ia yang jiwa raganya sedang benar-benar ditempa itu pun akhirnya menyerah pada keadaan, Alif jatuh sakit. Bangkrutlah ia.

Peristiwa tak mengenakan bertubi-tubi terus menerpa Alif. Perasaan dan keyakinannya kacau balau, ia sempat mempertanyakan nasibnya pada Tuhan, ia sempat meragukan prinsip 'Man Jadda Wajada' prinsip yang selalu dipegangnya. Tapi akhirnya sebuah nasihat, salah satu mantra sederhana lainnya berhasil membangkitkan Alif kembali.

Sebuah mantra kehidupan yang sedikit berbeda dengan Man Jadda Wajada. Mantra kehidupan yang berbunyi, Man Shabara Zhafira, siapa yang sabar pasti beruntung. Mantra pendamping Man Jadda Wajada.

Jika hanya kerja sungguh-sungguh, kerja keras tanpa mengetahui batasan, tidak tahu kapan harus menginjak rem dan kapan harus tancap gas, maka semua itu hanya akan bermuara pada dua hal, jika ia berhasil maka keberhasilan itu akan menuntut pada pemenuhan ambisi berikutnya, dan jika ia gagal, maka ia akan menabrak dan terjun pada jurang keterpurukan.

Oleh karena itu, sebagai penyeimbang kobaran api Man Jadda Wajada hadirlah Man Shabara Zhafira. Dengannya setiap usaha membabi buta dan kobaran api nan dahsyat akan lebih bisa terkendali dan lebih terjaga kobarannya.

Karena mantra Man Shabara Zhafira, Alif kembali terkenang pada dirinya di masa lalu, di masa-masa menjadi pendaras ilmu di Pondok Madani. Para sahabatnya, Sahibul Manara, mimpi yang pernah disemainya bersama para sahabat, pergi ke benua Amerika, semua kenangan itu perlahan mulai membantunya bangkit kembali.

Perlahan rasa optimisnya itu mulai hidup dan membara, tetapi kini kobarannya berbeda karena ia sekarang sudah melengkapi diri dengan sebuah pelindung yang mampu menjaga kobaran api semangatnya, sebuah baju zirah, bernama sabar.

Alif kembali bangkit dan mencoba membenahi hidupnya kembali. Semuanya berjalan dengan semestinya dan ia pun mendapatkan kembali kebahagiaan yang sudah lama hilang, kini ia sudah berdamai dengan keadaan. Dan sebuah pencapaian yang tak diduga, Alif pada akhirnya berhasil mewujudkan mimpi terbesarnya, yaitu pergi ke benua Amerika, melalui program beasiswa. Ranah ketiga pun, yakni Benua Amerika, berhasil ia pijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun