Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen Pembelajaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

5 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 7 November 2023   18:07 19235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asesmen Pembelajaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Asesmen dalam pembelajaran berarti suatu proses untuk mengetahui ketercapaian peserta didik terhadap pebelajaran yang telah dilakukan. Secara konsep asesmen mempunyai keterkaitan dengan konsep penilaian dan evaluasi. Penilaian adalah proses penyematan atribut berupa angka atau huruf untuk mewakili tingkat ketercapaian. Sedangkan evaluasi adalah proses pemberian status atau keputusan terhadap hasil asesmen dan penilaian.

Hemat kata, asesmen berarti gambaran umum dari proses pencarian informasi terkait kemajuan suatu hal terhadap standar tertentu; penilaian merupakan proses pemberian atribut nilai; sedangkan evaluasi adalah proses akhir dari asesmen dan penilaian untuk menyimpulkan suatu kemajuan serta untuk menyimpulkan hal-hal apa saja yang harus diberi perbaikan atau pengayaan.

Asesmen dalam pembelajaran secara general mempunyai dua fungsi utama, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif maksudnya asesmen yang diberikan kepada peserta didik, selain untuk menilai tingkat ketercapaian peserta didik dalam pembelajaran asesmen ini juga bertujuan untuk menjadi dasar evaluasi/perbaikan pada proses pembelajaran. Sedangkan fungsi sumatif maksudnya adalah asesmen yang berguna dalam menentukan nilai belajar peserta didik dalam satu mata pelajaran tertentu, sebagai dasar pertimbangan dan laporan untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus-tidaknya peserta didik.

Sementara itu, berkaitan dengan tujuan menurut Chittenden (1994) tujuan dari asesmen sendiri adalah untuk keeping track (menelusuri proses belajar peserta didik), checking up (mengecek suatu pencapaian), finding out (mencari kekurangan atau kelemahan dalam pembelajaran), dan summing up (menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik). Sederhananya asesmen dalam pembelaharan memiliki tujuan untuk memantau perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan fungsinya asesmen terbagi atas tiga jenis, pertama assessment as learning, kedua assessment for learning, dan ketiga assessment of learning. As dan for memiliki fungsi asesmen formatif sedangan of memiliki fungsi sumatif. Adapun berdasarkan keautentikannya asesmen terbagi atas pertama performance assessment (asesmen unjuk kerja), kedua portofolio assessment (asesmen portofolio), ketiga project assessment (asesmen proyek), dan keempat self assessment (asesmen diri).

Berikut merupakan contoh bentuk asesmen berdasarkan fungsinya (formatif dan sumatif). Contoh bentuk asesmen tidak tertulis: Diskusi kelas; Produk; Presentasi; Tes lisan; dll. Kemudian contoh bentuk asesmen tertulis: Refleksi; Esai (terikat); Jurnal (tidak terikat); Poster atau infografis; Tes tertulis (pilihan ganda, uraian, dan kuis pertanyaan).***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun