Mohon tunggu...
Dede Rohimah
Dede Rohimah Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswa Kedokteran Gigi di Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UAS dan Euro 2012, Akankah UAS Menjadi "Ujian Akhir Sepak Bola"?

22 Juni 2012   04:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13403377251670477740

Endless summer, oh, oh, oh, oh, yeh, yeh, yeh, yeh, yeh Endless summer, oh, oh, oh, oh, yeh, yeh, yeh, yeh, yeh Sekarang siapa sih yang tidak tahu lirik lagu tersebut? Bahkan mungkin anak kecil yang berangkat sekolah memakai seragam putih merah pun bisa menyanyikan lagu tersebut walau dengan pengucapan yang salah. Memang, sekarang Euro 2012 Polandia-Ukraina sudah menjadi euforia tersendiri di berbagai belahan dunia khususnya di belahan benua biru. Semua orang bersorak sorai mendukung tim kesayangan mereka dalam setiap pertandingan. Termasuk pula di sini mahasiswa-mahasiswa yang juga mempunyai jagoan tersendiri pada Euro kali ini. Salah satu perhelatan akbar di Eropa ini memang telah menjadi magnet yang sangat kuat yang mampu menarik perhatian begitu banyak orang di dunia ini. Kompetisi yang mulai memasuki putaran semifinal ini bahkan tak pernah sepi ditonton orang-orang walaupun pertandingannya ditayangkan langsung pada dini hari di Indonesia. Lalu apa masalahnya denagan para mahasiswa yang juga menyukai perhelatan ini? Masalahnya adalah pelaksaan Euro 2012 ini berbarengan dengan pelaksaan UAS di beberapa PTN dan PTS di Indonesia. Euro berakhir pada awal bulan juli, begitu juga dengan UAs yang berakhir pada sekitar bulan juni akhir dan bulan juli awal. Lalu mana yang akan di pilih oleh mahasiswa? UAS atau Euro? Tentu saja seharusnya UAS, karena itu kewajiban mereka dan menyangkut "hidup mati" masa depan perkuliahan mereka. Tapi, kenyataannya masih banyak mahasiswa yang lebih memilih nonton Euro daripada baca belajar untuk UAS. Salahkah itu? Sebenarnya pilihan mereka bukan hal yang salah, mungkin saja dengan begadang nonton Euro mereka bisa merefresh kembali otak mereka yang telah lelah belajar untuk UAS. Tapi masih ada  cara yang lebih baik lagi agar UAS tidak terkesan menjadi "Ujian Akhir Sepak Bola". Bagaimana itu?

  1. Isi waktu luang selama menunggu pertandingan tim kesayangan dan pada waktu komentator bercuap-cuap dengan membaca atau mengulas materi yang akan di ujiankan (tentunya malam itu bukan waktunya belajar SKS ya)
  2. Tonton pertandingan hanya saat tim yang kita dukung main. Jangan tonton pertandingan tim lain yang tidak kita dukung untuk memaksimalkan waktu belajar.
  3. Jika anda tipe mahasiswa yang bisa belajar dengan suara berisik, tetap belajar saja selama pertandingan berlangsung, karena suara TV tersebut bisa menjadi teman begadang kita selama belajar untuk UAS. Tapi jika anda tipe yang belajar dengan suasana tenang, tonton saja siaran ulang pertandingan live pada dini hari tersebut pada pagi hari sebelum berangkat kuliah.
  4. Jika anda tipe yang tidak mau ketingglan ke duanya (belajar ok, Euro ok), penuhkan konsentrasi hanya saat suara gaduh dari TV terdengar, karena biasanya itu tanda-tanda akan terjadinya gol.

Sekian tips atau lebih bisa disebut pengalaman dari saya. Untuk para penggemar sepak bola, semoga UAS tidak menjadi ajang "Ujian Akhir Sepak Bola". Untuk yang bukan penggemar sepak bola, tetap istiqomah di jalan itu, tingkatkan lagi prestasinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun