Pertunjukan seni Wayang Gorek sangat terkenal di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, Jawa Barat. Wayang Golek merupakan salah satu dari beberapa kesenian wayang yang berasal dari masyarakat Sunda. Seni Pertunjukan  Wayang Gorek merupakan seni pertunjukan  yang sering dipentaskan. Pertunjukan seni Wayang Gorek tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap ritual dan ruwatan saja, namun juga sebagai tontonan dan hiburan pada acara-acara tertentu. Dalam pertunjukan seni wayang golek, agama dan kepercayaan sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
Jawa Barat merupakan daerah Sunda yang terkenal dengan seni wayang. Di baliknya ada keunikan tersendiri: Wayang Golek yang  identik dengan keluarga Sunarya. Kemampuan keturunan Sunarya  menjadi pemimpin pemikiran erat kaitannya dengan ajaran Abah Sunarya. Ia mendidik anak dan cucunya secara otodidak, menanamkan kecintaan terhadap pedalangan dan tentunya memajukan budaya Sunda. Keturunan Sunarya diidentifikasi dengan nama Padepokan Giri Harja. Berkat pertapaan inilah Wayang Golek semakin terkenal  di Jawa Barat
Sejarah Wayang Golek
Wayang Golek merupakan seni pertunjukan tiga dimensi  yang terbuat dari kayu, diukir menyerupai manusia dan ditutup dengan kain sebagai pakaian sehingga semakin menarik. Pertunjukan Wayang Golek biasanya dibawakan oleh  dalang dengan diiringi  alat musik gamelan. Dalang juga berperan dalam menceritakan kisah-kisah tentang lakon yang mereka bawakan dan memberikan nasihat serta  nasihat hidup.
Wayang Gorek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Quds pada tahun 1583 sebagai sarana penyebaran ajaran Islam. Sunan Quds menarik perhatian penonton dengan menyuguhkan kisah kehidupan sehari-hari yang berlandaskan nilai-nilai Islam disertai humor.
Perkembangan selanjutnya adalah Wayang Golek Purwa yang tidak dapat dipisahkan dari peran Wiranata Koesoema III, bupati Bandung keenam. Ia sangat mencintai wayang namun menginginkan  pertunjukan yang lebih menghibur dan memiliki nilai-nilai Sunda. Akhirnya, ia meminta salah seorang dalang kulit (dalang dari Tegal) bernama Ki Darman  di Kecamatan Cibir, Ujung Berung, Bandung, untuk membuat cetakan kepala yang benar-benar menyerupai manusia. Hal ini melahirkan bentuk wayang golek Sunda  yang umum disaksikan saat ini.
Wayang golek asal Tanah Pasundan makin digemari dan tak lagi terbatas konsumsi kalangan berduit, masyarakat awam pun mulai menggemari wayang ini. Kesenian wayang ini  menyebar ke seluruh pelosok Jawa Barat setelah dibukanya De Grote Postweg (Jalan Raya Deenders) yang menghubungkan wilayah-wilayah Jawa Barat.
Wayang Golek Era Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya
Wayang Golek merupakan seni budaya Indonesia yang kaya akan sejarah dan tradisi. Wayang Gorek Sunda menempati tempat istimewa dalam keanekaragaman budaya Indonesia. Salah satu empu yang tetap bangga dengan kesenian ini adalah Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya. Ia ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi  dalang sejati. Ia sepenuhnya terintegrasi ke dalam dunia Wayang Gorek di mana ia menjadi bagiannya. Perjalanan dan prestasi Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya, sosok yang berjasa dalam melestarikan dan menghidupkan kembali kesenian Wayang Gorek Sunda.
Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya lahir pada tanggal 3 September 1955 di Bandung, Jawa Barat. Ia berasal dari keluarga yang menganut tradisi Wayang Gorek. Ayahnya, Abah Sunarya, adalah seorang dalang terkenal dan mewariskan ilmu seni wayang golek kepada putra-putranya. Ki Dalang Asep dikenalkan dengan seni wayang golek oleh ayahnya sejak usia dini, dan inilah awal perjalanan panjangnya memasuki dunia seni tradisional Sunda. Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya memulai karirnya sebagai dalang Wayang Gorek sejak usia dini. Berdedikasi dan berbakat, dia belajar dengan giat dan dengan cepat menjadi dalang yang disegani. Keahliannya sebagai dalang dan kemampuannya menciptakan cerita yang menarik menjadikannya salah satu dalang terbaik di Indonesia.
Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya tidak sebatas pertunjukan wayang di panggung adat. Ia juga mempunyai visi yang lebih besar yaitu mempopulerkan kesenian wayang golek Sunda. Kesenian wayang ini telah dibawanya ke berbagai festival  dan pertunjukan seni internasional dan juga tampil di berbagai program televisi. Melalui langkahnya tersebut, ia berhasil menggugah minat masyarakat  terhadap seni Wayang Golek. Berkat kepiawaiannya yang tenang, berbagai penghargaan telah diraihnya di tingkat lokal, regional, bahkan internasional.