Mohon tunggu...
Dede Abdul Rahman
Dede Abdul Rahman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Dede Abdul Rahman, seorang Guru Bahasa Inggris di SD Negeri Rawacana pria yang memiliki hobi olah raga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Direction and Location dengan Metode Demonstrasi

30 Desember 2022   13:58 Diperbarui: 30 Desember 2022   14:02 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI DIRECTION AND LOCATION (ARAH DAN LOKASI) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI (ENAM) DI SDN RAWACANA KECAMATAN JATIUWUNG KOTA KOTA TANGERANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan karena menggunakan bahasa inggris tersebut merupakan suatu keharusan pada era globalisasi dewasa ini. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang mempersiapkan standar kompetensi dalam kurikulum 2004 menetapkan bahwa kemampuan yang harus dimiliki oleh para siswa Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, tehnologi dan budaya dengan menggunakan bahasa inggris. Dengan demikian bahasa inggris berfungsi sebagai alat berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi sebagai alat untuk membina interpersonal.

Oleh karena pentingnya Bahasa inggris maka mulai sedari dini Bahasa inggris dikenalkan di Sekolah Dasar, guna mengoptimalkan pembelajaran Bahasa inggris di SD maka pelajaran Bahasa inggris mulai diajarkan bahkan galakan di Sekolah Dasar. Pengajaran mata pelajaran bahasa inggris meliputi pemahaman VIocabulary (kosa kata), kata kerja (VIerb), kata depan (Preposition) dan yang lainnya. Kata depan itu termasuk arah dan lokasi, sebab pentingnya belajar arah dan lokasi diharapakan siswa mampu menunjukan sesuatu dalam Bahasa inggris dalam hal arah dan lokasi.

Maka dari itu peneliti berusaha untuk meningkatkan pembelajaran Bahasa inggris khususnya di SDN Rawacana dengan menggunakan metode Demonstrasi dalam pembelajaran guna meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi tentang direction and location (arah dan lokasi).

Identifikasi masalah:

  • Pelajaran Bahasa inggris termasuk pelajaran yang kurang diminati oleh siswa.
  • Materi direction and location masih sangat jarang diperdengarkan kepada siswa.
  • Hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa inggris masih sangat rendah
  • Siswa masih kurang dalam memahami direction and location dalam pelajarn Bahasa inggris
  • Metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar masih perlu diperbaiki

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penulis tertarik dalam melakukan penelitian dengan judul "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI DIRECTION AND LOCATION (ARAH DAN LOKASI) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI (ENAM) DI SDN RAWACANA KECAMATAN JATIUWUNG KOTA KOTA TANGERANG"

PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Rumusan Masalah

Apakah dengan metode Demonstrasi dapat meningkatkan pemahamana siswa dalam memahami kata depan (preposition) tentang arah (direction) dan Lokasi (location) pada kelas VI (Lima) di SD Negeri Rawacana?

  • Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalah diatas peneliti dalam memecahkan masalah menggunakan metoe Demonstrasi dan menggunakan alat peraga bola dunia (Globe) dalam memahami kata depan (preposition) tentang arah (direction) dan Lokasi (location) pada kelas VI (Lima) di SD Negeri Rawacana

C.   Tujuan Penelitian

  • Mendeskripsikan metode demonstrasi dalam pembelajaran direction and location
  • Mendeskripsikan cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran direction and location Bahasa inggris kelas VI
  • Menganalisi dampak metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar  siswa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran bahasab inggris direction and location.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini  diharapkan memberikan banyak manfaat bagi guru, siswa dan sekolah, antara lain:

Bagi siswa

  • Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Inggris khususnya materi direction and location.
  • Meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa pada proses pembelajaran Bahasa Inggris.
  • Meningkatkan keterampilan siswa menggunakan media pembelajaran sehingga siswa aktif dalam belajar.
  • Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat Bahasa Inggris merupakan salah satu Bahasa asing yang menjadi alat utama untuk belajar di era globalisasi sekarang ini

Bagi guru

  • Memberikan pembelajaran langsung bagi guru menggunakan media bola dunia (Globe) guna mempermudah dan menarik siswa belajar tentang arah dan lokasi dalam bahasa inggris
  • Guru dapat menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan pembelajaran dan mampu mengatasinya.
  • Diperoleh metode dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Bagi sekolah

  • Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
  • Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Bagi peneliti

  • Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun kebidang pendidikan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Hasil Belajar

Menurut Dimyati Dan Mudjiono 2006, Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.[1]

Jadi menurut dimyati, pencapaian keberhasilan siswa diliat dari hasil siswa setelah test akhir, dimana siswa mendapatkan nilai berupa angka yang tertera didalam print out dari raport mereka. namun terkadang nilai yang terdapat pada raport adalah penilaian subjektif guru yang mungkin bisa merusak keabsahan nilai tersebut.

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik[2]. Hasil belajar merupakan hasil tes yang disusun secara terencana guna mengetahui apakah materi yang kita ajarkan telah terkuasai secara maksimal oleh subjek pembelajaran, dalam kegiatan formal di kelas hasil belajar diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan umum semester.

 

Metode Demonstrasi

 Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan " ( Mulyani Sumantri, dalam Roetiyah 2001 : 82 ).[3]

Menurut sumantri, metode demonstrasi adalah dimana guru menunjukan kepada peserta didiknya sebuah peragaan baik materi maupun non materi dengan atau tidak dengan alat peraga yang menjadi perhatian siswa dan siswa bisa mengikutinya, agar terjadi pembelajaran yang menarik.

Muhibbin Syah (2005: 208), pengertian metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan kejadian, aturan, atau urutan proses, dengan menggunakan media yang relevan dengan materi yang dibahas.[4]

Menurut muhibbin Syah, metode Demonstrasi ini metode dimana ketika guru sedang mengajar guru mempraktekan suatu kejadian kepada peserta didik dengan mengutarakan proses kejadian tersebut secara berurut dengan menggunakan alat peraga yang memadai.

Menurut Drs. Lukmanul Hakim, M.Pd.,dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran (2007) mengungkapkan bahwa strategi dan metode dalam proses pembelajaan. Strategi adalah siasat melakukan kegiatan. Kegiatan dalam pembelajaran yang mencakup metode dan teknik pembelajaran.[5]

Yang dimaksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu kepada siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi merupakan format interaksi belajar mengajar yang sengaja mempertunjukan atau mempraktikan suatu tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau salah satu siswa untuk di perlihatkan kepada seluruh siswa disertai dengan pengapresiasikan kepada siswa agar minat dalam mendemonstrasikan dapat meningka.

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional sehingga menjadi bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Kita dapat melihat posisi bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dengan adanya penutur anglofon (penutur bahasa Inggris) yang tersebar di lima Benua. Bahasa Inggris tidak hanya digunakan oleh penutur anglofon, tetapi digunakan oleh masyarakat dunia khususnya masyarakat yang cenderung modern. Hal ini juga disebabkan adanya berbagai keunggulan dalam bahasa Inggris, antara lain yakni dalam kekayaan idiom-nya (ungkapan khusus), yang lebih bervariasi dan selalu berkembang daripada bahasa eropa lainnya (Hardjono, 2001:25).[6]

 Apapun skill bahasa Inggris yang mau diraih dalam pembelajaran entah itu listening, speaking, reading, dan juga writing, modal utama yang harus dimiliki adalah perbendaharaan kosa kata. Sebanyak apa penguasaan vocab tentang tema arah dan lokasi ini akan menentukan tingkat penguasaan materi dan skill secara umum.[7]

Rita Mae Brwon adalah seorang aktifis dan penulis asal Amerika mengatakan bahwasanya; "Language is the road map of a culture. It tells you where its people come from and where they are going" Arti: "Bahasa adalah peta jalan dari suatu budaya. Bahasa memberi tahu Anda dari mana orang-orang datang dan ke mana mereka pergi"[8]

 

Dari pernyataan Rita Mae Brwon di atas, kita dapat menyimpulkan bahwasanya bahasa adalah suatu identitas suatu masyarakat. Dari bahasa yang diutarakan suatu masyarakat, kita dapat mengetahui asal mereka dari mana. Misalnya, ketika orang Jepang berbicara bahasa Jepang, orang yang mendengarnya mengetahui bahwasanya orang tersebut berasal dari negara Jepang.

 

Direction and Location

Direction adalah sebuah atribut yang berfungsi dalam menyampaikan pesan atau perintah pesan/perintah (left, right, up, dan down).[9]

 

Contoh Asking Direction (menanyakan arah):

 Excuse me, could you tell me how to get to the nearest police office?

 (permisi, bisakah kamu memberitahuku kemana arah kantor polisi terdekat?)

 Excuse me, do you know where the nearest Restaurant is?

 (permisi, apakah kamu tahu dimana rumah makan terdekat?)

 Excuse me, can you show me the way to the station, please?

 (permisi, bisakah kamu menunjukkan jalan ke stasiun, tolong?)

 I'm looking for ...

 (aku mencari...)

 Is this the right way for ...?

 (apakah ini jalan yang benar untuk...?)

 Do you know where is...?

 (apakah kamu tahu dimana...?)

 Do you have a map?

 (apakah kamu punya peta?)

 Could you show me on the map?

 (bisakah kamu memperlihatkanku peta?)

 How far is it to...?

 (seberapa jauh untuk ke...?)

 Is it far?

 (apakah itu jauh?)

 Can you please tell me how I can get to ITERA?

 (bisakah kamu memberitahukanku arah ke ITERA?)

 Where is the nearest supermarket?

 (dimanakah supermarket terdekat?)

 How can I get to the local market?

 (Kemana arah pasar lokal?)

 I'm trying to get to Rahmat Street.

 

(aku mencoba untuk pergi ke jalan Rahmat)

 How do I get to the office?

 (kemana arah ke kantor?)

 What's the best way to get to your house?

 (kemana jalan yang paling dekat ke rumahmu?)

 Where is CFC can you tell me please?

 (CFC ada dimana? bisakah kamu memberitahuku?

 

Giving Direction (Menunjukkan arah) 

  • Go straight
  • Turn back
  • Turn left
  • Turn right
  • Cross the junction
  • Take the third road
  • Take the third road
  • Take the second road
  • Take the second road
  • opposite
  • near
  • between
  • At the end of
  • At the corner of

 

Contoh

 Go straight on till you see the hospital then turn left.

 (lurus terus sampai kamu melihat rumah sakit lalu belok kiri)

 Turn back, you have gone past the turning.

 (kembali, tujuanmu sudah terlewat)

 Turn left when you see a roundabout.

 (belok kiri ketika kamu melihat bunderan)

 Turn right at the end of the road and my house is number 47.

 (belok kanan di akhir jalan dan nomor rumahku adalah 47)

 Cross the junction and keep going for about 2 miles.

 (sebrangi persimpangan dan lurus terus sekitar 2 mil)

 Take the third road on the right and you will see the office on the right

 (ambil jalur ketiga di sebelah kanan dan kamu akan melihat kantor di sebelah kanan)

 Take the third road on the right and you will see the shop on the left

 (ambil jalur ketiga di sebelah kanan dan kamu akan melihat toko di bagian kiri)

Salah satu kemampuan dalam bahasa inggris adalah berbicara, berbicara dalam bahasa inggris adalah sesuatu yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam taraf internasional, diantara pembahasan bahasa inggris adalah menguasai kosakata bahasa inggris. mengetahui kosakata bahasa inggris diantaranya mengetahui tentang direction and location (arah dan lokasi). jadi inilah mengapa penulis mengambil permasalah direction and location dalam pembelajaran bahasa inggris di SDN Rawacana Kelas 6

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Subjek Penelitian  

  1. Penelitian ini dilakukan di SDN Rawacana yang berlokasi di Jl. Padjajaran I Kelurahan Gandasari Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang.
  2. Materi yang disampaikan adalah Pelajaran Bahasa Inggris pada pokok bahasan direction and location (arah dan lokasi)
  3. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa-siswa Kelas VI SDN Rawacana tahun pelajaran 2020/2021
  4. Siswa kelas VI SDN Rawacana memiliki berbagai macam karakteristik diantaranya:

Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam belajar.

Mampu melaksanakan diskusi.

Mampu menerapkan belajar secara bersama.

Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat.

Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain.

B. Deskripsi per Siklus

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat sebagai pengontrol berjalannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini. Kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap berjalan dan dilakukan seperti biasa. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang subjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Penjelasan alur di atas adalah (Putaran I):

  1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

Guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam perbaikan, yaitu Rencana Perbaikan Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris.

Guru menentukan standar kriteria ketuntasan minimal.

Guru mempersiapkan lembar pengamatan untuk teman sejawat untuk mengamati selama berlangsung proses pembelajaran. Teman sejawat mencatat hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran baik kelebihan maupun kekurangannya untuk memberikan masukan setelah selesainya pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II apabila diperlukan.

  1. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman tentang materi direction and location (arah dan lokasi) dalam Bahasa inggris dengan metode pembelajaran demonstrasi.
  • Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
  • Guru menerapkan metode demonstrasi pada proses belajar mengajar,
  • Guru membentuk lima kelompok siswa dari jumlah 25 siswa kelas, 
  • Setiap kelompok siswa, guru menyediakan satu gambar peta (pengganti Globe) sesuai dengan topic yang telah disediakan,
  • Guru menerangkan tentang arah dan lokasi dan meminta siswa untuk mempraktekannya di kelomok masing-masing terlebih dahulu,
  • guru memanggil kelompok secara bergiliran menyebutkan arah dan lokasi di depan kelas menggunakan Globe,
  • Guru menilai ke setiap kelompok berapa banyak penguasaan mereka tentang arah dan lokasi dalam Bahasa inggris,
  • Guru memberikan tes tertulis.
  1. Pengamatan/Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

3. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini berupa google formulir, yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil kegiatan belajar mengajar.

4. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman Bahasa Inggris pokok bahasan direction and location. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan guru (objektif). Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 10 soal.

5. Wawancara

Wawancara yang digunakan pada pengamatan ini menggunakan lembar pengamatan yang berisi acuan-acuan yang dibutuhkan oleh guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru mengadakan wawancara dengan pengamat untuk mengetahui hasil pembelajarannya. Tujuan dari wawancara ini guru mendapatkan masukan-masukan dari pengamat mengenai pembelajaran yang dilakukan baik kelebihan maupun kekurangannya sehingga guru dapat mengadakan perbaikan dari kekurangan yang terjadi pada siklus I untuk diperbaiki pada siklus II.

  1. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
  2. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

            Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu siklus 1 dan 2, dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan test sebagai landasan awal dalam bentuk pemahaman siswa terhadapa materi Direction and Location (arah dan lokasi) dalam bentuk tes berupa pretest[1].  Hasil pretest siswa sebelum melakasanakan PTK adalah sebagai berikut:  

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dari data diatas dapat disimpulkan siswa mampu memahami pelajaran Bahasa inggris namun masih sangat jauh dari apa yang diharapkan oleh guru. Ada beberapa anak yang masih jauh dari KKM dan guru harus melakukan perbaikan, walaupun demikian nilai rata-rata kelas telah mencapai KKM. Dalam hal ini guru melakukan perbaikan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan siswa pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.

           

A. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN Rawacana Tahun Ajaran 2020/2021.

  1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

Subjek penelitian               : Siswa kelas VI SD Negeri Rawacana

Tempat Penelitian              : SD Negeri Rawacana

Waktu Penelitian                : Mulai tanggal 23 April 2021 s/d 28 mei 2021

Lama Penelitian                      : Selama 1 (satu) bulan

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VI SDN Rawacana tahun pelajaran 2020/2021 pada pokok materi location and direction (arah dan lokasi).

Pengamatan

1.   Siklus I

a.    Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2021 di Kelas VI SDN Rawacana dengan jumlah siswa 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar.

Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan penelitik melakukan kegiatan sebagai mana dijelaskan diatas seperti:

  • Rencana Tindakan

Rencana tindakan kelas pada siklus I dilakukan dengan menyusun dan menyiapkan hal-hal berikut:

  • Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan
  • Menyiapkan materi ajar tentang direction and location
  • Menyusun alat evaluasi;
  • Menyusun alat observasi;
  • Menyiapkan media pembelajaran.
  • Melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM)

Proses belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang telah disusun untuk tindakan I yang terdiri dari 3 fase kegiatan, yaitu:

  • Kegiatan Awal
  • Melalui google meet, guru membuka dengan salam.
  • Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa.
  • Guru mengingatkan untuk mematuhi protocol kesehatan.
  • Guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
  • Guru sedikit mengulang pelajaran kemarin
  • Kegiatan Inti
  • Guru menyampaikan materi melalui google meet 
  • Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, disebutkan masing-masing kelompok yang sudah ditentukan.
  • Siswa menyimak dan memperhatikan peta (Globe) yang ada di slide layer yang ditampilkan
  • Guru menjelaskan materi direction and location dengan menggunakan media peta (Globe).
  • Guru merangsang siswa untuk berpikir kritis dan kreatif melalui tayangan slide power point.
  • Guru berinteraksi aktif melalui tanya jawab dengan siswa.
  • Guru menjelaskan materi pembelajaran.
  • Guru melaksanakan evaluasi dengan memberikan soal di google formulir untuk mengukur tingkat penguasaan materi yang disampaikan.
  • Kegiatan Penutup
  • Siswa membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
  • Guru meminta siswa mengumpulkan semua tugas di google classroom.
  • Evaluasi dan Observasi

Evaluasi dan observasi dilakukan guna dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan, sehingga untuk pelaksanaan PBM dalam perbaikan selanjutnya dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan evaluasi, siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang bertujuan untuk mengetahui daya serap anak tentang materi yang disampaikan.

pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 1 menggunakan google form[1] dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

giving-6-63ae8ac64addee4306184962.jpg
giving-6-63ae8ac64addee4306184962.jpg
giving-7-63ae8b134addee4ede2bc332.jpg
giving-7-63ae8b134addee4ede2bc332.jpg
 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran melalui metode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 80 dan ketuntasan belajar mencapai 84% atau ada 21 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara keseluruhan ada peningkatan dari pretest awal. karena siswa yang memperoleh nilai 70 sudah mencapai 84%. Hal ini disebabkan karena mungkin ada beberapa siswa yang kurang memahami materi secara keseluruhan sehingga harus diberikan pemahaman materi lebih baik lagi.

giving-8-63ae8b610788a3723422aca2.jpg
giving-8-63ae8b610788a3723422aca2.jpg
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan          

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.   Penerapan pembelajaran dengan motode demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yang pada awalnya diberikan pretest hanya mencapai nilai rata-rata 77, di siklus I ada peningkatan mencapai nilai rata-rata 80, apalagi pada siklus II mencapai nilai rata-rata 93,6.

  1. Penerapan pembelajaran dengan metode demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah diterima, hal ini ditunjukan dengan antusias siswa terhadap pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode demonstrasi.
  2. Pembelajaran dengan metode demonstrasi memiliki dampak positif terhadap kerjasama antara siswa, hal ini ditunjukkan adanya tanggung jawab dalam kelompok dimana siswa yang lebih mampu mengajari temannya yang kurang mampu.

B.   Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Bahasa Inggris lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

  1. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan, dan guru harus mempersiapakan media pembelajaran yang cukup.
  2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran yang sesuai, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
  3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas VI SD Negeri Rawacana  kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang.
  4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun