Keluarga Alan dan Miska juga mendukung hubungan mereka. Alan sering mengunjungi rumah Miska, begitu juga sebaliknya. Orang tua mereka sangat bahagia melihat hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang antara Alan dan Miska.
Namun, di balik kebahagiaan itu, Alan memiliki sisi gelap yang tidak diketahui oleh Miska dan keluarganya. Ia masih sering terlibat dalam kegiatan gengnya, dari tawuran hingga penggunaan obat-obatan. Meski Miska tahu Alan pernah memiliki masa lalu yang kelam, ia tidak menyangka bahwa Alan masih terlibat dalam hal-hal tersebut.
Suatu hari, Miska menemukan bukti tentang kegiatan Alan. Ia merasa sangat kecewa, tetapi cintanya kepada Alan membuatnya tetap bertahan. Ia berbicara dengan Alan, memintanya untuk berhenti dan memperbaiki diri.
“Alan, aku tahu kamu bisa berubah. Aku percaya kamu bisa jadi lebih baik,” kata Miska dengan mata berkaca-kaca.
Alan hanya bisa mengangguk, berjanji untuk berubah. Tetapi, beberapa minggu kemudian, Alan kembali ke kebiasaan lamanya. Miska yang sabar terus mengingatkan, namun puncaknya terjadi saat Alan terlibat dalam balapan liar dan berakhir di rumah sakit.
---
Rumah Sakit, Bandung, 2016
Di rumah sakit, Miska dengan sabar merawat Alan meski hatinya penuh luka. Namun, ketika Alan mengucapkan kata-kata kasar yang tidak pernah ia ucapkan sebelumnya, Miska merasa tidak bisa lagi bertahan.
“Ini terakhir kali aku di sini, Alan. Aku tidak bisa terus seperti ini,” ucap Miska sambil menangis.
Alan merasa hancur, tetapi tidak bisa berbuat banyak. Setelah keluar dari rumah sakit, ia mencoba sekali lagi meminta maaf dan membuat pengakuan. Namun, hati Miska sudah terlanjur kecewa.
---