Mohon tunggu...
Deden Riyandi. S.Th.I. M.Pd.
Deden Riyandi. S.Th.I. M.Pd. Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SDN Sukabakti Cikembar Sukabumi Jawa Barat, Magister STAI Sukabumi

Muslim Moderat, Mu'min Demokrat, Muhsin Diplomat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerja dan Tiada

28 Februari 2021   08:30 Diperbarui: 28 Februari 2021   08:33 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nafas anugerah tersadar dia datang tatkala mata terbuka

bergegas raga ikuti otak lakukan tindakan nyata

hirup pikuk dunia kini menjelma

kaum papa mengais usaha

pun konglomerat tak kalah kejar pekerjaan tertunda

Semua yang bernapas kepakan sayap demi sebuah asa

kerja dan kerja senantiasa

aktivitas dunia tiada henti menganga

hingga lupakan suatu yang baqa

Berkerumun orang yang dicinta

bekumpul semua tetangga

diantara mereka hadir pula kolega

semua bersedih melihat tubuh kaku tak berdaya

sadar ketika itu diri telah tiada

Raga tak sekuat ketika terbangun dipagi hari

hanya terbujur berbalut kain putih suci

tak terdengar kata caci maki

namun ada penyesalan menyelimuti

Tubuhpun ditandu menuju peristirahatan yang pasti

menemui sang Khaliq tempat kembali

membawa bekal yang belum pasti

tak bisa tawar ke dunia kembali

Kerja dan tiada hanya sebuah jalan menuju keabadian

Kerja dan tiada hanya dibatasi sehelai kain

Kerja dan tiada hanya terhitung taun

Kerja sebagai bekal menuju tiada yang lebih bahagia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun