Seorang pemimpin harus belajar tiada henti.
Kalimat yang selalu diucapkannya adalah, “You don’t have to be in the jungle to know what inside the jungle is”. Itulah kalimat yang sering diucapkannya dan mengandung arti bahwa siapapun Anda bisa menjadi pemimpin kalau mau terus belajar tiada henti.
Belajar tiada henti agar Anda memiliki kemampuan untuk berani mengambil keputusan dengan cepat. Keberanian mengambil keputusan dengan cepat hanya bisa dilakukan bila ada punya pengetahuan yang baik. Dan, pengetahuan yang baik hanya bisa diperoleh lewat belajar dan pengalaman.
Belajarlah tiada henti agar Anda peka dan memiliki keterhubungan dengan semua orang sehingga timbul rasa percaya mereka pada Anda. Kepercayaan yang dibangun dari integritas, kecakapan ilmu dan keakraban akan menjadi senjata yang sangat ampuh di dalam kepemimpinan.
Belajarlah tiada henti untuk bisa menjalin komunikasi baik dengan siapapun dan mampu mengelola tekanan kerja dengan baik.
2. Hati Yang Tulus
Seorang Pemimpin harus punya hati yang tulus, benar dalam motivasi sehingga dia berani dan tegas.
Hanya hati yang tulus mampu mengantarkan Anda dalam percepatan. Hati yang tulus ditopang dengan kejujuran dan integritas akan mampu mengendalikan pikiran tanpa terhambat ruang dan waktu. Mulailah hati yang tulus dari diri sendiri karena tidak mungkin meminta orang melakukannya kalau Anda tidak melakukannya lebih dahulu.
Massa Manik bilang,”Hati yang tulus bisa mengatur otak dengan benar, maka sering kali hasilnya akan melebihi perkiraan”. Itulah kenapa faktor utama yang harus Anda touch terlebih dahulu adalah hati.
Hati yang tulus akan membuat Anda bekerja karena kemauan untuk berkarya. Kalau Anda berorientasi pada karya maka Anda akan menyenangi masalah bukan malah menghindarinya. Hasil baik pun akan mengikuti.
Hati yang tulus akan membuat Anda tidak mau dihormati karena jabatan, tetapi karena apa yang Anda katakan dan lakukan.
3. Ciptakan Budaya Baik & Lahirkan Pemimpin Baru
Seorang Pemimpin harus bisa menciptakan budaya yang baik.