Mohon tunggu...
Papin D. Arifin
Papin D. Arifin Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Saya adalah manusia yang ingin bebas dan selalu ingin bebas, tidak terikat dan tidak mengikat. Saya adalah diri saya sendiri, apa yang ingin dilakukan akan saya lakukan, tidak ada yang melarang dan tidak ada yang menghalang, karena saya ingin melampaui dunia dengan cara saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat: Menapaki Jejak Masa Lalu

5 Oktober 2024   09:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Momen Penting dalam Sejarah Modern
Salah satu momen penting yang memengaruhi Surade dalam sejarah modern adalah pembangunan Bendungan Surade pada tahun 1970-an, yang bertujuan untuk irigasi pertanian di wilayah tersebut. Bendungan ini membantu meningkatkan produktivitas pertanian, terutama padi, yang menjadi salah satu komoditas utama di Sukabumi selatan. Selain itu, dengan pengembangan pariwisata di wilayah Pantai Ujung Genteng, Surade menjadi salah satu gerbang menuju objek wisata yang semakin populer di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara.

Budaya dan Tradisi
Meskipun Surade berkembang dengan pesat, masyarakatnya tetap mempertahankan tradisi dan budaya lokal. Salah satu tradisi yang masih dijaga adalah Ngikis---upacara adat yang dilakukan untuk membersihkan kampung dari pengaruh buruk dan meminta keselamatan kepada para leluhur. Selain itu, kesenian tradisional seperti kuda renggong dan jaipongan masih sering dipertunjukkan dalam acara-acara lokal. Budaya gotong royong juga menjadi nilai penting yang dipegang teguh oleh masyarakat Surade dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Tantangan dan Harapan
Seperti wilayah lainnya di Indonesia, Surade menghadapi tantangan di era modern, terutama terkait urbanisasi dan perubahan iklim. Salah satu masalah yang dihadapi adalah kerusakan lingkungan di pesisir pantai akibat erosi dan penangkapan ikan berlebihan. Namun, masyarakat lokal bersama pemerintah daerah telah bekerja sama untuk menjaga kelestarian alam dan mempromosikan wisata berkelanjutan. Dengan semangat kebersamaan, Surade memiliki harapan untuk terus berkembang tanpa kehilangan jati diri budaya dan kelestarian alamnya.

Kesimpulan
Sejarah Surade adalah cerminan perjalanan panjang masyarakat pesisir selatan Jawa Barat yang mampu bertahan dan berkembang di tengah berbagai tantangan. Dengan latar belakang yang kaya akan budaya dan sejarah, Surade telah membuktikan dirinya sebagai wilayah yang tidak hanya berperan dalam konteks lokal, tetapi juga nasional. Potensi alam, budaya, dan masyarakatnya memberikan harapan bahwa Surade akan terus menjadi bagian penting dalam peta sejarah dan perkembangan Indonesia.

Referensi

Ekadjati, E. S. (1995). Sejarah Sunda: Kajian Kritis Lintasan Sejarah Jawa Barat. Bandung: Pustaka Jaya.

Pranata, A. (2008). Peninggalan Kolonial Belanda di Sukabumi. Jakarta: Balai Pustaka.

"Surade, Gerbang Pantai Selatan Sukabumi". Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun