Mohon tunggu...
Deden Hilmansah
Deden Hilmansah Mohon Tunggu... Guru - Manusia yang sedang belajar menjadi manusia

Menulis merupakan salah satu cara untuk bertahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merah Jambu

15 November 2021   10:17 Diperbarui: 15 November 2021   10:24 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah bangku tak berpenghuni
Menemani seorang pria tegar hati
Menikmati merah jambu sore hari
Sambil sesekali menyeruput secangkir kopi

Merah jambu saat itu terasa istimewa
Titisan hawa tiba-tiba muncul di depan bola mata
Bertegur sapa bercengkerama dan berbagi tawa
Sambil sesekali mencumbu ujung cangkir segelas berdua

Namun sayang merah jambu mulai menepi
Membawa hayalan itu dan sadarkan diri
Sebuah bangku masih tak berpenghuni
Secangkir kopi masih dia syukuri sendiri

Gununghalu, 26 Juli 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun