Keamanan bangunan tidak hanya melindungi aset fisik, tetapi juga menyelamatkan nyawa. Banyak ahli keamanan yang menyarankan agar sistem deteksi kebakaran modern harus mencakup heat detector dan smoke detector. Dalam laporan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), rata-rata kerugian yang diderita bisnis kecil dan menengah akibat kebakaran mencapai Rp500 juta per insiden. Untuk itu, penting bagi pemilik bisnis mengenal heat detector sebagai salah satu solusi utama.
Rekomendasi untuk Pemasangan Heat Detector
- Dapur dan Area Makanan -- Karena dapur merupakan salah satu area yang paling berisiko, pemasangan heat detector di sini sangat disarankan.
- Gudang dan Area Penyimpanan -- Area yang menyimpan bahan mudah terbakar seperti kertas atau bahan kimia sangat rentan terhadap kebakaran.
- Ruang Mesin -- Mesin yang bekerja secara terus-menerus dapat menimbulkan panas berlebih, sehingga heat detector sangat diperlukan untuk area ini.
Berinvestasi dalam Heat Detector
Ketika memilih untuk mengenal heat detector dan memasangnya di bangunan, Anda tidak hanya melindungi properti, tetapi juga berinvestasi dalam rasa aman. Meskipun biaya awal pemasangan mungkin terasa tinggi, heat detector mampu mengurangi risiko kerugian besar akibat kebakaran.
Statistik Biaya dan Potensi Penghematan
- Menurut riset dari International Fire Safety Journal, biaya rata-rata pemasangan heat detector berkisar antara $50 hingga $150 per unit.
- Dengan heat detector, kerugian akibat kebakaran dapat ditekan hingga 30% karena waktu respons yang lebih cepat.
Pemasangan heat detector adalah langkah bijak dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan di lingkungan rumah maupun bisnis.
Kesimpulan
Ancaman kebakaran dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan. Meningkatnya jumlah kebakaran di Indonesia menekankan pentingnya langkah pencegahan dini melalui teknologi canggih seperti heat detector. Alat ini bukan hanya detektor, tetapi investasi jangka panjang untuk keselamatan properti dan nyawa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H