Mohon tunggu...
Deden Deden El-Razy
Deden Deden El-Razy Mohon Tunggu... -

Goreskan ide dan pemikiranmu sebelum busuk dikepalamu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Pembungkaman PKS

23 Mei 2013   18:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:08 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keanehan-keanehan kasus LHI dan Sekelumit Permasalahan yang pernah dialami PKS, dan faktanya ini terjadi sebelum pesta demokrasi digelar. Berikut beberapa kejadian tentang bagaimana 'mereka' ingin membungkam dan membumi hanguskan PKS dari perpolitikan Indonesia.

1. Yayasan Al Haramayn yang dimilik DR. Hidayat Nurwahid pernah di tuduh sebagai yayasan teroris. Tudingan ini disampaikan oleh Dubes AS Lin Pasque, tapi akhirnya tak terbukti.

2. Wakil Bupati Bogor Ahmad Ru'yat dituding korupsi, bahkan sdh sempat mendekam disel. Namun akhirnya keluar putusan incraacht bebas akhirnya tinggal.

3. Ketika Sekjen Dephut Soeripto dituding melakukan Mark Up pembelian helikopter utk mengatasi kebakaran hutan, yg akhirnya tak terbukti.

4. Kejaksaan Agung menduga Anggota DPR, Rama Pratama sbg tersangka korupsi pajak, Dhana Widyatmika melakukan pencucian uang melalui transaksi Reksa Dana. Namun tidak terbukti sekalipun sdh sempat dihujat sana sini.

5. Yang cukup Fenomenal, Misbakhun. dia dijebloskan ke Penjara karena tuduhan L/C fiktif (anehnya pihak bank tdk diperkarakan sbg pihak utama yg melakukannya), akhirnya divonis bebas oleh MA sekalipun ia sdh tervonis bersalah hingga ke LN tanpa rehabilitasi yg berimbang.

6. Beberapa tahun lalu PKS difitnah wahabi, sementara wahabi itu sendiri apolitik (Tdk berpolitik)

7. Gubernur Sumbar difitnah menggunakan dana APBD (hibah) utk membiayai safari dakwah. Publikasi pemberitaan yg luar biasa namun tdk diimbangi penjelasan kemasyarakat bahwa tuduhan itu tdk terbukti, alias fitnah.

8. Tamsil Lingrung dan Anis Matta difitnah sebagai bandit anggaran. Hasilnya? seperti biasa hanya berita sampah.

9. Anis Matta difitnah terlibat skandal video porno.......Na'udZubillah. Fitnah sungguh luar biasa.

10. Gubernur Jabar AH difitnah menggelontorkan dana BJB ke pihak2 tertentu. Yg memfitnah Yudi yg sekarang munculkan Foto skema rencana korupsi 2T di 3 kementerian PKS dan dimuat (seperti biasanya) di Tempo edisi terbaru.beritanya hilang begitu saja tanpa klarifikasi yg berimbang.

11. Dulu ketika ditangkap katanya LHI bersama maharani lagi berduaan dikamar hotel faktanya maharani bersama Af n LHI lgi di kntr DPP.

12. Dulu katanya AF kader dan sekretaris pribadi LHI, faktanya ketika sidang yang disiarkan secara live oleh tv one n Metro tv dia menyatakan kalau dia bukan kader dia hanya mencatut nama LHI N PKS untuk kepentingannya saja.

13. Katanya LHI ketangkap tangan lagi menerima suap, faktanya yang tangannya ketangkep lagi menerima suap ialah AF, LHI lgi d DPP.

14. Katanya KPK punya rekaman perbicaraan LHI dengan Mentan n AF, faktanya Abraham Samad selaku ketua KPK mengatakan bahwa rekaman itu tidak ada.

15. Konon LHI menggunakan kekuasaannya sbg Presiden Partai utk meminta Mentan menambah kuota import sapi. #Konon LHI akan dapat 40M. Faktanya Mentan tdk menambah kuota sapi sehingga tdk ada pihak2 yg akan diuntungkan. Faktanya uang 1M itupun tdk jelas utk apa kegunaannya dan faktanya AF mengakui dipengadilan utk dirinya sendiri.

16. Konon LHI bisa mempengaruhi Mentan untuk menaikan kuota impor daging sapi, faktanya yang punya kebijakan mengatur kuota impor daging sapi ialah doro HR & GW.

17. Tidak terbukti adanya suap, kini LHI dituduhkan pencucian uang, yg entah uang siapa yg dicuci. Namanya juga gosip...

18. Kini katanya LHI terlibat TPU, padahal uangnya saja belum keterima, terus uangnya siapa dunk yang di cuci. #makin payah ni KPK

19. Yang paling menghebohkan terlibatnya beberapa wanita seksi dengan AF n katanya dengan LHI juga, ni berita malahan lebih hebo
h dari pada kasus suap n tpu itu sendiri. #Penghancuran karakter

20. Ada mahasiswa yang pernah bertanya, sebenarnya uang siapa yang dipakai AF n kenapa dia kena pasal suap n tpu ? bukankah dia orang swasta n bukan pejabat negara... Padahal kan sudah jelas dalam UUnya bahwa arti dari korupsi itu ialah penyalahgunaan amanat yang dilakukan oleh pejabat publik bagi kepentingannya sendiri yang merugikan negara. Emangnya berapa sih kerugian negara dari kasus suap impor daging sapi ini, bukannya kuota impornya saja belum naik malah yang membuka keran impor daging sapi bukan Mentan tapi Menteri Perdagangan n Menteri Perekonomian.. nah loh ???... Saya g tau coba tanyakan saja langsung ke KPK. ^^.

21. Kalau kita perhatikan sebenarnya banyak keanehan tentang kasus LHI ini, sudah banyak juga para pengamat n pakar hukum yang menyatakan kasus ini cacat hukum.

22. Satu hal yang selalu ingin kami tanyakan "Berapa sih gaji KPK ? N Sudah berapa milyar yang sudah KPK kembalikan ke Negara ? (Masyarakat selalu kritik terhadap kinerja kpk tapi sayangnya banyak yang lupa bagaimana aliran dana di KPK, dikemanakan aset2 koruptor yang ia sita, kayanya g ada laporannya deh. yang tau silahkan komen disini).

23. KPK mau sampai kapan anda ngurusin daging sapi yang sampai sekarang g jelas itu, cepat donk selesain biar masyarakat tau akan kebenarannya. (Apa jangan2 ada indikasi mau digoreng ampe 2014 hehe). Mana Kasus Century, Hambalang, BLBI, Kemenkes dll.

24. Save KPK dari antek2 yang tidak bertanggung jawab.

Zaman modersnisasi seperti saat ini apalagi adanya kebebasan pers sangat sulit mempercayai media yang ada sekarang khususnya yang berhubungan dengan politik, berita yang keluar tergantung siapa pemilik dan siapa orang yang pesannya. Sudah bukan rahasia umum kalau media yang ada sekarang pasti tidak akan mengeluarkan berita negatif tentang tuannnya.

Ada satu pelajaran yang selalu kami ingat bahwa : 'isi dada manusia itu ada 3: "1. Cinta, 2. Benci, 3. Netral". Apa yang keluar dari mulutnya tergantung isi dadanya tadi, bahkan berbagai alasan, dalil, argumen semuanya akan keluar demi mempertahankan apa yang ada di dalam dadanya.

Maka janganlah membaca berita seperti anda minum air, minum seruput langsung ditelan. Tapi bacalah berita layaknya anda makan permen karet, kunyah lalu rasakan nikmat atau tidaknya.

* Allah mewanti2 kita jangan suka mengambil kesimpulan apalagi menjustifikasi sesuatu yg Konon itu belum pasti benar, karena harus sampai tingkat #Fakta dulu alias proses tabyyun yg adil dan benar. Wallahu 'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun