Mohon tunggu...
Deden Deden El-Razy
Deden Deden El-Razy Mohon Tunggu... -

Goreskan ide dan pemikiranmu sebelum busuk dikepalamu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dakwah dan Kekuasaan

28 Mei 2013   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:55 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang bilang: "Bahwa DAKWAH itu sebenarnya tak memerlukan kekuasaan. DAKWAH membutuhkan kesederhanaan dan kebersahajaan untuk menarik simpati manusia. Kesederahanaan dan kebersahajaan yang dibalut oleh aktualisasi".

Kata-kata seperti ini sebenarnya adalah hasil rekayasa/makar dari para misionaris dan islampobia yang  diracunkan kepada ummat Islam, agar ummat Islam selalu lemah dan tertindas dan terus menerus jadi sasaran pem 'bully' an. Kalau kita kembali ke Dakwah Rasulullah SAW dan para sahabatnya, sudah sangat jelas dan gamblang  tentang bagaimana teknik-teknik dan berpolitik ala Rasulullah untuk kemajuan dakwah Islam.

Contoh sederhana saja bagaiman Dakwah itu sangat butuh kekuasaan adalah pada saat Rasul di Mekkah, berapa tahun di sana? 13 Tahun. Rasul tidak berkuasa sama sekali, tanpa bisa berbuat banyak, di bully terus, diboikot, dakwah macet, pengikut Islam sedikit. Di Mekah sendiri Rasul bukanlah orang yg senderhana (kata-kata sederhana/miskin itu banyak digembar-gemborkan para misionaris, coba lihat brp mahar Rasul ketika melamar Khadijah? Rasulullah itu kaya sebenarnya, setelah menikah dengan Khadijah - tambah jadi kaya raya), sahabat-sahabat Rasulullah kaya raya, disegani, kalau itu tidak maka tak mungkin Bilal bisa bebas dari majikannya, tak mungkin Umar Ra kalau tidak ada wibawa dan "kekuasaan" dapat menggentarkan kaum kafirin.

Bandingkan ketika Rasulullah SAW setelah hijrah ke Madinah, keadaan Rasul di sana adalah sebagai pemegang kekuasaan, terutama Dakwah Islamnya, bagaiman hasilnya setelah Islam berkuasa ? sungguh luar biasa, Madinah menjadi kota bercahaya (Munawarah), sejahtera, syariat Islam ditegakkan, dakwah Islam dan pengikutnya bertambah luas dan banyak, politik luar negerinya ? bisa memperluas dakwah dinegeri sekitarnya, kekuatan militernya (mujahidin) sangat disegani dan ditakuti lawan. Akhirnya apa yg terjadi? dulu Mekah yg mem bully RAsulullah dan dakwah Islam akhirnya takluk bertekuk lutut.

Intinya adalah bahwa tauladan Rasulullah utk memperluas dakwah dimulainya dengan memegang kekuasaan terlebih dahulu. Apakah mudah Rasulullah dalam mencapai kekuasaan wilayah dakwah itu ? Tidak...tidaklah mudah...dan... itulah tabiat dakwah. Banyak yang menulis Rasul itu miskin, sederhana sekali, tdk punya apa ? itu sebenarnya harus diubah bahwa sebenarnya Rasul itu kaya raya, coba bayangkan istri beliau ada 11 meninggal 2, jadi menghidupi 9 istri dan anak-anak beliau bagaimana kalau tidak kaya, sederhana memang iya tapi karena semua itu untuk dakwah. Untuk Rasul sederhana iya tapi sahabatnya ? Rata-rata mereka konglomerat, hartanya trilyunan. Jadi jangan mau kalau dakwah hanya sederhana dan bersahaja saja. Kita juga harus punya stasiun TV, menguasai media-media besar dan fasilitas-fisilitas tel kom yang canggih, militer yang kuat dan teknologi canggih lainnya sehingga izzah (kemuliaan) Islam dapat kita rasakan dan menggentarkan musuh-musuh dakwah.

Dalam pidatonya Dr.KH.Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A pernah mengatakan : "Jadilah manusia! kuat iman, kaya ilmu, kaya jasa dan kaya harta". Semoga dirimu sama dengan seribu orang bahkan sejuta. Wallahu 'alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun