Mohon tunggu...
DEDE KUSNANDAR
DEDE KUSNANDAR Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dede Kusnandar

Dede Kusnandar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Membersamai Sahabat Bersilaturahmi Keluarga dan Sahabat

16 September 2024   20:48 Diperbarui: 16 September 2024   21:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menunggu sahabat di Rest Area KM 57

Pagi, setelah shalat subuh saya sudah bersiap untuk pergi ke rest area KM57, diantar oleh istri dan anak . Perjalanan kurng lebih 30 menit sampai di rest area KM 57, tepat jam 07:00 saya tiba di rest area KM 57. 

Kita sepakat ketemu di rest area KM 57 jam07:30, tapi sahabat menginfokan bahwa di ruas tol jakarta-cikampek macet. Kondisi rest area KM57 saat itu terpantau padat dengan mobil baik mobil keluarga ataupun bus. di ruas tol terdengar saling bersautan bunyi telolet bus dan pun didalam are rest are KM57 hampir semua bus membunyikan telolet. Uporia suasana liburan sangat terasa riang gembira yang ditunjukan oleh baik kendaraan ataupun orang-orangnya.

dok pribadi, suasana rest area KM57(Dokumentasi Pribadi)
dok pribadi, suasana rest area KM57(Dokumentasi Pribadi)

   

Perjalanan menuju Cirebon

Sahabat tiba di rest area KM57 tepat jam 09:00 yang tadinya janjian jam 07:30, telat 1,5 jam karena maceeeet. Kita bertolak dari Karawang menuju cirebon dengan perkiraan sampai cirebon jam 11:00. Memasuki ruas tol cipali sampai daerah kalijati subang sudah mulai padat kendaraan dan pastinya macet lagi. Kemacetan sepanjang ruas tol cipali dari kalijati sampai cikedung indramayu, lumayan menguras energi. Perjlalanan mulai lancar di daerah kertajati majalengka, dan kita exit di tol plumbon, jadi sampai di cirebon jam 12:30, telat 1,5 jam dari target.

  

Menikmati kuliner khas Cirebon

Sampai di cirebon kita mampir di tempat kuliner khas cirebon yaitu empal gentong Haji Apud merupakan kuliner legendaris cirebon. Luarbiasa ramai pengunjung sampai parkir mobilpun lumayan jauh dari lokasi empal gentong Haji Apud ini. Langsung masuk gak pake lama, soalnya sudah mulai laper ini perut, hehehe. 

Alhamdulillah ada tempat yang kosong untuk berdua langsung duduk dan langsung gas order makan dan minumnya. kita order empal gentong dan sate maranggi sapi lengkap dengan minum teh hangat dan orderan komplit gak pake lama kita lahap deh tuh (tidak lupa berdoa sebelum makan).

empal gentong Haji apud (Dokumentasi Pribadi)
empal gentong Haji apud (Dokumentasi Pribadi)

Cerita kecil dari sahabatku ini bahwa empal gentong Haji Apud ini memang sudah lama jadi dikatakan legendaris. Dimulai berdagang di depan toko orang lain dengan meja kursi hanya 2 set. Dengan konsisten terus dan menjaga kualitas rasa hingga bertahan sampai dengan sekarang dengan jualan yang luar biasa banyak banget melayanai pelanggan setiap harinya.

Berkunjung ke sahabat lama

Perut terisi dengan baik, lanjut agenda berkunjung ke sahabat lama yang rumahnya searah dengan rumahnya sahabatku. Selama dalam perjalanan, sahabatku bercerita tentang sahabatny. "kawan saya ini pernah saya bantu dalam pencalonan legislatif (DPRD) istrinya. Karena saya tidak paham soal politik, maka saya hanya bisa membantu membeli lahan miliknya untuk biaya kampanye istrinya. Nah lahan itu saya bangun perumahan cluster, dalam membangun perumahan saya dibantu kawan yang berprofesi sebagai kontraktor. Alhamdulillah pembangunan lancar dan penjualanpun lancar, mungkin ini atas dasar saling membantu dan dengan doa yang sungguh-sungguh atas izin Allah, proyek properti pertama saya berjalan mulus."

Sampai di kampung halaman

Selesai bersilaturahmi, setelah ngobrol dan bernostalgia dengan cerita-cerita masa lalu yang berkesan dan inspiratif bagi saya sebagai bahan literasi pengalaman-pengalamannya bagi saya yang masih muda ini. Lanjut kemudian perjalanan ke rumah sahabat saya yang jaraknya tidak terlalu jauh. Sampai didepan rumahnya, saudara-saudaranya sudah standby menunggu. Sahabat saya ini memang yang dituakan dilingkungan keluarganya (sahabat saya ini sudah berumur 60 tahun). Saya tidak ikut dalam obrolan keluarganya, karena sudah lelah juga nyetir dari pagi saya memilih untuk istirahat. 

Pagi tiba, saya nongkrong didepan rumah sekitar jam 06:00 saya diajak untuk menemaninya berjiarah ke makam orang tuanya. Sepanjang perjalanan ke makam (berjalan kaki), dia bercerita tentang keluarganya dan menunjukan rumah yang pernah ditemapti waktu masih kecil hingga dewasa. Yang menarik dan bagi saya suatu hal yang mulia, Dia membiarkan rumahnya dengan kondisi tidak dirubah bentuk bangunannya sehingga terlihat klasik dan dipakai untk anak-anak mengaji dan tempat istirahat ustadz yang mengajar ngaji disitu, ini adalah suatu amal yang mulia.

Mengunjungi rumah makan sahabat

setelah selesai berjiarah ke makam orangtuanya, kita bersiap untuk berkunjung ke rumah makan sahabat keponakannya didaerah perbatasan majalengka-Kuningan. Kita berangkat jam 07:00, rute perjalnannya lewat sumber-mandirancan-cilimus-kuningan kota-cikijing-telaga(majalengka). Medan perjalanan lumayan seru dan menantang (menanjak-menurun, berkelok-kelok) karena memutari gunung ciremai.  Sampai dilokasi jam 11:30, kita langsung disambut dan disuguhi menu khas rumah makan tersebut, sate maranggi dan sop sapi (namanya Warung makan Imah Mitoha).

Setelah selesai makan dan ngobrol kesana kemari, kita berpamit untuk pulang ke cirebon. Dalam perjalanan menuju cirebon, terdengar diskusi hangat antara paman (sahabat saya) dengan 2 keponakannya. Memanfaatkan momen tersebut sebagai quality time, dalam diskusinya sahabat saya sebagai paman dari 2 keponakannya memberikan nasihat-nasihat dalam menjalani kehidupan yang baik dan penuh dangan harapan-harapan baik. Sampai dirumah kita bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Karawang (saya) dan ke Bekasi (sahabat saya).

Perjalanan pulang

Dalam perjalanan pulang disi dengan diskusi yang lebih memberikan nasihat dan inspirasi kepada saya sebagai sahabatnya yang masih muda yang katanya perjalanan masih panjang dan penuh harapan baik ke depan. Yang berkesan bagi saya adalah "De.... dalam menjalankan bisnis itu kita harus terus berinovasi dengan metode amati, tiru dan modofikasi.". Dalam hati saya sambil mengiyakan nasihat-nasihatnya, baik Pak akan saya terapkan dalam perjalanan bisnis saya.

dok pribadi
dok pribadi

Tak terasa sudah sampai exit tol karawang timur, saya ambil jalur keluar dan berhenti di sebuah pom bensin dan saya turun di pom tersebut. Dia melanjutkan perjalanan nya kerumah (Bekasi) dan sebelum berangkat dia memebrikan saya uang sebagai pengganti lelah dalam menemani perjalanannya. 

Terimaksih Pak, atas perjalanan yang penuh dengan pelajaran dan inspirasi yang penuh dengan kebaikan.

Demikian tulisan ini, semoga bisa memberikan isnpirasi yang baik, aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun