Mohon tunggu...
Dede Kurniawan
Dede Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

ASN Kabupaten Buleleng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pemahaman Financial Behavior bagi Pelaku Bisnis dalam Menghadapi Ancaman Resesi Dunia

1 Oktober 2023   12:43 Diperbarui: 1 Oktober 2023   12:45 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Resesi

Resesi ekonomi dapat disebabkan oleh semua aktivitas ekonomi, seperti investasi, lapangan kerja, dan keuntungan perusahaan, secara bersamaan. Ini juga dapat terjadi karena penurunan harga-harga atau deflasi. Seperti yang disebutkan, kondisi ini dapat memburukkan kondisi ekonomi.

  • Perlambatan ekonomi akan menyebabkan sektor riil menahan produksi, menyebabkan PHK dan penutupan bisnis.
  • Investor akan cenderung menempatkan dananya pada investasi yang aman karena kinerja instrumen investasi menurun.
  • Ekonomi yang semakin sulit pasti akan melemahkan daya beli masyarakat karena orang akan lebih selektif menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang utama.

Pengertian Financial Behavior

Pada tahun 1990-an, perilaku keuangan muncul sebagai tanggapan atas tuntutan perubahan dalam dunia bisnis dan akademis, yang pada saat itu mulai mempertimbangkan adanya elemen perilaku dalam proses pengambilan keputusan investasi dan keuangan. Suatu komponen literasi keuangan yang sangat penting adalah perilaku. Perilaku yang baik seperti perencanaan pengeluaran dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan mendorong hasil yang baik dalam literasi keuangan, sementara perilaku yang buruk, seperti penggunaan kredit yang berlebihan, dapat mengurangi kesejahteraan keuangan. Perilaku keuangan, juga dikenal sebagai "financial behavior", didefinisikan sebagai perilaku yang ada pada seseorang yang mencakup emosi, sifat, kesukaan, dan berbagai macam hal yang melekat pada manusia sebagai makhluk intelektual dan sosial yang berinteraksi satu sama lain dan memengaruhi pengambilan keputusan untuk melakukan suatu tindakan (Ricciadi dan Simon, 2000).

III. Pembahasan

Keterampilan mengelola keuangan dan literasi keuangan, termasuk perilaku keuangan merupakan kunci keberhasilan bisnis. Baik di sekolah dasar maupun perguruan tinggi di Indonesia, pendidikan keuangan pribadi sangat sedikit digaungkan yang menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya literasi keuangan dan financial behavior ini. Bagaimana seseorang memperlakukan, mengelola, dan menggunakan sumber daya keuangan mereka disebut perilaku keuangan. Karena penerapan perilaku keuangan dapat membantu pebisnis menggunakan uang mereka dengan cara yang efektif, seperti membuat anggaran, menghemat uang, berinvestasi, dan membayar kewajiban tepat waktu, karakter ini akan membuat mereka kuat disegala situasi. Dengan pemahaman ini, manajemen arus kas akan menjadi stabil dan efektif, yang akan membantu pebisnis mengendalikan penerimaan dan pengeluaran dengan tepat. Ini adalah beberapa alasan mengapa financial behavior penting dalam aktivitas bisnis :

Yang pertama adalah pengelolaan kas yang bijak, perilaku keuangan yang baik akan membantu perusahaan menggunakan uang mereka dengan bijak. Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, mencari sumber pendapatan alternatif, dan memastikan bahwa kas tetap likuid adalah semua bagian dari ini.

Kedua adalah penyusunan anggaran yang dapat diandalkan perilaku keuangan yang baik melibatkan membuat anggaran yang realistis dengan mempertimbangkan penurunan pendapatan yang mungkin terjadi. Ini membantu perusahaan menemukan area yang dapat dikurangi dan mempertahankan keseimbangan keuangan.

Ketiga adalah manajemen persediaan perusahaan harus mengawasi stok mereka dengan cermat. Pengelolaan stok yang efektif akan mencegah biaya penyimpanan yang tinggi dan pemborosan sumber daya.

Selain itu, perilaku konsumtif, yang merupakan kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi tanpa batas, merupakan hambatan yang sering dihadapi oleh pebisnis dalam menerapkan perilaku keuangan (Ancok, 2004). Manusia lebih mengutamakan emosinya daripada rasionalitasnya atau keinginannya daripada kebutuhannya. ada empat komponen yang mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis, semua komponen ini akan menyebabkan pebisnis kesulitan menerapkan perilaku keuangan, jadi mulailah bijak dengan keuangan yang dimiliki agar besar pengeluaran bisa diimbangi dengan pemasukan yang diterima.

IV. Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun