Mohon tunggu...
Dedeh nurhasanah
Dedeh nurhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibnu Hajar Al-Asqalani Al-Hafizh Al-Mutlaq (Seorang Hafizh Secara Mutlaq)

16 Juni 2023   12:22 Diperbarui: 16 Juni 2023   12:32 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada sekitar akhir abad kedelapan hijriah yang juga bertepatan pada pertengahan abad kesembilan hijriah, disanalah termasuk yang bisa disebut dengan masa keemasan bagi para ulama dan masa terbesar untuk perkembangan perpustakaan, madrasah dan halaqah ilmu. 

Adanya hal ini terjadi karena para petinggi pada masa itu memberikan cukup perhatian besar madrasah-madrasah, perpustakaan dan motivasi untuk para ulama serta mendukung mereka dengan harta dan jabatan. 

Dengan adanya inilah yang membuat para ulama saling berlomba-lomba untuk memberikan pengajaran dan penyebaran ilmu dengan berbagai macam pengajarannya masing-masing dan menulis karya ilmiah dalam beragam bidang keilmuan yang mereka miliki. Dan pada zaman ini pulalah muncul seorang ulama besar yang namanya masyur hingga kini yaitu Al-Haafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani.

Ibnu Hajar mempunyai nama lengkap Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar al-Kannani al- Asqalani al-Mishri. Beliau disebut Syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Asqalani, merupakan pemegang bendera  sunnah pemimpin makhluk , beliau juga serimg dijuluki Abu al-Fadhl. Ayah beliau merupakan ahli seorang bidang Qira'ah, sastra, fiqih dan Bahasa Arab. 

Ayah beliau merupakan orang yang terhormat,cerdas dan sangat disegani. Ibnu Hajar pernah menjabat sebagai  Qadhi, ia mempunyai kegemaran menulis dan profesional dalam urusan berfatwa dan mengajar. Beliau merupakan ulama besar yang bermadzhab Syafi'i, dan beliau digeelari dengan ketua para qadhi, al-Hafizh al-Mutlaq (yaitu seorang yang hafizh secara mutlaq) dan syaikhul Islam. 

Beberapa gelar beliau seperti Amirul mukminin dalam bidang hadis dijuliki sebagai syihabuddin dengan nama panggilan (kunyah) adalah Abu al-Fadhl. Seorang guru beliau yaitu Burhanuddin Ibrahim al-Anbasi memberikan nama kepada beliau yaitu At-Taufiq dan sang penjaga tahqiq.

Ibnu Hajar dilahirkan pada tanggal 12 sya'ban tahun 773 H di Mesir. Beliau tumbuh besar di Mesir setelah ibunya meninggal dunia, kemudian beliau hidup bersama dengan ayahnya. Ayahnya memberikan kasih sayang yang sangat luar biasa untuknya serta memberikan perlindungan yang ketat. 

Beliau hafal Al-Qur'an pada usianya yang sangat dini yaitu umur 5 tahun. Beliau juga hafal al-Umdah, Mukthasar Ibnu Hajis al-Ashli,al-Hawi ash-Shagir dan Mulhaq al-Arab dan sebagainya. Kitab yang paling pertama beliau tekuni dalah kitab al-Umdah yang didapatkan langsung dari al-Jamal bin Dzahirah di Mekkah. Ia juga belajar satu ilmu kepada al-Sadr al-Absithi di Kairo, lalu pada umur 17 tahun, semangat beliau terhenti karena tidak ada yang memberi dukungan kepadanya dalam hal menekuni bidang keilmuan. Kemudian ia menekuni belajar dengan al- Allamah al-syam bin al-Qathan dalam bidang fiqih, beliau adalah seorang yang menerima wasiat untuk mengasuh Ibnu Hajar. 

Disamping itu beliau juga belajar fiqih dan bahasa Arab dengan tekun kepada al-Nur al-Adami. Alah SWT memberikan sebuah anugrah kepada Ibnu Hajar dengan anugrah memberikan rasa perhatian yang lebih terhadap ilmu bidang hadist, sehingga beliau memperhatikannya dengan mendalami berbagai aspeknya. Pada tahun 793 H, beliau pertama kali belajar ilmu hadist, dan pada tahun 796 H beliau mulai memperdalaminya dan memperdalam dengan penuh keseriusan tentang belajar ilmu Hadist ini. 

Beliau berkata bahwa dengan mempelajari ilmu hadist dapat menghilangkan hijab (penghalang), membukakan 'pintu' ,dan mendorong semangat yang tinggi untuk mencapai sebuah keberhasilan, dan mendatangkan hidayah kepada jalan yang lurus. Beliau bermukim disisi al-Zain al-Iraqi selama kurang lebih sepuluh tahun untuk mempelajari dan memperdalam sebagian besar karya ulama-ulama.

Pada waktu itu beliau mengadakan perlawanan ke negara-negara Syam dan Hijaz untuk belajar dari sejumlah guru sehingga pada waktu itu guru beliau tidak ada yang menyamainya. 

Dari diantara guru-guru beliau, beliau diberikan izin untuk berfatwa,menyebarluaskan hadist dan menelaah,mengajar serta menulis kitab. Beliau banyak menulis kitab tentang hadist, yang mana karya beliau dalam bidang hadist berjumlah lebih dari 150 kitab. 

Semua karya beliau berupa kitab yang ditulisnya mendapatkan sambutan yang baik dan diterima oleh banyak kalangan masyarakat, terutama kitab Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari sungguh luar biasa. Banyak dari berbagai kalangan yang sangat antusias untuk mendapatkan tulisan-tulisan beliau, dan demikian pula dengan orang-orang setelahnya. 

Kitab-kitab beliau yang besar tersebar luas dan diajarkan oleh banyak orang pada masa hidupnyaa. Banyak dari kalangan ulama atau huffazh yang menyusun buku khusus tentang beliau. Buku yang palingt terkenal adalah kitab al-Jawahir wa al-Durar fi Tarjamat Ibn Hajar karya dari seorang muridnya al-Sakhawi.

KARYA-KARYA IBNU HAJAR AL-ASQALANI
Banyak karya beliau yang terutama dalam bidang ilmu hadist, beliau menjadi sosok yang terpandang dikalangan umat Islam, diantara karya beliau adalah:
Fath al-Bari fi Syarh al-Bukhari (833 H/1429-1430 M)
Al- Ishabah fi Tamyiz as-Sahabah
Tahzib at-Tahzib
Bulug al-Mahram min Adillah al-Ahkam
Anba ' al-Gumr bi Anba a-' Umr (773 H-850 H)
Lisan al-Mizan

SEKILAS TENTANG KITAB AL-MAHRAM MIN ABDILLAH AL-AHKAM KARYA IBNU HAJAR AL-ASQALANI

Kitab Bulug al-Maram min Abdillah al-ahkam adalah sebuah karya yang disusun oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani. Kitab ini adalah kitab hadist yang mana isinya memuat hadist-hadist yang sering dijadikan pengambilan sumber hukum fikih (istinbat) yang diambil oleh para ahli fikih. Kitab ini dijadikan rujukan utama khususnya bagi fikih Mazhab Syafi'i. 

Kitab ini juga termasuk kitab fikih yang menerima pengakuan global dan juga banyak diterjemahkan diseluruh dunia. Dalam kitab ini terdapat sekitar 1500 hadist yang setiap akhir pada hadistnya disertkan perawi hadist asalnya. 

Kitab ini memasukan hadist-hadist yang berasal dari smber-sumber utama seperti, Shahih Muslim,Shahih Bukhari Ibnu Majah dan Abu Dawud. Kitab ini memeliki fadhilah yang istimewa karena dalam keseluruhan hadist yang termuat didalam kitab ini menjadi sumber pondasi landasan fikih dalam madzhab Syafi'i. 

Selain itu juga didalam kitab ini menyebutkan asal-muasal hadist yang termuat didalamnya, dalam menyusun kitab ini pula penyusun memasukan perbandingan antara beberapa riwayat hadist lainnya yang datang dari jalur lain. Dan karena keeistimewaannya ini, kitab Bulug al-Mahram di pakai sebagai sumber rujukan secara meluas tanpa melihat mazhab fikihnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun