Mohon tunggu...
Dedeh Rohilah Azhari
Dedeh Rohilah Azhari Mohon Tunggu... Guru - Menulis menjadi awet muda

work hard for better life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orientasi Baru Psikologi dalam Pendidikan

20 Agustus 2021   18:49 Diperbarui: 20 Agustus 2021   19:01 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ORIENTASI BARU  PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

 Pendidikan merupakan  kebutuhan dasar manusia dalam kedudukannya sebagai khalifah dimuka bumi yang telah dianugrahkan Allah yang maha kuasa kepada kita, manusia sebagai mahluk yang ditinggikan kedudukannya melalui akal yang dimilikinya. 

Dalam perkembangannya manusia memerlukan pendidikan agar dapat bertahan hidup dan mempertahankan kehidupannya, pendidikan berlangsung sejak dalam buaian hingga  liang lahat. 

Proses pendidikan yang dialami manusia tidak akan pernah terlepas dengan lingkungan sekitarnya sebagai sebuah interaksi yang harmonis dalam membangun sebuah peradaban yang berguna bagi dirinya dan kemanusiaan pada umumnya.

 Pendidikan pada hakikatnya adalah menyediakan lingkungan yang aman bagi perkembangan  anak karena di dalam lingkungan yang aman tersebut anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya dengan baik. (Jamaris: 2010)

Karena saling ketergantungan antara pendidikan dan lingkungan maka menjadi suatu kewajiban bagi orang tua, guru atau pendidik untuk dapat menyediakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk belajar sehingga perkembangannya dapat berkembang secara optimal dan berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.

Pendidikan bermutu dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal yang dapat membangun bangsa dan negaranya. Proses pendidikan bermutu yang  dimaksud adalah proses pendidikan yang tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga yang harus dapat menstranform anak menjadi generasi yang lebih baik yang memiliki karakter yang berguna bagi pengembangan pribadinya sebagai mahluk individu dan sosial. 

Sekolah sebagai agent of change harus memberikan pendidikan karakter, secara sederhana pendidikan karakter disekolah berkaitan dengan penanaman nilai-nilai tertentu dalam diri anak didik yang didefinisikan sebagai pemahaman, perawatan dan pelaksanaan keutamaan ( practice of virtue,Thomas Lickona: 1991). 

Dalam Islam, setiap individu dalam suatu komunitas adalah pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri dan penanggung jawab dari perilaku dan tindakannya yang dilakukan secara bebas dalam relasinya dengan orang lain. Pendidikan harus mampu melahirkan kesadaran bagi manusia untuk menjadi pelaku bagi dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan zaman

Menurut Jamaris (2010) dalam bukunya mengatakan bahwa pendidikan yang dialami anak usia dini akan menjadi fondasi bagi anak untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, oleh sebab itu pendidikan perlu diwarnai dengan nilai-nilai kemanusiaan, keagamaan, antusiasme, empati, kesediaan untuk menerima, kesediaan untuk menolong dan menjadikan dunia menjadi tempat yang aman dan lebih baik. Dalam proses pendidikan yang bermutu keterlibatan orang tua, guru dan warga sekolah lainnya serta lingkungan harus bersinergi untuk mencipatakan lingkungan yang sesuai dengan keunikan masing-masing peserta didik, hal ini dimungkinkan akan terlaksana dengan baik jika semua memahami dan mau serta peduli pada setiap  tahap perkembangan anak, maka  berdasarkan hal tersebut peranan psikologi pendidikan nyata diperlukan.

Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan yang berlanjut sepanjang rentang hidup ( Santrock: 2007). Perubahan dalam perkembangan manusia terjadi secara berurutan dan setiap urutan perubahan mempunyai masa tertentu yang relatif panjang. Perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia mencakup perubahan secara kualitatif dan kuantitaitf.  

Jamaris ( 2010) mengatakan pada dasarnya perkembangan manusia mempunyai prinsip-prinsip umum, yakni manusia berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Seorang guru diharapkan dapat mengerti serta memahami akan perbedaan kecepatan perkembangan ini. Manusia berkembang dengan urutan perkembangan yang teratur. Anak mengalami berbagai fase perkembangan secara berurutan sesuai dengan masanya. Perkembangannyapun berlangsung dengan proses yang bertahap dan tidak terjadi secara instan melainkan  sesuai dengan tahap perkembangannya.      

Proses tumbuh kembang manusia mengalami berbagai aspek perkembangan yaitu, perkembangan fisiologi, perkembangan psikososial, perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa dan komunikasi. Perkembangan fisiologi mencakup perkembangan tubuh, perkembangan gerakan motorik kasar, perkembangan gerakan motorik halus dan perkembangan otak dan susunan saraf pusat. 

Perkembangan kognitif berkembang secara bertahap dan sejalan dengan perkembangan fisik dan saraf-saraf yang berada di dalam susunan saraf pusat atau otak karena kognitif adalah proses yang terjadi secara internal didalam otak pada waktu manusia berpikir. Menurut Jean Piaget proses perkembangan kognitif melalui berbagai fase yaitu, fase sensomotor, fase pra operasional yang ditandai dengan fungsi simbolik dan  berpikir intuitif -- fase operasi kongkrit dan fase operasi formal.

Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini merupakan masa  golden age  yang sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus dari orang sekitarnya terutama orang tua agar kelak tumbuh dan berkembang secara optimal. Mengembangkan pertumbuhan tubuhnya dan mengembangkan kecerdasannya kognitifnya memerlukan seperangkat ilmu dan pengetahuan, maka disinilah ilmu psikologi perkembangan berperan .

 Memberikan stimulus positf kepada anak dalam masa perkembangan akan berdampak positif pada perkembangan selanjutnya. Mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial anak dapat dilakukan  dengan berbagai cara yaitu,  memberikan waktu yang berkualitas, memberikan kesempatan untuk bereksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungannya  tanpa mengarahkan dan interfensi yang berlebihan.  Dan juga  yang tak kalah pentingnya adalah mengembangkan  kreativitasnya sehingga terbentuk jiwa kreatifnya yang dapat menghasilakn sesuatu yang original dari karyanya.  

Memberikan suri tauladan yang baik, mengenalkan budaya dan nilai-nilai norma dan agama dapat menjadikan anak berkarakter, memasukkan ke jenjang pendidikan usia dini ( taman kanak-kanak ) adalah sebuah pilihan yang bijak namun demikian bukan berarti proses tumbuh kembangnya diserahakan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan tersebut, keikutsertaanya dalam kegiatan formal tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari proses tumbuh kembangnya, orang tualah yang paling bertanggung jawab untuk mengoptimalakan seluruh tugas-tugas perkembangannya, karena keluarga merupakan pendidik utama dan yang memberikan kontribusi terbesar bagi anak  sehingga  anak   memiliki kemampuan dan kecerdasan kognitif dan emosi serta  sosialnya.  sehingga mampu dan siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni memasuki usia sekolah dasar.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun