Tersadar dalam renungan
Yang berkepanjangan dalam hidupku
Tersadar dalam audisi kehidupan
Yang mengharuskan aku untuk menang
Walaupun begitu apakah orang tua peduli dengan apa yang dilakukan?
Sebuah pengorbanan waktu dan pikiran yang ingin membuat mereka senang
Tanpa sadar rasa lelah yang tidak ternilai hanya mendapatkan komentar pedas
Dari lidah yang tak bertulang itu
Kamu hanya bisa segitu saja!
Kamu malu-maluin orang tua saja!
Betapa hidup ternyata sekejam itu kepadaku
Sekejam membuat goresan luka di hatiku
Yang tidak tau sudah berapa goresan yang ada di hatiku selama ini
Kini, semua hanya ambisi orang tua
Kini, semua hanya semu padaku
Kini, kehidupan hanya delusi belaka
Dan pada akhirnya anak yang selalu salah di hadapan orang tua
Orang tua, yang katanya sudah makan manis dan pahitnya dunia lebih dulu
Orang tua, yang katanya bisa segalanya
Tapi mereka melupakan sebuah apresiasi untuk anak-anaknya.