Mohon tunggu...
Dede Astrizen
Dede Astrizen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa universitas Majalengka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Aplikasi untuk Berwirausaha

27 Juli 2023   16:56 Diperbarui: 27 Juli 2023   17:03 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dengan memanfaatkan fitur tersebut, maka Anda dapat menyusun strategi pemasaran yang efektif berdasarkan hasil dari aktivitas pelanggan saat menggunakan aplikasi tersebut.Walaupun pemanfaatan dari aplikasi untuk berwirausaha itu banyak tetapi juga ada kekurangannya yaitu Rawan penipuan. Meskipun lebih mudah dalam bertransaksi, tidak jarang juga terjadi penipuan karena toko dalam aplikasi bisa dibuat oleh siapa saja bahkan tanpa modal. Ditambah lagi data yang diinput dapat dimanipulasi sedemikian rupa hingga terkadang tidak terdeteksi apakah toko atau pelanggan tersebut asli atau tipuan. Ketergantungan terhadap teknologi terutama gadget dan internet. 

Kemudahan yang diberikan melalui e-commerce dapat membuat seseorang terkadang hilang kendali dalam berbelanja dan hanya terpaku pada gadgetnya. Selain itu, kecanduan internet juga membuat seseorang menjadi tidak mampu berkomunikasi secara langsung ketika harus melakukan transaksi secara langsung. Undang-Undang yang mengatur kegiatan e-commerce masih kurang memadai, baik secara nasional maupun internasional. 

Pelanggan tidak dapat menyentuh atau mencoba langsung barang yang ingin dibelinya, sehingga terkadang barang yang didapatkan tidak sesuai gambar atau ekspektasi. Hilangnya privasi, cakupan wilayah, serta identitas tersebar luas dapat menimbulkan terjadinya manipulasi data dan penyalahgunaan. Akses e-commerce hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki gadget dan koneksi internet saja sehingga tidak mencakup keseluruhan status sosial. Dapat dikatakan, e-commerce hanya dapat diakses oleh orang dengan status sosial menengah ke atas. 

Berpotensi "mematikan" pasar konvensional. Tidak semua orang memiliki gadget, koneksi internet, dan paham teknologi. Contohnya seperti orang-orang tua atau yang minim pendidikan dengan status sosial tingkat bawah yang masih membutuhkan pasar konvensional sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, pasar didominasi oleh e-commerce dan pelanggan lebih banyak menggunakan e-commerce. Sehingga, penghasilan toko/pasar konvensional semakin berkurang dan akhirnya mengalami kebangkrutan.

 Meskipun penggunaan aplikasi untuk berwirausaha atau bisnis ini harus banyak pertimbangan ulang dan benar benar memahami mekanisme yang mendalam jika kita menggunakan digital aplikasi seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun