Selama HEI berlangsung, turut hadir perusahaan jasa Export Aggregator yang membantu pelaku usaha memasuki pasar Internasional di Dubai, Amerika Serikat, Jepang dan Filipina. Salah satunya adalah Usindo Exim Consultant llc, perusahaan aggregator ekspor asal Amerika Serikat.Â
Ihza, Marketing Usindo Exim, mengatakan pada pameran HEI ini pihaknya menawarkan kepada UMKM khususnya di sektor fashion dan craft untuk bergabung dalam program ekspor bersama. Melalui program ini, Usindo Exim nantinya mengumpulkan dan membawa produk-produk UMKM ke Amerika untuk didisplay di pameran Indonesian Muslim Society in America (IMSA) and the Malaysian Islamic Study Group (MISG) di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS) pada 23-27 Desember 2023 mendatang.Â
"Kami membantu UMKM untuk masuk pasar luar negeri, khususnya di Amerika. Namun, karena pengirimannya agak lama, yang bisa ikut untuk ekspor bersama ini adalah produk-produk yang tidak ada risiko basi, seperti fashion dan craft (kerajinan). Kebetulan di ISEF-HEI ini produk fashionnya sangat banyak. Mereka bisa join program ekspor bersama dengan biaya pengiriman di bawah Rp 20.000 per pcs tanpa ada batas minimum dan maksimum. Batas waktu pengumpulan barangnya sampai 1 November 2023," ujarnya.Â
Jika produk UMKM tersebut tidak terjual saat pameran, maka ada dua opsi yang bisa dipilih. Pertama, bisa dikembalikan ke Indonesia dengan membayar biaya pengiriman. Kedua, bisa ditaruh di gudang Usindo Exim dengan membayar biaya sewa gudang. Nantinya, UMKM bisa berjualan secara online via Amazon atau via website, dan jika mendapat pembeli, barang akan langsung dikirim dari gudang Usindo Exim.
Ihza menyebut, Usindo Exim menargetkan setidaknya ada 100 UMKM yang bergabung dalam program ekspor bersama ini. "Update kemarin baru ada 60 UMKM yang sudah daftar, baik itu selama business matching di HEI atau sebelum pameran," katanya.Â
Salah satu UMKM yang mendaftar ekspor bersama, Gita dari PT Asa Pratama Kreasindo dengan Brand Ainaras, mengaku sangat terbantu dengan adanya pameran HEI ini karena memberikan peluang bisnis bagi para pelaku usaha melalui business matching agar produk-produknya bisa masuk ke pasar global. Brand Ainaras sendiri menawarkan produk-produk fashion muslim dan muslimah seperti mukena, gamis pria, peci, rajut, sarung, hijab, dan sajadah traveling.Â
Dia berharap, ke depannya bisa lebih banyak lagi buyer-buyer dari luar negeri yang bisa datang ke Indonesia, baik itu melalui undangan dari HEI atau pemerintah sehingga membuka peluang bisnis yang lebih besar. "Alhamdulillah sudah ada kesepakatan bisnis yang lebih jauh dari Malaysia. Untuk yang business matching di HEI, dari beberapa negara ada yang tertarik tapi masih dalam diskusi," ujarnya.Â
Kabar memperoleh peluang pasar ekspor di rasakan oleh PT Ganesha Abadi Tama, produsen pembuat bumbu dapur dan rempah yang pabriknya berlokasi di Jatisampurna Bekasi. Menurut Marketingnya, Hendra Kurniawan, selama dua hari mengikuti business matching, sudah ada 4 negara yang serius bekerja sama, yaitu Libya, Filipina, Dubai dan Arab Saudi. "Business matching ini sangat berpeluang bagi perusahaan kami yang memang belum pernah ekspor. Alhamdulillah, kami mendapatkan kesempatan lebih dikenal oleh buyer luar," ujar Hendra.Â
Bagi pelaku usaha yang ingin memperluas pemasaran sekaligus meningkatkan kapasitas manajemen dan kualitas produk yang kompetitif, bisa berkonsultasi dan menjadi mitra di Rumah Produksi Halal Bersama. Di booth Rumah Produksi Halal Bersama ini juga dipamerkan sejumlah produk UMKM yang saat ini eksis di pasar luar negeri, yaitu Kaldu Kokot dan Rasanesia Crispy Cassava yang digemari pasar Malaysia, Singapura, dan Jedah. Menurut Norman, Halal Ecosystem Head dari UMKM Halal Hub by Goorita, pihaknya terus melakukan pembinaan dan pendampingan UMKM di berbagai daerah tidak hanya untuk kesinambungan pasar di dalam negeri, tetapi juga luar negeri.Â