Semakin menarik ketika diputarkan video perkebunan Sunpride yang ada di Way Kambas, Lampung seluas 3.500 hektar. Dalam video terlihat jelas tata kelola perkebunan sangat baik. Perkebunan terletak jauh dari jalan raya guna menghindari paparan langsung polusi kendaraan yang dapat menempel pada buah. Walau begitu, terletak di tempat yang strategis, dari Bandar Lampung sekitar tiga jam.
Di perkebunan ada beberapa jenis varietas buah-buahan tidak hanya satu. Di antaranya ada pisang, jambu dan nanas. Untuk pisang jenis pisang yang ditanam bukan pisang biasa, hanya jenis pisang Cavendish saja yang ditanam. Pisang ini asli varietas pisang dari Indonesia. Orang-orang biasa menyebut dengan pisang Ambon putih. Pisang Cavendish memiliki kulit sedikit tebal guna melindungi isi bagian dalam pisang itu sendiri. Warnanya kuning kemudaan dengan rasa manis pas di lidah.
Kemudian ada lagi jambu jenis Guava Crystal. Jambu ini pun asli jambu Indonesia. Sedikit biji dengan daging buah yang tebal. Rasanya manis, kulitnya tipis memudahkan untuk dimakan dengan kulitnya, tapi jangan lupa untuk dicuci terlebih dahulu.
Dan jenis nanas Hony Golden Pineaple, yang unik dari nanas varietas ini sedikit sekali kandungan kalsium oksalat di dalamnya, zat yang membuat tenggorokan terasa gatal. Sehingga untuk memakannya tidak perlu lagi direndam dengan air garam terlebih dahulu. Memiliki sedikit mata buah nanas dan rasanya manis.
Untungnya semua Kompasianer yang hadir bisa mencicipi semua buah-buahan tersebut di atas. Sebagai oleh-oleh dalam goodie bag pun diberikan tiga jambu Guava Crystal dan satu pisang Cavendish.
Semua buah-buahan yang mulai berbuah di kebun Sunpride dibungkus dengan pembungkus kertas khusus guna melindungi buah dari serangga hama, radiasi sinar matahari dan paparan polusi langsung. Jarak tanam, irigasi, sanitasi air diperhatikan dengan baik guna menghasilkan buah yang benar-benar berkualitas.
Pisang Cavendish misalnya, butuh dua tahun dari mulai pembibitan hingga masa panen tiba. Saat panen tiba, buah tidak boleh jatuh atau menyentuh tanah karena bisa cepat busuk, merusak kontur warna dan kulit pisang itu sendiri. Ketika sudah dipanen langsung digendong oleh petani dan digantung di tempat yang sudah disediakan. Saat mendekati masa panen jantung pisang sebagian dipotong untuk menghindari serangan serangga dan meningkatkan hasil produksi pisang. Satu pohon pisang atau satu tandan bisa menghasilkan pisang 30-40 kg. Setiap harinya ada 2.500 pisang yang bisa dipanen. Sehingga pemasaran tidak hanya di dalam negeri tetapi sudah diekspor ke manca negara.
Layaknya kereta gantung, pisang-pisang yang sudah bergantungan kemudian ditarik dengan tali oleh petani menuju ke tempat pengemasan Sunpride, jaraknya sekitar dua kilo meter dari perkebunan. Di tempat inilah dilakukan pemilihan pisang yang layak jual sesuai dengan standar Sunpride. Setelah proses pematangan buah baru buah-buahan dikemas. Agar terjamin kualitas dan keamanan buah Sunpride, maka sebelum dipasarkan dilakukan serangkaian tes terlebih dahulu di lab Sucofindo.
Untuk menjaga kesegaran pendistribusian buah-buah Sunpride menggunakan mobil berpendingin yang kurang lebih jumlahnya 200 buah. Penting guna menjaga kesegaran buah dengan pendingin daripada menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin atau menyemprotkan cairan lilin yang belakangan ini marak menimpa buah luar negeri. Untuk itu cintailah produk buah dalam negeri.