Kompasiana merupakan media warga yang masuk bagian dari Kompas Group, berkesempatan melakukan acara besar bersama Samsung Indonesia. Bertempat di Studio Room Kompasiana, Gd. Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Lt.6 telah diselenggarakan acara pengenalan smartphone terbaru Samsung bertema “Unboxing Samsung Galaxy S6 & S6 Edge,” pukul 19.00-21.00 WIB, Jum'at, 24 April 2015.
Ada yang istimewa dan spesial dalam pengenalan produk terbaru Samsung. Istimewa, karena tidak semua Kompasianer (panggilan untuk anggota Kompasiana) bisa hadir dalam acara ini. Dibatasi hanya untuk 25 orang Kompasianer terpilih dan beruntung saja yang bisa mengikuti acara ini, termasuk saya pribadi. Sebelumnya, terlebih dahulu harus melakukan pendaftaran melalui email ke panitia penyelenggara. Tidak hanya itu, membaca informasi dan pengumuman lomba tersebut, pihak Samsung dan Kompasiana akan memilih peserta yang memiliki postingan artikel seputar gadget untuk bisa dinyatakan masuk 25 peserta.
Tidak seperti pada acara nangkring Kompasiana sebelumnya, biasanya konfirmasi kehadiran cukup melalui email, tidak cukup melalui email, kali ini ke-25 peserta langsung dihubungi panitia melalui telpon termasuk penulis oleh Mbak Ela. Menurut saya, ini istimewa bisa terpilih dan beruntung mengikuti acara nangkring unboxing Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge. Bisa jadi, masih ada Kompasianer lain yang ingin mengikuti acara ini tetapi apa daya kuota atau kapasitas 25 sudah terisi. Baiklah, mengobati rasa penasaran Kompasianer lain, berikut reportasenya.
Spesial, tidak ada kata-kata lain untuk menggambarkan selain kata tersebut. Selama ini, Indonesia selalu mendapat urutan terbelakang akan pengenalan atau launching produk-produk gadget terbaru. Menurut sumber data terpercaya, Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge pertama kali resmi dilaunching ke publik pada ajang perhelatan akbar teknologi terbesar di dunia Mobile World Congress (MWC) dan Samsung Unpacked pada 1 Maret 2015 di Barcelona, Spanyol.
Menyusul setelahnya, untuk pasar wilayah Asia Tenggara Southeast Asia World Tour Samsung Galaxy S 6 di Singapura pada 26-27 Maret 2015. Dalam acara tersebut, ada dua Kompasianer yang beruntung mengikutinya secara langsung di Singapura, berkat memenangkan nulis lomba blog yang diselenggarakan oleh Samsung dan Kompasiana. Dua orang tersebut adalah Riana Dewie dari Jogja dan Eddy Roesdiono dari Surabaya.
Baru kali pertama, Samsung memperkenalkan smartphone terbarunya secara live streaming menggunakan media Google Hangout secara Teleconference pertama di Indonesia. Semua berkat kerjasama dengan Kompasiana. Penulis bisa berpendapat seperti ini, setidaknya sejak artikel ini ditulis, belum ada data terpercaya yang mengabarkan bahwa Samsung Indonesia sudah melaunching Galaxy S6 & Galaxy S6 edge di tempat strategis seperti hotel bersama para awak media. Kalaupun ada, tetap konsep pengenalan dengan model Teleconference yang pertama di Indonesia untuk smartphone Samsung.
Data yang ada justru langsung ke pemesanan atau pre-order mulai 13-26 April 2015 adalah waktu pre-order Samsung Galaxy S6 edge. Sudah bisa dilakukan dengan cara mengunjungi alamat situs www.galaxylaunchpack.com Tapi sayangnya, sekarang pre-order sudah ditutup dan baru tersedia secara global di pasar Indonesia dan Samsung Store terdekat sekitar 2 Mei 2015. Jadi bisa disimpulkan, meskipun Indonesia bukan negara pertama launching Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge, akan tetapi konsep launching menggunakan Teleconference adalah yang pertama dilakukan di Indonesia.
Credit Foto Samsung: Banner pre-order Samsung Galaxy S6 edge
Dulu, saat Galaxy S5 dilaunching, syukur saya juga bisa menyaksikan secara langsung walaupun melalui live streaming saluran video YouTube di internet. Saya sangat excited, meskipun harus begadang malam karena perbedaan waktu di Indonesia. Sejak dulu hingga sekarang, YouTube sebagai saluran video yang banyak digunakan oleh pengguna internet di dunia. Besarnya minat pengguna internet terhadap YouTube membuat Google mengakuisisi YouTube. Setelah meluncurkan fitur saluran live video streaming banyak kemudian yang mengikuti langkah Samsung termasuk perusahaan Apple saat launching produk terbaru mereka. Sebelumnya, pernikahan pangeran William dan Kate Middleton pun disiarkan langsung melalui YouTube.
******
Pintu lift perlahan mulai terbuka. Dua orang dengan ramah menyapa kami Kompasianer yang keluar dari dalam lift. Kedua orang yang menyapa kami ternyata panitia penerimaan tamu. Jarum jam di tangan saya menunjukkan pukul 18.30-an. Adapun acara akan dimulai sebentar lagi, sekitar 30 menit. Penerimaan tamu tersebut berada di sebelah kanan gedung Studio Room Kompasiana atau di depan lift persis. Satu orang menyodorkan dua lembar kertas untuk tandatangan kehadiran dan satunya membagikan goody bag serta nasi kotak besar plus air minum gelas.
Isi goody bag di dalamnya cukup cantik, berisikan satu buah kaos eksklusif berwarna putih dengan gambar sisi samping smartphone terbaru Samsung Galaxy S6 edge. Seolah ingin menyampaikan pesan smartphone tertipis dan tercanggih abad ini dengan ketipisan mencapai 7 mm atau 0.28 inci. Di atasnya tertulis teks berwarna hitam Samsung dan Galaxy S6 | S6 edge lengkap dengan slogan "Next Is Now". Selain kaos eksklusif Samsung, ada juga Kompasiana BCA Flazz Card.
Jika diperhatikan Studio Room Kompasiana nampak seperti ruang kuliah. Cukup dengan kapasitas sekitar 30-an orang. Tembok belakang berwarna biru muda dan sisanya berwarna cream muda. Memasuki ruangan tersebut, hawa sejuk pendingin ruangan udara mulai terasa. Di depan terdapat proyektor cukup besar menampilkan beberapa gambar peserta Hangout. Satu orang cameraman di depan dengan lampu tembak yang cukup terang siap merekam moment-moment penting ini. Nampak pula di sudut studio dua buah sound system dan satu orang di belakang peserta bertugas mengontrol pengaturan suara. Kompasianer yang kehabisan kuota data internet atau pulsa tetap bisa tersambung internet menggunakan Wi-Fi yang ada dalam ruangan. Karena dalam acara ini ada contest lomba live tweet.
“Tolong bagi yang mendengar suara saya, letakkan tangan kalian di samping muka,” terdengar pengeras suara panitia Kompasiana terhadap semua peserta dalam Teleconference yang menggunakan Google Hangout. Sebagian ada yang sudah tersambung dan sebagian lain belum hingga akhirnya semuanya beres. Sebelum acara dimulai, terlihat beberapa panitia dari Kompasiana melakukan pengecekan kembali hal-hal teknis seperti: pengeras suara, tampilan gambar laptop dan proyektor, kontrol suara mixer dan sebagian lain ada yang merapikan kembali kursi dengan meja kecil di depannya yang biasa digunakan dalam kampus. Sedangkan untuk deretan kursi bagian depan berwarna merah yang sering digunakan di Café-café.
Dok. Foto Pribadi: Pengecekan ulang sebelum acara dimulai oleh panitia Kompasiana
Akhirnya acara unboxing pun dimulai, ditandai sapaan hangat pembawa acara Mbak Chery, presenter Kompas TV yang tayang setiap hari pukul 16.00 WIB dalam program acara Megapolitan. Bagi Kompasianer yang suka nonton Kompas TV, melihat wajah cantik yang satu ini dengan dominan dress berwarna pink tentu sudah tidak asing lagi, bukan?
Mengutip informasi dan pengumuman di situs Kompasiana tentang nangkring kali ini jelas tertulis di sana sedikit berbeda dengan nangkring Kompasiana sebelum-sebelumnya. Unboxing Galaxy S6 Edge hanya dilakukan di Mall Central Park oleh perwakilan pihak Samsung Indonesia Mas Erik dan dimoderatori oleh Mas Wicak Hidayat selaku editor di Kompas kanal Tekno. Kompasianer yang hadir di Studio Room Kompasiana, bisa berinteraksi melalui Hangout conference dan juga membedah langsung Galaxy S6 Edge beserta Kompasianer dari berbagai daerah.
Para peserta Google Hangout Teleconference antara lain: Riana Dewie Kompasianer dari Jogja, Eddy Roesdiono Kompasianer dari Surabaya, Abimosaurus Kompasianer dari Bogor, Mahendra Bhirawa software development dari Gadget Jogja dan Misas Muchlas Kompasianer dari Depok.
Dok. Foto Pribadi: Mbak Chery menyapa Kompasianer di Studio, Mas Erik dan Mas Wicak yang ada di Central Park serta Kompasianer yang ada di daerah-daerah via Teleconference Google Hangout
Harapan untuk bisa menggenggam dan merasakan Galaxy S6 secara langsung sebenarnya bisa saja terwujud, karena Kompas sendiri melalui artikel silakan klik di sini sudah kedatangan Galaxy S6 di meja redaksi pada 24 April 2015 tepat dengan diadakannya unboxing di Studio Room Kompasiana malam harinya. Tapi saya tidak bisa membayangkan, seandainya itu terjadi harus bergantian antri mencoba satu-persatu. Berapa lama waktu yang akan dibutuhkan jika semua Kompasianer mencobanya? Belum lagi pasti ada yang ingin mencobanya lebih lama lagi, karena 10 menit adalah waktu yang relatif singkat bagi pecinta gadget seperti saya. Setidaknya, dibutuhkan minimal 15 menit. Jika satu orang membutuhkan waktu 10 menit untuk mencoba akan dibutuhkan total waktu 250 menit yang merupakan hasil kali 10 menit dengan 25 orang peserta. Setara kurang lebih 4 jam. Saya kira Kompasiana dan Samsung Indonesia sudah merapatkan dan memikirkan hal ini. Sehingga cukup perwakilan dari Central Park saja unboxing dilakukan. Sehingga saya sebagai Kompasianer dapat memakluminya.
Setidaknya dalam acara unboxing tersebut saya menangkap ada tiga sesi. Sesi pertama, penjelasan mengenai produk smartphone Galaxy S6 & Galaxy S6 edge oleh Mas Erik selaku narasumber atau pembicara perwakilan dari Samsung Indonesia yang dimoderatori oleh Mas Wicak. Tak ketinggalan pula pengalaman Mbak Riana Dewie dan Mas Eddy Roesdiono selama mencoba Galaxy S6 edge di Singapura. Sesi kedua, adalah tanya-jawab baik dari Kompasianer yang ada di daerah-daerah atau Kompasianer yang ada di ruang studio Kompasiana Jakarta. Terakhir, adalah pembagian hadiah melalui lomba live tweet terbaik dan quiz bagi Kompasianer yang bisa menjawab pertanyaan dengan diakhiri foto bersama di studio.
Perlu digaris bawahi bahwa hanya Samsung Galaxy S6 edge saja yang dibedah oleh Mas Erik bersama Mas Wicak di Central Park. Menurut Erik, kedua smartphone tersebut secara spesifikasi tidak jauh berbeda kecuali pada kedua sisi dengan layar yang melengkungnya. Coba lihat video official Galaxy S6 edge di bawah ini. Ketika ada telpon masuk atau notifikasi terlihat sangat indah dan cantik. Nampak kilauan cahaya hijau bergantian di sisi-sisinya. Seolah menegaskan ada panggilan masuk meskipun berada di tempat gelap dalam kondisi terbalik di meja. Benar-benar indah dan sangat cantik. Masih menurut Erik, dia mengklaim Samsung adalah satu-satunya smartphone di dunia setidaknya untuk saat ini yang memiliki desain layar melengkung.
Official video Samsung Galaxy S6 edge yang menampilkan keindahan desain layarnya
Masih terkait dengan layar, yang membuat saya penasaran untuk segera bertanya kepada Mas Erik saat sesi tanya-jawab mengenai kekuatan layar dan rangka Samsung Galaxy S6 edge. Mengingat kasus beberapa bengkoknya smartphone yang dikenal dengan istilah bend tes menimpa pesaing Samsung tanpa perlu saya menyebut merek saat bertanya. Semua yang hadir sudah mengerti dan paham termasuk narasumber dan moderator. Tidak etis jika menyebut terang-terangan bukan? Beruntungnya, saya menjadi pembuka penanya pertama di acara Teleconference unboxing Samsung.
Kejadian tak terduga pun terjadi. Tak disangka, untuk membuktikan bagaimana kekuatan Galaxy S6 edge, Mas Erik menggetok-getokkan Galaxy S6 edge yang dipegangnya berulang kali di atas meja. “Tak…tok..tak…tok”. Jelas terdengar cukup keras benturan tersebut. Ternyata Galaxy S6 edge terlihat normal dan baik saja meskipun sudah ‘disiksa’.
Penjelasan dari Mas Erik mengatakan bahwa, baik Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge dibuat dengan kerangka kokoh dan kuat. Sumber lain mengatakan, bahan yang digunakan sama dengan bahan alumunium pada pesawat terbang. Sudah dilakukan uji ketahanan hingga mencapai tekanan seberat 35 kilogram. Kekuatan tersebut mampu mematahkan lima batang pensil sekaligus. Tekanan seberat itu, dalam keadaan normal, tak mungkin terjadi saat berada di saku celana sekalipun diduduki tanpa sengaja.
Foto Kang Didno: Saya bertanya tentang kekuatan layar Samsung Galaxy S6 edge
Galaxy S6 edge hadir dengan ukuran layar 5.1 inci. Menurut saya sebuah ukuran yang sangat ideal, tidak terlalu kecil juga tidak terlalu lebar. Sehingga masih terasa nyaman saat dioperasikan menggunakan satu tangan. Layar depan dan belakang Galaxy S6 edge dilapisi oleh kaca yang tahan gores atau scratch karena menggunakan pelindung layar ternama dan teranyar buatan Corning, apalagi kalau bukan Gorilla Glass versi 4. Tidak hanya layar depan, Samsung juga melakukan hal yang sama terhadap back panel atau bagian belakang ponsel.
Masih menurut Mas Erik, Galaxy S6 atau Galaxy S6 edge bukan sekedar update minor dari seri Galaxy sebelumnya. Insinyur Samsung benar-benar mendesainnya dari nol. Memang meskipun saya tidak merasakan secara langsung, setidaknya saya sudah melihat videonya di YouTube. Keluar dari kebiasaan Samsung, ada yang berbeda pada Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge. Paling kentara adalah material atau bahan yang biasanya menggunakan plastik sekarang diganti menggunakan kaca dan metal. Semakin menambah kesan eksklusif dan premium untuk produk tercanggih Samsung saat ini.
Tak hanya tangguh di sisi luar saja juga tangguh di dalam. Umumnya prosesor ponsel hanya menggunakan satu prosesor, tidak untuk Galaxy S6 edge. Terdapat dua, yakni Cortex-A53 quad-core dengan kecepatan 1.5 GHz dan Cortex-A57 quad-core dengan kecepatan 2.1 GHz dengan pembagian masing-masing tugasnya yang kesemuanya jika ditotal berjumlah 8 inti prosesor atau octa-core berarsitektur 64 bit setara dengan PC. Tidak sampai disitu, memori RAM pun mengalami peningkatan menjadi 3 GB. Chipset Exynos 7420 dan Garfic Procecor Unit (GPU) menggunakan Mali-T760MP8 membuat performa, multitasking dan multimedia tampil lebih maksimal.
Bagaimana dengan kameranya? Tak diragukan lagi, sesuai dengan bocoran sebelumnya, Samsung Galaxy S6 dilengkapi dengan kamera berkapasitas besar 16 MP untuk kamera utama dan 5 MP untuk kamera depannya, cukup sekali untuk keperluan foto selfie, panggilan video atau Skype. Daripada membayangkan, alangkah lebih baik langsung melihat foto di bawah ini.
Credit Foto Samsung: Bagaimana, terlihat premium dan shining, bukan?
Tidak bisa dipungkiri, saat Teleconference berlangsung, gangguan teknis wajar terjadi. Seperti gambar yang sedikit kurang jelas karena menggunakan kamera depan laptop yang resolusinya masih standar. Menurut hemat penulis, alangkah baiknya menggunakan webcam eksternal. Penerimaan suara yang tertunda atau terlambat (delay) biasanya dipengaruhi oleh kecepatan internet. Sebaiknya memang menggunakan koneksi internet kabel sehingga koneksi lebih stabil.
Dibantu Mbak Ela selaku panitia dari Kompasiana, komunikasi berjalan semakin lancar. Setiap pertanyaan dari peserta, langsung dengan sigap dan cepat diketik pada layanan obrolan online Google Hangout, sehingga memudahkan Mas Wicak dan Mas Erik dalam menjawab pertanyaan di Central Park. Perpindahan gambar dari group obrolan ke layar proyektor juga Mbak Ela yang menjalankan. Benar-benar operator yang handal.
Dok. Foto Pribadi: Dari kiri, Mas Erik perwakilan Samsung Indonesia dan pria berkacamata sebelah kanan Mas WIcak Hidayat selaku editor di Kompas kanal Tekno
Bak wartawan profesional, Kompasianer yang hadir nampak antusias dengan mencatat setiap keterangan penting dari narasumber di blocknote. Ada yang sibuk memotret moment-moment terpenting saat unboxing, ada juga yang sibuk men-tweet untuk memenangkan kontes live tweeter.
Dari sekian pertanyaan saat sesi tanya jawab, ada dua pertanyaan yang membuat Kompasianer khawatir terkait Galaxy S6 maupun Galaxy S6 edge. Pertama adalah ketiadaan memori eksternal dan kedua baterai yang tidak bisa dicopot. Dengan bahasa yang mudah dipahami, Mas Erik dapat menjelaskan dengan baik kedua pertanyaan tersebut.
Apabila terjadi hang, sementara baterai tidak dapat dicopot, sebenarnya pengaturan khusus di Galaxy S6 atau Galaxy S6 edge sudah disediakan sebagai tindakan restart layaknya komputer tanpa harus repot-repot mencopot baterai. Tentu Samsung sudah memikirkan akan hal ini. Dan lagi, jenis dan ketahanan baterai yang digunakan berbeda antara baterai yang model copot dengan yang tidak bisa dicopot. Tren desain smartphone unibody alias baterai tidak dapat dicopot sudah mulai banyak diterapkan pada produsen smartphone akhir-akhir ini. Bahkan ada yang sudah memulainya sejak 2007. Kalau pun terjadi masalah dengan baterai dapat langsung membawanya ke Samsung service center terdekat.
Adapun ketiadaan memori eksternal, semua demi kelancaran atau performa Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge itu sendiri. Baik saat perpindahan aplikasi atau menjalankan aplikasi berat sekalipun menjadi lebih lancar, tanpa dijumpai lagi lag yang mengganggu. Sekalipun tidak menyediakan memori eksternal, toh Samsung sudah memberikan pilihan memori internal cukup besar, mulai dari 32 GB, 64 GB dan 128 GB. Bisa juga ditambah dengan storage online atau cloud computing.
Tak terasa sudah di penghujung acara. Dan inilah saat mendebarkan yang ditunggu-tunggu pastinya oleh semua peserta Kompasianer di Studio Room Kompasiana. Pengumuman pemenang hadiah live tweet terbaik yang memperebutkan voucher belanja MAP senilai Rp 500 ribu untuk dua orang yang beruntung. Dan tiga orang yang bisa menjawab pertanyaan dari Mas Erik di Central Park melalui Hangout. Lagi-lagi khusus untuk mereka yang ada di Studio Room Kompasiana. Sempat ada yang bertanya, "Vouchernya dong untuk kita Kompasiana yang ada di daerah?," ujar salah satu dari mereka memohon. Dengan ramah panitia menjawab, "Maaf ya... Kompasiana daerah... hanya untuk yang di sini saja," jawab salah satu panitia dengan senyum ramah sembari menghadap ke mereka semua melalui layar proyektor yang terpancar di tembok depan studio. Tidak sampai di situ, panitia juga masih berbaik hati dengan menambahkan hadiah masing-masing Rp 200 ribu untuk dua orang yang bisa menjawab pertanyaan, tentunya masih seputar acara unboxing ini.
Menurut saya, panitia mencoba bersikap bijak. Bijak di sini, panitia sangat menghargai tekad baik 25 Kompasianer yang sudah hadir. Mungkin sebagai apresiasi karena mereka yang datang harus bertarung dengan macetnya jalan raya menuju lokasi. Bagi yang baru pertama kali datang, bisa jadi nyasar dan harus bertanya ke sana-sini untuk sampai ke tujuan. Belum lagi jika salah arah harus putar balik. Apalagi yang rumahnya jauh dari lokasi. Di akhir acara, tidak lupa kita pun berfoto bersama.
Foto bersama di akhir acara bareng Kompasianer Jakarta dan Mbak Chery
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H