Mohon tunggu...
Dede Ahmad Ramdhan
Dede Ahmad Ramdhan Mohon Tunggu... Freelancer - RA94

Punten Numpang Nulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mahalnya Pemain "Deadwood", Dampak Negatif Suksesnya Liga Inggris

25 Juli 2023   17:30 Diperbarui: 25 Juli 2023   17:40 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan kapten Man United Harry Maguire (diedit dari lfcrumour.com)

Premier League liga inggris bisa dikatakan sebagai liga sepak bola terkaya dan tersukses di dunia. Tapi dengan banyaknya dana yang bersirkulasi di dalammnya terbentuk masalahnya tersendiri. Tim sepakbola Inggris mampu menarik banyak pemain dengan talenta luar biasa karena kekayaan tersebut. Tapi itu juga yang menjadi alasan kenapa banyak tim Inggris yang kesulitan menjual pemain yang dinilai "flop" gagal memenuhi ekspektasi, menyebabkan banyak pemain "deadwood" alias pemain yang sudah tidak diinginkan pelatih/klub tidak dimainkan hanya duduk di bangku cadangan dengan gaji yang besar luar biasa.

Di Bursa transfer Januari kemarin, 18 dari 20 transfert termahal dilakukan Tim dari Inggris dan di brusa transfer sebelumnya 12 dari 20 transfer termahal dilakukan tim dari Inggris. Brusa transfer musim panas tahun lalu total transfer yang dilakukan tim dari Liga Inggris mencapai 2.2 Triliun Euros, tiga kali lipat lebih besar dari Serie A Italia dan lebih dari empat kali lebih besar dari La Liga Spanyol dan Bundesliga Jerman.

Daya tarik Liga Inggris sudah tidak harus ditanyakan lagi, dengan kekayaannya tentu bisa menyuguhkan pertandingan sepak bola yang sepktakuler dan tim terbaik di dunia. Uang ini berasal dari kontrak boardcast yang dibagi imbang kepada semua tim. Sehingga tim papan bawah bisa menarik pemain mahal berkualitas dari liga-liga papan atas lain.

Contohnya tim Nottingham Forest yang bisa menarik pemain seperti Renan Lodi dari Atletico Madrid dan striker muda asal brazil Danilo, saat dipromosikan ke Premier league. Daya tarik seperti ini sulit akan terjadi di liga lain di eropa, tapi senjata finansial ini sedikit demi sedikit memunculkan effek sampingnya.

Baca Juga: Pembalap Formula 1 Terburuk

Pemain "Deadwood" Berharaga Tinggi

Harry Maguire @Michael Regan/Getty Images
Harry Maguire @Michael Regan/Getty Images

Memiliki sejanta finansial untuk menarik pemain-pemain terkenal dengan harga dan gaji besar masuk akail jika pemain tersebut bisa tampil sesuai/melebihi ekspektasi. Pemain sepert Halland, Alison dan Casemiro jadi contoh kesukesan transfer. Tapi Jika pemain tersebut dinilai gagal dan ternyata tidak cocok dengan tim barunya, akan sulit menjualnya ke klub di luar inggir dan hanya ada sedikit tim yang mampu membayar transfer dan gaji pemain yang besar tersebut.

Jadi saat Tim dari liga Inggris memiliki pemain yang sudah tidak diinginkan lagi atau dengan alasan tertentu dipasang di brusa transfer, tim mana yang ingin membayar harga transfer dan gaji pemain yang sangat tinggi? besar kemungkinan dari dalan liga inggris sendrir, tim kaya dari liga lain, atau mungkin Arab Saudi. Jika  pemain tersebut tidak mau memotong gajinya hanya sedikit tim yang mampu membeli pemain-pemain dari ligga Inggris.

Secara logika juga tidak masuk akal tim eropa lain membeli pemain mahal yang underperform dari Liga Inggris ketika banyak pemain yang memiliki potensial yang sama atau bahkan lebih dengan harga yang lebih murah dari liga lian. Sehingga tim dari luar inggir yang sering membeli pemain-pemain muda dengan murah dan menjualnya dengan harga yang berlipat-lipat seperti yang sering dilakukan Dortmund dengan kasus Jude Belingham, Jaiden Sancho, Erling Halland, Usman Dembelle dll.

Besarnya gaji pemain liga inggris dibanding liga lain juga menjadi perangkap tersendiri terutama jika pemain tersebut sudah tidak diingnkan pelatih/clubnya. dengan otot finansial yang besar, club liga Inggirs sering menawarkan kontrak yang panjang dengan gaji yang besar, jika trasfer tersebut dinilai gagal dan tim dari luar tidak bisa menyeimbangi kontrak yang ada kemungkinan besar pemin tersebut tidak akan memiliki motivasi untuk mengambil pilihan alternatif tersebut dan lebih memilih menghabiskan kontrak mahalnya di bangku cadangan menjadi "deadwood"atau dipinjamkan ke tim lain.

Dana sudah muncul beberapa "korban" dari inflasi ini. contoh Pemain besar liga inggris seperti:
Tanguy Ndombele dan Giovani Lo Celso di Tottenham, Anthony martial, Harry Maguire and Donnie Donny van de Beek adi Manchester United, Romelu Lukaku di Chelsea and Calvin Phillips di Manchester City.

Baca Juga: Lika-Liku Sponsor F1

Memilih dan membeli pemain yang tepat pastinya sangat sulit. Walaupun kegagalan di brusa transfer sering disebabkan proses perekrutan dan pengambilan keputusan yang buruk, nyatanya setiap transfer memiliki 50-50 kesueksesannya.

Jatuh Dari Langit Kesuksesan

Everton hamper terreligasi musim lalu Chris @Brunskill/Fantasista/Getty Images
Everton hamper terreligasi musim lalu Chris @Brunskill/Fantasista/Getty Images

Inflasi liga inggirs akan sangat dirasakan tim papan bawah yang sangat membutuhkan uang boardcast untuk membayar gaji pemain yang membludak. Seperti cerita Everton yang hampir terancam bangkurt jika tereligasi ke kasta 2 liga Inggris. Everton yang bahkan sempat habis habisan di musim 2019 dengan Carlos Ancheloty James Rodrigues, musim kemarin terancam direligasi.

Sedangkan bagi klub-klub besar, membeludaknya gaji akan mengundang sangsi Fair play dari liga domestik dan kompetisi internasional. belum termasuk menurunnya nilai transfer dan teknikal dari pemain yang tidak mereka mainkan dan masalah intra kuub dan sosial dari ketidak setaraan finansial setiap pemian.

Jadi sisi positif dari dominasi finansial ini memang sudah jelas, menghadirkan pelatih dan pemain terbaik dengan infrastuktur tercanggih yang dapat menari banyak fans sehingga menghasilkan pendapatan yang besar pula. Tapi dari tingginya kesuksesan ini, kegagalan yang dihasilkan akan mejerumuskan tim dan pemain ke jurang yang lebih dalam. 

Sumber : youtube.com/@Tifo

RA94

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun