Tim F1 Red Bull terkenal dengan driver-driver berkulitas yang mampu menjuarai balapan samapi Juara dunia. Driver seperti Sbastian Vettel dan Max Verstappen yang dari keduanya Red Bull berhasil menjuarai 6 Juara Dunia Driver dan 5 Juara dunia Konstruktor, tidak lupa juga Driver seperti Daniel Ricciardo, Carlos Sainz, Pierre Gasly dan Alex Albon yang solid mencantumkan namanya di Formula 1.
Sejak 2006 Red Bull memiliki 2 tim yang berkompetisi di Formula 1, Red Bull Racing dan adiknya Toro Rosso (AlphaTauri). Dengan sistem ini Red Bull lebih leluasa untuk menukar dan mengganti Driver diantara dua tim tersebut. Tapi dari kesuksesan tersebut pastinya banyak korban-korban yang berguguran dan dinilai tidak layak. Kekejaman sistem ini terbukti dengan dipecatnya Pembalap berdarah Indonesia-Belanda Nyck De Vries setelah hanya 10 balapan di musim ini.
Nyck menjadi korban teranyar brutakbta sistem Red Bull. Nyck menjadi korban Red Bull ke 5 dari Driver yang dipecat/diganti di tengah-tengah musim. Berikut daftar Driver tersebut:
Scott Speed 2007
Scott Speed pembalap asal Amerika pertama keluarga Red Bull, Scott bergabung bersama Toro Rosso dari musim 2006, tapi dimusim 2007 Scott dipecat setelah awal musim yang sangat mengecewakan yang dibingkai dengan crash dan intratim konfik. Setelah hanya 10 balapan Scott digantikan oleh pembalap muda asal Jerman Sbastian Vettel.
Sebastien Bourdais 2009
Sama seperti Scott speed, Sebastian Bourdais juga sebelumnya bertahan selama satu musim di musim 2008. Tapi di pertengahan muism berikutnya 2009, Toro Rosso mengumumkan Bourdais tidak memenuhi ekspektasi mereka dan akan digantikan oleh Jamie Alguersuari pada bulan July.
Perpisahan ini sampai dibawa ke meja hijau. Tapi pada akhirnya permasalahan ini bisa diselesaikan diluar peradilan untuk menghindari permasalahan lainnya.
Daniil Kvyat 2016
Daniil Kvyat sebenarnya memulai karirnya di Red Bull dengan tanda positif. Setelah dipromosikan ke Red Bull, walaupun mengalami banyak crash Kvyat bisa mengalahkan rekan timnya Daniel Ricciardo di musim 2015.
Tapi di awal musim 2016, Daniil mengalami banyak hambatan. Walaupun mengamankan podium pertama Red Bull di GP Cina 2016, di balapan berikutnya GP Russia setelah crash dengan Sebastian Vettel diumumkan Kvyat akan digantikan oleh Pembalap muda berusia 17 tahun Max Verstappen mulai Gp spanyol. \
Terlebih Gp Spanyol yang akhirnya dimenangkan Verstappen juga mungkin menambah kepedihan Kvyat saat itu.
Pierre Gasly 2019
Menggantikan Daniel Ricciardo yang pindah ke Renault Pierre menjadi rekan tim Max Verstappen di musim 2019. Setelah 12 Balapan, Pierre masih kesulitan mengimbangi kecepatan Max Verstappen. Setelah GP Hunggaria, Red Bull mengumumkan mereka akan menukar Pierre dengan Alex Albon di Torro Roso.
Walau bisa dibilang diturunkan ke Tim B, Pierre kembali menemukan mojonya di Torro Rosso bahkan bisa meraih podium di GP Brazil di akhir musim 2019 dan Menjuari GP Italia di Monza musim berikutnya. Dengan jalan menuju tim utama Red Bull sudah tertutup Pierre memutuskan untuk keluar dari Keluarga Red Bull dan bergabung dengan Alpine dari Musim 2023.
Nyck De Vries 2023
De Vires jadi korban teranyar dari ketegasn sistem driver Red Bull. De Vries yang sebelumnya sebagai Driver cadangan Mercedes memukau saat menggantikan Alex Albon di Gp Italia. De Vries mencetak 2 point bagi Williams di Monza sekaligus mengalahkan driver Williams lainnya Nicolas Latifi yang belum sama sekali mencetak poin saat itu.
Dari hasil di Italia tersebut, banyak mata melirik De Vries. Salah satunya Alpha Tauri yang ditinggalkan Pirre Gasly yang pindah ke Alpine. De Vreis pun bergabung dengan "tim B" Red Bull yang berdomisi di Italia tersebut untuk musim 2023.
Sayangnya De Vries terlihat kesulitan di mobil AlphaTauri AT04. De Vries tidak mampu mencetak satu poin pun saat Yuki berhasil mencetak dua poin. Tentunya hasil ini bisa diakibatkan oleh mobil yang tidak kompetitif dibanding tim lain, tapi De Vries juga hanya mampu finish di depan Yuki 2 kali dari 10 balapan.
Dari hasil yang dibawah exkpestasi tersebut, De Vries di musim perdananya sebagai Driver F1 De Vries akhirnya dipecat dan digantikan oleh Daniel Ricciardo mulai GP Hungaria di akhir minggu ini (21-7-2023).
Sistem Kejam dan Kompetisi Ketat
Aksi radikal Red Bull memang bisa dibilang kejam. Driver pastinya butuh untuk waktu beradaptasi di tim yang baru, terlebih di musim Formula 1 perdananya seperti De Vries. Tapi di sisi lain, aksi radikal ini juga berhasil membuahkan hasil bagi Red Bull Sebastian Vettel yang menggantikan Scott Speed dan Max Verstappen menggantikan Kvyat jadi contoh keberhasilan keputusan radikal ini.
Ujung-ujungnya di olahraga dan kompetisi ketat seperti Formula 1 hanya hasil di lintasan (dan juga miliaran uang sponsor) jadi bahan pertimbangan. Jika Driver tidak bisa membawa hasil dari aksi di sirkuitnya, hanya belas kasih tim jadi pondasinya. Dan sayangnya tidak semua tim memilikinya.
RA94
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H