Mohon tunggu...
Dede Ahmad Ramdhan
Dede Ahmad Ramdhan Mohon Tunggu... Freelancer - RA94

Punten Numpang Nulis

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

F-Duct Mobil F1

14 Maret 2023   06:10 Diperbarui: 14 Maret 2023   17:37 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diedit dari (wikimedia.org/wikipedia/commons/a/af/Lewis_Hamilton_2010_Japan_2nd_Free_Practice_2.jpg)

Gaya downforce (tekan bawah) dan drag (tarik udara) adalah dua komponen aerodinamika yang harus diseimbangkan Mobil F1. Gaya downfroce membuat mobil cepat di tikungan tapi lambat di jalur lurus sebab gaya drag yang dihasilkan.

Para Insinyur F1 berusaha menyeimbangkan dua komponen tersebut, supaya mobil mereka cepat di jalur lurus dan tikungan. Salah satu inovasi genius dari masalah ini adalah sistem F duct yang diperkenalkan tim McLaren di musim 2010.

Sebelum musim 2022, gaya downforce mobil F1 sebagian besar dihasilkan dari sayap belakang. Sudut kemiringan sayap belakang sering jadi penentu intensitas downforce yang dihasilkan. Hal ini bisa dilihat di sirkuit Monaco dan Monza Italia.

Perbedaan sayap belakang di Monaco (atas) dan Monza (Bawah) (quora.com/How-can-teams-increase-downforce-on-their-Formula-One-F1-cars)
Perbedaan sayap belakang di Monaco (atas) dan Monza (Bawah) (quora.com/How-can-teams-increase-downforce-on-their-Formula-One-F1-cars)
Di Monako mobil F1 di pasang sayap belakang yang besar karena sirkuit yang penuh tiukungan sehingga membutuhkan gaya downforce yang lebih besar. Sebaliknya Monza adalah sirkuit yang penuh jalur lurus, mengurangi gaya drag jadi tujuan utama sehingga mobil dipasang sayap belakang yang hampir rata flat.


F duct dibuat untuk mengatasi masalah drag dan downforce. F duct dinamakan dari lubang snorkle yang berada di hurup F sponsor utama Mclaren saat itu Vodafone. lubang snorkle ini mengalihkan aliran udara dari depan ke sayap belakang, sehingga menonaktifkan fungsi sayap belakang, mengurangi gaya downforce membuat mobil lebih licin di udara, sehingga lebih cepat di jalur lurus.

sistem F duct Autosport.com
sistem F duct Autosport.com
Tapi hilangnya downforce sayap belakang bukannya menguarngi kecepatan di tikungan? well spesialnya F duct ini bisa diaktifkan sesuka hati Driver. Sebab komponen aerodinamika bergerak dilarang, Driver F1 menggunakan tubuh mereka sendiri untuk mengalihkan aliran udara dengan menutupi lubang yang ada di dalam cockpit. Jenson button dan Lewis Hamilton menggunakan sikut mereka untuk mengaktifkan effek dari F duct.


Aliran udara dari lubang snorkel mengalir lewat cockpit dan saat lubang tersebut ditutup oleh sikut driver, aliran tersebut mengalir ke sayap belakang mengurangi mengurangi gaya downforce yang dihasilkan. Sistem ini membuat mobil bisa lebih licin di jalur lurus dan menghasilkan cukup gaya downforce di tikungan.

Bahaya bagi pembalap?

Sistem F duct ini akhirnya diadopsi tim lain seperti Ferrari dan williams. Tapi sayangnya inovasi ini dilarang akibat menyangkut masalah keselamatan, setelah banyak Driver menggunakan tangannya mengaktifkan sistem f duct membuat mereka hanya menggunakan satu tangan saat balapan. (youtube.com/watch?v=BfUjKZQG_9Y)


Walau sudah dilarang Sistem F duct ini juga yang menginspirasi FIA untuk membuat sistem DRS yang memiliki fungsi yang sama mengurangi gaya downforce di jalur lurus sirkuit. Selain itu F duct juga menginspirasi inovasi dobel DRS Mercedes di musim 2013 (selengkapnya), walaupun tidak menghasilkan hasil yang diinginkan.

RA94

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun